Kupas Tuntas Mobile-First Design, Tak Sekadar Desain yang Mobile-Friendly

Tayang 24 Nov 2021 - Dibaca 13 mnt

Ingin mendesain produk yang mobilefriendly? Jangan berhenti sampai di situ, ya. Agar makin maksimal, coba pakai strategi mobilefirst design.

Kira-kira, apa yang membuat strategi ini lebih unggul? Selain itu, bagaimana langkah penerapannya?

Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Apa Itu Mobile-First Design?

mobile first design adalah

© Theroyalsamoans.com

Kita mulai pembahasan dengan definisi. Mengutip 99designs, mobilefirst design adalah langkah memprioritaskan desain produk layar HP.

Mobile-first design bukanlah strategi baru. Ia mulai dilirik banyak orang sejak tahun 2010. 

Saat itu, CEO Google mengumumkan bahwa desainer perusahaannya akan fokus pada tampilan mobile. Itulah yang mengawali tren mobile-first design.

Mengapa Mobile-First Design Penting?

Alasan di balik pentingnya mobile-first design adalah:

1. Banyaknya pengguna HP di Indonesia

pentingnya mengutamakan desain HP karena banyak penggunanya

© Freepik.com

Ternyata, 95,4% pengguna internet Indonesia mengakses internet lewat smartphone. Fakta tersebut diungkap oleh Suvei Pengguna Internet APJII 2019-Q2 2020.

Otomatis, kamu harus membuat desain yang nyaman dilihat lewat HP, perangkat yang banyak digunakan oleh user di Indonesia.

Baca Juga: Supaya Karyamu Punya Dampak Baik, Ketahui 7 Prinsip dan Manfaat Ethical Design

2. Menjaga user experience di HP

mobile first design untuk menjaga user experience hp

© Freepik.com

Seperti yang sudah Glints singgung, desainmu haruslah mobilefriendly. Akan tetapi, jangan berhenti sampai di situ. 

Rancanglah desain yang mobilefirst. Desain dulu tampilan layar HP produkmu.

Untuk menjelaskan keunggulan proses ini, Glints akan memberikan contoh.

Misalnya, kamu mendahulukan desain tampilan komputer sebuah website. Setelah jadi, barulah kamu mulai merupa tampilan layar HP.

DesignRush menuliskan, langkah ini disebut dengan responsive design. Tampilan produk di layar komputermu didahulukan, lalu desain tersebut disesuaikan dengan layar HP.

Nah, layar HP tentu berbeda dengan layar laptop atau komputer. Ukuran HP yang kecil membatasi jumlah konten yang bisa tampil di dalamnya. Akhirnya, saat kamu menyesuaikan desain dengan layar HP, graceful degradation terjadi.

Melansir Adobe XD Ideas, graceful degradation adalah fenomena tercampurnya konten utama dan pelengkap. Ini terjadi karena kamu berusaha menyesuaikan desain layar komputer menjadi layar HP.

Akhirnya, ketika diakses lewat HP atau laptop, user experience produkmu menurun.

Itulah mengapa, kamu harus menggunakan strategi mobilefirst design. Dahulukan tampilan layar HP produkmu. Dengan begitu, produkmu bisa diakses dengan baik oleh pengguna HP.

3. SEO yang maksimal

seo maksimal karena mobile first design

© Mediaworks.co.uk

Mobile-first design adalah strategi yang penting bagi para pemasar search engine optimization. Sebab, seperti dituliskan Yoast, Google sudah memberlakukan mobile-first index pada September 2020 hingga Maret 2021. 

Jadi, kalau ingin mendapat nilai plus di mata Google, desain halaman webmu harus sesuai dengan layar HP. Peluang halaman itu ada di bagian atas pencarian Google jadi membesar.

Baca Juga: Baca Ini agar Terhindar dari 10 Kesalahan dalam UX Design

Tips Merancang Mobile-First Design

Sekarang, kita bahas trik merancang desain yang mobile-first.

1. Buat content inventory dulu

Pertama-tama, kamu harus tahu semua konten yang ada di website atau aplikasimu.

Agar tak ada yang terlewat, kamu bisa membuat content inventory dulu. Mengutip Usability.gov, content inventory adalah daftar konten-konten yang ada di produkmu.

Biasanya, dokumen ini berbentuk spreadsheet atau Microsoft Excel. Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:

content inventory untuk memudahkan mobile-first design

© Clickz.com

2. Jangan memasukkan terlalu banyak konten

jangan masukkan terlalu banyak konten saat mengutamakan desain handphone

© Justinmind.com

Coba lihat content inventory yang sudah kamu buat. kira-kira, apa saja halaman utama website atau aplikasimu? Masukkan halaman tersebut ke dalam tampilan HP produkmu, ya.

Hati-hati, jangan sampai kamu memasukkan terlalu banyak konten. Layar HP butuh lebih banyak ruang kosong daripada layar komputer. 

Sebab, pengguna tidak menggunakan mouse di HP. Mereka berinteraksi dengan produkmu lewat jari. Ukuran jari tentu lebih besar daripada pointer mouse di laptop.

Itulah mengapa, tombol-tombol produkmu harus berukuran relatif besar. Menurut Apple Developer, ukuran minimalnya adalah 44 x 44 pixel. Kamu tentu harus menyisakan ruang untuk mendesain tombol besar itu. 

Jadi, kamu harus memilih-milih konten yang akan dimasukkan ke dalam desain HP-mu. Jangan sampai terlalu banyak hingga tak ada ruang untuk memperbesar tombol. Ini harus kamu ingat saat menggunakan strategi mobilefirst design.

Sebagai tambahan, ada beberapa tips memperbesar ruang kosong desainmu:

  • Kurangi jumlah link di menu navigasimu.
  • Perbesar border-mu.
  • Pakai garis yang clean.

3. Hindari interaksi hover

Kalau masih asing dengan interaksi hover, kamu bisa melihat contohnya di gambar ini:

menu hover yang harus dihindari di mobile-first design

© Codinhood.com

Untuk menampilkan menu drop down “RotateX”, pengguna tidak perlu mengekliknya. Mereka hanya perlu menaruh pointer di atas menu tersebut. 

Nah, saat ini, belum ada interaksi hover di HP. Jadi, hindari pembuatannya di desain mobile-mu, ya.

Baca Juga: Pelajari 7 Prinsip Web Design Ini agar Situsmu Semakin Menarik

4. Jangan pakai gambar besar

jangan pakai gambar besar saat mengutamakan desain hp

© Designerveloper.com

UXPin menuliskan, saat menggunakan strategi mobilefirst design, hindarilah gambar-gambar besar. Selain itu, coba jauhi grafis-grafis yang kompleks.

Sebab, visualisasi tersebut sulit dilihat dengan baik oleh para pengguna. Kamu tentu tak ingin itu terjadi, kan?

5. Pertimbangkan kecepatan loading

pertimbangkan kecepatan loading saat membuat mobile first design

© Appledevelopermagazine.com

Kalau durasi loading-nya lama, pengguna bisa merasa kurang nyaman saat memakai sebuah website atau aplikasi. 

Itulah mengapa, untuk memaksimalkan user experience, kamu harus mempercepat durasi loading produkmu.

Demikian penjelasan Glints seputar mobilefirst design. Agar makin maksimal, coba gabungkan strategi ini dengan yang lainnya, yuk!

Kamu bisa memahami pilihan strategi yang ada secara gratis dengan klik linklink di bawah ini:

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 5

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait