15 Metrik untuk Website sebagai Indikator Performa Konten

Diperbarui 05 Jan 2024 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Website adalah salah satu komponen penting dalam digital marketing. Tentunya, website memiliki beberapa metrik untuk menjadi tolok ukur performanya.

    Informasi yang didapatkan dari metrik tersebut membantumu untuk mengoptimalkan praktik digital marketing di situs web.

    Tidak hanya itu, informasi dari metrik juga membantumu untuk tahu ketertarikan konsumen serta memprediksi tren yang akan populer di waktu yang akan datang.

    Lalu, apa saja metrik-metrik tersebut? Yuk, cek selengkapnya di artikel Glints berikut ini!

    Metrik untuk Website

    1. Website traffic

    Website traffic adalah jumlah total dari pengunjung website-mu. Metrik ini dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk menarik minat audiens.

    Adanya kenaikan dalam website traffic setelah mem-post konten tertentu dapat menjadi indikasi bahwa audiens menyukainya.

    Sehingga, hal tersebut dapat menjadi indikator tentang tipe konten yang bisa kamu post di masa depan.

    2. Bounce rate

    Metrik bounce rate memberitahu jumlah pengunjung yang langsung meninggalkan website setelah mengunjunginya.

    Bounce rate yang rendah berarti banyak pengunjung yang bertahan di website dan mengecek konten-kontenmu.

    Waktu berkunjung yang lama pun dapat berarti pengunjung telah menemukan produk atau layanan yang dicari.

    Sehingga, berpotensi meningkatkan kemungkinan mengonversi mereka menjadi konsumen.

    3. Top pages

    Metrik top pages memberi informasi tentang halaman-halaman di situs webmu yang mengundang traffic paling banyak.

    Kamu bisa mengetahui apa yang disukai oleh pengunjung dari metrik ini.

    Sehingga, kamu bisa membuat penyesuaian pada tipe konten yang digunakan untuk website-mu.

    4. Conversion rate

    Melansir Indeed, metrik conversion rate mengukur tingkat konsumen yang melakukan tindakan seperti harapanmu di website, seperti membeli produk atau layanan.

    Sehingga, metrik ini juga membantu perusahaan mengetahui jumlah pengunjung yang melakukan pembelian melalui website-nya.

    5. Customer’s lifetime value

    Metrik customer lifetime value (CLV) adalah jumlah rata-rata pendapatan yang didapatkan perusahaan dari satu konsumen.

    Sehingga, metrik ini dapat membantumu mengukur pertumbuhan bisnis. Adapun rumus menghitung customer’s lifetime value adalah sebagai berikut.

    CLV = Rata-rata nilai transaksi x (Jumlah transaksi dalam satu tahun x waktu retensi)

    Baca Juga: Micro Conversion: Apa itu, Jenis, Manfaat, Cara Tracking-nya

    6. Average time spent on page

    Menurut Hubspot, metrik ini mengukur waktu yang dihabiskan pengunjung di halaman atau website-mu.

    Memiliki nilai yang tinggi dalam metrik ini dapat menjadi indikator bahwa kontenmu menarik dan bermanfaat untuk audiens.

    Tidak hanya itu, memiliki nilai tinggi dalam metrik ini juga berarti pengunjung menghargai informasi yang ada dalam situs webmu.

    sebuah laptop sedang membuka website

    © Pexels.com

    7. Returning visitors

    Returning visitors adalah metrik yang menunjukkan pengunjung lama (sebelumnya sudah pernah berkunjung) yang kembali ke situs webmu.

    Dengan begitu, kamu bisa mengetahui seberapa baik website-mu dalam menarik dan mempertahankan pengunjung.

    Metrik ini juga membantumu mengetahui seberapa baik konten situs web yang telah kamu buat di mata audiens.

    8. Cost per conversion

    Metrik cost per conversion menjelaskan seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dalam pengiklanan untuk mendapatkan konsumen.

    Cost per conversion dapat membantumu mengetahui seberapa efektif campaign pengiklanan yang telah dilakukan untuk menghasilkan konversi.

    9. Landing pages

    Landing pages adalah halaman yang dibuka pengunjung pertama kali ketika mengunjungi website-mu.

    Metrik landing pages dapat menunjukkan berapa lama pengunjung menghabiskan waktu di halaman tersebut dan tombol apa saja yang paling banyak diklik.

    Landing page yang bagus akan menarik minat audiens niche yang tertarik terhadap produk atau layananmu.

    Sehingga, kesempatan untuk mengonversi mereka menjadi konsumen semakin besar.

    10. Exit pages

    Metrik exit pages adalah halaman dalam website mana yang selalu ditinggalkan konsumen.

    Biasanya, exit pages hampir serupa dengan landing pages, terutama jika website memiliki bounce rate yang tinggi.

    Jika kamu melihat bahwa pengunjung meninggalkan website di halaman yang sama, cobalah untuk membuat halaman tersebut menjadi lebih atraktif dan user-friendly.

    Baca Juga: 8 Tools Marketing Analyst untuk Buat Strategi Pemasaran Efektif

    11. Device sources

    Metrik selanjutnya yang dapat berguna untuk digunakan adalah device sources. Device sources memberi tahu perangkat yang digunakan oleh pengunjung website-mu.

    Dengan begitu, kamu bisa membuat penyesuaian supaya website dapat cocok dibuka di perangkat pengunjung dan mudah dinavigasikan.

    Sebagai contoh, ketika kamu mengetahui bahwa pengunjung website-mu kebanyakan berasal dari smartphone, buatlah penyesuaian supaya situs web menjadi mobile-friendly.

    12. Page timing

    Metrik page timing memberi tahu informasi seputar kecepatan pengunjung untuk membuka website-mu.

    Semakin cepat website untuk diakses pengunjung, ranking SEO-nya pun akan semakin meningkat.

    Tidak hanya itu, kecepatan website juga membuat pengunjung lebih betah membuka situs web-mu.

    laptop yang sedang mengunjungi suatu website

    © Pexels.com

    13. Pages per visit

    Metrik pages per visit memberi tahu jumlah konten yang dilihat pengunjung ketika mengunjungi website-mu.

    Kamu bisa menggunakan internal link untuk meningkatkan metrik ini.

    Dengan begitu, akan terbentuk siklus di mana pengunjung akan membuka konten terkait dari yang telah ia buka sebelumnya.

    Sehingga, hal tersebut akan meningkatkan waktu yang mereka habiskan di website-mu.

    14. Traffic sources

    Metrik traffic sources memberi tahu asal dari mana pengunjung mengunjungi situs web-mu, seperti dari pencarian organik atau referral dari situs lain.

    Memahami hal ini membantumu dalam mendistribusikan konten dan juga meningkatkan keefektifan strategi marketing-mu.

    15. Social sharing

    Metrik social sharing memberi informasi tentang konten yang disebarkan oleh pengunjung ke platform media sosial.

    Memiliki metrik social sharing yang tinggi dapat berarti bahwa audiens menyukai kontenmu.

    Baca Juga: Content Gap Analysis: Cara Menemukan Topik Terbaik untuk Konten Website-mu

    Itu adalah beberapa metrik yang penting digunakan oleh website-mu.

    Tentunya, metrik ini hanyalah satu dari sekian hal yang perlu dikuasai supaya usaha digital marketing berjalan lancar.

    Nah, kamu bisa menguasai beragam hal tersebut dengan membaca ragam artikel yang telah Glints siapkan.

    Tertarik? Yuk, klik di sini sekarang untuk temukan dan baca kumpulan artikelnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait