Hati-hati, 5 Mindset Ini Bisa Membahayakan Kariermu

Tayang 11 Mar 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Tahukah kamu, ada beberapa mindset yang bisa membahayakan karier jika diterapkan? Mindset ini tidak hanya menghambat perkembangan kariermu, tapi juga membuatmu menjadi rekan kerja toxic.

    Persaingan kerja yang ketat saat ini memang menuntutmu untuk memiliki mindset yang kuat dalam bekerja. Namun, tidak semua mindset memberikan dampak positif bagi perkembangan kariermu.

    Mindset seperti apa saja yang perlu dihindari agar kariermu dapat berjalan lancar? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!

    1. Merasa bukan ahli dibidangmu

    Mindset pertama yang menurut Business Insider dapat membahayakan karier kamu adalah merasa tidak ahli meskipun kamu memiliki pengalaman di bidang tersebut.

    Faktanya, tidak ada orang yang benar-benar ahli ketika memulai kariernya.

    Keahlian dibangun dari waktu ke waktu. Saat mempertimbangkan sebuah proyek atau pekerjaan, jangan bertanya apakah kamu seorang ahli.

    Sebaliknya, tanyakan apakah kamu menyukai proyek atau pekerjaan tersebut.

    Untuk sebagian besar bidang keahlian, pembelajaran intensif selama dua tahun dapat membuatmu menjadi seorang ahli.

    Prosesnya dimulai dengan kamu menerima pengalaman belajar tersebut.

    Alih-alih meragukan kemampuanmu, ubah pemikiran ini menjadi pertanyaan, “Di mana saya menemukan apa yang perlu saya ketahui?”

    Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Kamu Perlu Menghindari Herd Mentality di Kantor

    2. Mudah overthinking

    © Freepik.com

    Mindset selanjutnya yang dapat membahayakan karier kamu menurut Inc adalah mudah overthinking.

    Pemikiran seperti ini menganggap setiap pilihan karir sebagai risiko yang menakutkan, menemukan kekurangan dan hambatan masing-masing.

    Akibatnya, kamu akan menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dan bahkan bertahun-tahun untuk memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

    Sementara itu, waktu terus berjalan di saat kamu masih bertahaan di titik yang sama dan tidak membangun keterampilan baru.

    Pada akhirnya, kamu akan menemukan dirimu menjadi bagian dari “restrukturisasi perusahaan”, mendapatkan pesangon dan terpaksa mencari pekerjaan baru.

    3. Bertahan di zona nyaman

    Apakah kamu mencari keamanan dalam rutinitas dan menghindari risiko yang tidak biasa atau tidak terduga? Padahal, pertumbuhan terjadi di luar zona nyaman, lho.

    Studi yang dilansir oleh Psychology Today menunjukkan bahwa kamumemiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan jika berusaha keras.

    Apa solusinya? Alih-alih melarikan diri dari hal-hal yang tidak diketahui tentang karier, melangkahlah ke hal yang tidak biasa dan tidak terduga.

    Cobalah untuk memulai hal baru dan cari tahu sejauh apa kemampuanmu.

    Baca Juga: 4 Ciri Victim Mentality di Tempat Kerja, Apakah Kamu Mengalaminya?

    4. Merasa tidak inovatif

    © designability.org.uk

    Pernahkah kamu mengatakan pada diri sendiri, “Ini sudah dilakukan” ketika mendapatkan ide baru untuk sebuah inovasi?

    Jika kamu bekerja di dalam industri tertentu, kamu mungkin melihat idemu telah dikembangkan oleh orang lain dan dijalankan di tempat lain. Tapi tenang saja, itu tidak menjadi masalah sedikit pun.

    Jika kamu tahu bahwa banyak orang membutuhkan produk atau layananmu, fakta bahwa adanya pesaing secara tidak langsung telah memvalidasi rencanamu.

    Menghidupkan ide dan kemudian melaksanakan rencanamu dengan lebih baik daripada yang lain jauh lebih penting daripada keunikan konsepmu.

    Tantang pemikiran ini dengan bertanya, “Bagaimana saya bisa melakukan ini dengan lebih baik?”

    5. Merasa tidak punya banyak koneksi

    Kamu mungkin memiliki mindset bahwa “hanya orang-orang itu saja yang kamu tahu”. Memang benar sampai batas tertentu bahwa mengetahui orang-orang penting itu penting.

    Tetapi masalahnya adalah banyak orang menerima lingkaran kontak mereka saat ini (kolega, klien, teman, dan jaringan media sosial mereka) sebagai sumber daya terbatas yang harus mereka tangani.

    Menggunakan kurangnya kontak atau koneksi sebagai alasan untuk kegagalan adalah mindset yang dapat membahatakan karier.

    Kamu memang tidak harus memiliki koneksi yang luas. Tetapi, kamu perlu memastikan bahwa kamu memiliki koneksi yang tepat.

    Bertentangan dengan apa yang mungkin pernah kamu dengar, menjangkau orang yang tepat dapat berhasil jika kamu berusaha keras, bahkan jika kamu tidak memiliki koneksi khusus.

    Ubah pikiran ini menjadi “Siapa yang harus saya kenal, dan bagaimana caranya?”

    Baca Juga: Kenali dan Waspadai Crab Mentality yang Bisa Menjerumuskanmu!

    Memiliki mindset seperti di atas hanya akan membuatmu terjebak pada titik yang sama dalam karier. Tentunya, ini bukan hal yang kamu inginkan, bukan?

    Untuk itu, kamu perlu terus belajar dan mengembangkan kemampuanmu.

    Kamu bisa melakukannya dengan mengikuti webinar yang membantu personal development-mu dari Glints ExpertClass.

    Melalui webinar ini, kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada para profesional sesuai dengan bidang keahliannya. Yuk, daftar di sini, sebelum kehabisan tiketnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait