Baca Ini agar Terhindar dari 10 Kesalahan dalam UX Design

Tayang 06 Mei 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu melihat tampilan sebuah aplikasi, lalu kebingungan harus menekan icon yang mana untuk membuka laman profilmu? Hal tersebut merupakan bentuk kesalahan dalam UX design.

    Sebagai seorang UX desainer, tentu hasil desain yang dibuatnya akan berfokus pada fungsionalitas aplikasi dan kenyamanan user.

    Tak hanya mengandalkan visual, ada faktor-faktor lain yang dapat membuat produk atau aplikasi nyaman digunakan.

    Nah, Glints sudah merangkum delapan kesalahan dalam UX design, agar hal yang sama tidak terulang lagi.

    Baca Juga: Tips Belajar UI UX Design yang Harus Diketahui oleh Pemula

    1. Mendesain untuk diri sendiri

    © Protorypr.com

    Kesalahan UX design yang pertama adalah desainer lupa tampilan aplikasi dibuat agar nyaman digunakan oleh orang lain, bukan dirinya saja.

    Maksudnya, desainer terkadang mendesain hanya berpatokan pada “kenyamanan” dirinya, tanpa melakukan riset terhadap kompetitor, pasar, dan sasaran penggunanya.

    Dengan begini, maka dipastikan bahwa aplikasi tersebut akan sulit digunakan pengguna.

    2. Tidak menggunakan icon yang universal

    kesalahan ux design

    © Rawpixel.com

    Menurut UX Collective, hal ini justru dapat membuat pengguna bingung dalam menggunakan aplikasinya.

    Memang dengan menggunakan icon yang sesuai dengan persona brand akan membuat aplikasimu terlihat unik.

    Sayangnya, keputusan tersebut akan merugikanmu dan user bisa dengan cepat meninggalkan aplikasimu.

    3. Tidak responsif

    kumpulkan proyek terdahulu portofolio ux writer

    © Etlinebcn.com

    Memiliki desain UX yang responsif adalah kunci utama dari kenyamanan penggunaan, terutama untuk kebutuhan mobile.

    Terkadang, demi mengedepankan transisi yang estetik, justru desainer melupakan sisi responsif aplikasi.

    Tanpa UX yang responsif, pengguna akan merasa aplikasi sedang mengalami kerusakan.

    Hal ini memperbesar kemungkinan pengguna meninggalkan aplikasi dalam sekejap.

    4. Mendesain tanpa tahu kontennya

    tentukan apa yang ingin kamu tekankan portofolio ux designer

    © Designerveloper.com

    Beberapa desainer sering membuat desain dengan meletakkan “Lorem Ipsum” dalam desain. Hal ini sering kali dilakukan agar desain tidak terlihat sepi atau kosong.

    Padahal, desainer belum tahu konten seperti apa yang akan diletakkan pada posisi tersebut.

    Ini adalah salah satu kesalahan lainnya. Seharusnya, desainer telah mengetahui jenis konten yang akan disajikan dalam aplikasi. 

    Ini dilakukan agar yang ditampilkan dalam aplikasi tidak terlihat dipaksakan demi kepentingan visual saja.

    Baca Juga: Sebelum Menulis untuk UX, Pahami Dulu 7 Prinsipnya di Sini!

    5. Navigasi yang buruk

    belajar ui ux design

    © Shutterstock

    Tentu harus adanya pembeda antara navigasi pada website dan aplikasi. Hal ini karena kebiasaan pengguna yang tentu berbeda-beda. 

    Jika disamakan, maka hal ini akan memberikan pengalaman navigasi yang buruk dan membingungkan user

    6. Hanya terfokus pada visual

    user interface animation

    © Freepik.com

    Bersumber dari Prototypr, kesalahan UX design yang sering terjadi lainnya adalah hanya terfokus pada visual.

    Padahal, seperti disampaikan sebelumnya, kenyamanan pengguna adalah tujuan utamanya.

    Sehingga selain memiliki visual yang baik, UX design juga harus nyaman digunakan, dan mudah dimengerti maksud serta fungsinya. 

    7. Terpaku pada tren

    © Freepik.com

    Memang, cukup banyak aplikasi yang bisa dijadikan inspirasi mendesain, termasuk untuk UX.

    Namun kekurangannya, kebanyakan dari karya yang ditampilkan tidak berfokus pada pengguna, melainkan keindahan visual.

    Kamu boleh saja mengikuti tren, tapi tetap pastikan bahwa desain tersebut tetap nyaman dan mudah digunakan oleh user.

    8. Baik untuk kebutuhan search engine, tidak untuk orang

    koneksi codebase dan design system avocode vs zeplin

    © Freepik.com

    Tak dapat dipungkiri bahwa dapat muncul di hasil search engine memang menjadi tujuan dari beberapa brand atau perusahaan.

    Oleh karenanya, masih banyak yang membuat desain hanya untuk kebutuhan search engine, tapi melupakan pengguna sebenarnya yaitu manusia.

    9. Terlalu mengikuti kompetitor

    © Freepik.com

    Melakukan riset terhadap apa yang dilakukan kompetitor memang boleh saja.

    Namun, tetap harus sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dan fitur utama aplikasi yang kamu buat.

    Jangan hanya karena kompetitor melakukan gaya desain A, kamu juga ikut-ikutan menerapkan hal serupa.

    10. Rancu antara UI dan UX

    skill web designer

    © Freepik.com

    Kesalahan UX Design terakhir adalah masih adanya kerancuan antara UI dan UX.

    Menurut Clearbridgemobile, kamu harus mengetahui kapan saatnya mengoptimasi UI dan UX. Terkadang, keduanya tidak dapat dilakukan bersamaan.

    Perlu diingat, bahwa UX mengedepankan pengalaman penggunaan, bukan hanya visual. Sedangkan UI mengedepankan tampilan antarmuka yang menarik.

    Baca Juga: Ingin Belajar UI/UX? Intip 7 Podcast Berbahasa Inggris Ini!

    Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang kesalahan dalam UX design.

    Selain soal kesalahan dalam UX design, kamu harus memiliki kemampuan untuk design UI/UX secara menyeluruh.

    Maka, perdalam ilmu UX dan UI design-mu bersama Glints ExpertClass. Terdapat webinar dan workshop yang akan dipandu pakar di bidang design.

    Mereka akan memberikan ilmu serta menjawab pertanyaan-pertanyaanmu yang terkait. Yuk, cari kelas UI/UX design dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait