Bagaimana Cara Menyusun Target KPI yang Tepat? Ini 5 Langkahnya

Tayang 09 Jun 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Menyusun target key performance indicator (KPI) untuk bisnis yang sukses merupakan hal penting agar bisnis sukses.

    Saat ini, hal itu  digunakan bisnis kecil hingga perusahaan besar.

    KPI adalah sebuah ukuran kuantitatif yang bisa dengan mudah menggambarkan apakah laju perusahaan dalam mencapai tujuannya efektif.

    Selain itu, KPI tentunya bisa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian target bisnis.

    Lalu, bagaimana cara membuat target KPI yang baik?

    Yuk, catat poin-poin penting yang sudah Glints rangkum dalam artikel ini.

    Baca Juga: Kenali Apa itu OKR yang Membuat Google Semaju Sekarang

    1. Tentukan tujuan

    menyusun target kpi

    © Freepik.com

    Langkah pertama dalam menyusun target KPI yang efektif adalah menentukan tujuan yang akan diraih dengan penyusunan KPI.

    Dalam hal ini, kamu harus menyusun target dengan memperhatikan poin-poin SMART seperti yang dijelaskan oleh Klipfolio, yaitu:

    • Specific: target yang dibuat harus spesifik.
    • Measurable: perkembangan menuju target yang telah ditentukan harus dapat diukur, misalnya dengan satuan yang jelas.
    • Achievable: target yang dibuat realistis dan mungkin untuk diraih.
    • Relevant: rencana target relevan atau sesuai dengan tujuan perusahaan.
    • Time: berapa lama waktu yang disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.

    2. Pahami beda indikator leading dan lagging

    membuat sasaran key performance indicator

    © Freepik.com

    Ada dua jenis indikator dalam proses menyusun target KPI, yaitu leading dan lagging.

    Indikator lagging biasanya mudah diukur tetapi sulit diubah.

    Hal ini karena output atau hasil berdasarkan apa yang didapatkan bisnis, seperti pertambahan jumlah klien dalam satu bulan, atau total keuntungan per bulan.

    Sementara, indikator leading sebaliknya lebih sulit diukur, tetapi mudah diubah.

    Indikator leading mengukur tindakan yang mengarah pada hasil.

    Hal itu seperti jumlah pengunjung situs per bulan atau jumlah panggilan yang dibutuhkan untuk mengkonversi lead atau prospek menjadi pelanggan.

    Menurut BMC, indikator lagging mengevaluasi kondisi bisnis saat ini. 

    Sementara, indikator lagging memprediksi kondisinya di masa mendatang berdasarkan capaian yang sudah ada.

    Untuk menyusun KPI, disarankan untuk lebih fokus pada indikator lagging karena capaian indikator ini mendorong keuntungan bisnis lebih baik.

    Akan tetapi, jangan abaikan juga indikator leading karena merupakan indikator yang menunjukkan kemungkinan besarnya kesuksesan bisnis.

    Jadi, keduanya sama-sama penting.

    Baca Juga: Tingkatkan Performa Kerja di Kantor Hari Ini dengan 10 Tips Berikut

    3. Putuskan KPI yang sesuai

    menyusun target kpi

    © Freepik.com

    Setelah menyusun target dan tujuan KPI berdasarkan kriteria SMART, saatnya menentukan cara mengukur dan mencapai tujuan yang telah dibuat.

    Tentu saja, tujuan tersebut pada dasarnya harus dapat diukur dan dicapai menggunakan rencana KPI.

    KPI apa pun yang akhirnya ditentukan untuk mencapai target-target perusahaan, pastikan hanya gunakan KPI yang dapat diukur dan melacak konversi atau keuntungan dari data yang diperoleh.

    Contohnya, jika ingin menetapkan meningkatkan follower di media sosial sebagai KPI, tanyalah pada dirimu apa hal tersebut bisa berdampak pada keuntungan.

    Jika tidak, maka hal tersebut bukan KPI yang baik.

    Akan tetapi, jika jumlah impression atau engagement dari follower bisa menghasilkan keuntungan, hal tersebut bisa saja dijadikan KPI.

    4. Batasi KPI

    membuat sasaran key performance indicator

    © Freepik.com

    Dalam menyusun target KPI, jangan buat terlalu banyak poin untuk satu tujuan.

    KPI harus secara langsung berhubungan dengan tujuan yang diharapkan.

    Disarankan untuk menetapkan hanya empat hingga sepuluh KPI untuk setiap satu tujuan.

    Jika terlalu banyak, justru akan tidak efektif.

    5. Evaluasi

    menyusun target kpi

    © Freepik.com

    Jangan khawatir apabila KPI tidak langsung menunjukkan hasil yang positif atau signifikan.

    Yang penting setelah menyusun target KPI dan mengimplementasikannya adalah memantau dan mengevaluasi hasilnya setiap bulan.

    Jika belum maksimal, carilah apa yang bisa diperbaiki dan dikembangkan.

    Kemudian, buat target KPI baru yang lebih baik dan bisa diraih dengan sukses.

    Baca Juga: Panduan Lengkap Manajemen Kinerja yang Perlu Kamu Ketahui

    Nah, itu dia 5 cara mudah menyusun target KPI yang bisa Glints berikan.

    Pahami, catat, dan implementasi pengetahuan baru ini, ya.

    Kalau ingin memperdalam kemampuan tentang hal itu, kamu bisa mengikuti Glints ExpertClass.

    Di Glints ExpertClass, kamu bisa menemukan banyak pilihan kelas yang bisa membantumu meningkatkan skill termasuk dalam menentukan target KPI.

    Kelasnya sendiri dibawakan profesional berpengalaman. Jadi, kamu bisa mendapat banyak ilmu lewat webinar ini.

    Tunggu apa lagi? Yuk, cek pilihan kelasnya di sini!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 6

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait