Menunda Kesenangan: Arti, Manfaat, Tips, dan Rekomendasi Bukunya

Diperbarui 14 Mar 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Sejatinya, langkah meraih kesuksesan tak selamanya rumit. Delayed gratification alias menunda kesenangan adalah salah satu langkah tak rumit itu.

    Kira-kira, kesenangan seperti apakah yang sebaiknya ditunda? Bagaimana kiat-kiatnya?

    Glints sudah menjelaskan selengkapnya dalam artikel ini. Yuk, disimak!

    Apa Itu Menunda Kesenangan?

    Apa Itu Menunda Kesenangan?

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dari definisi. Menunda kesenangan atau delayed gratification adalah kemampuan untuk mengontrol diri dan disiplin melakukan hal yang baik dan benar sampai selesai, baru menikmati kesenangan.

    Supaya lebih jelas, Glints akan memberikan contoh. Melansir Positive Psychology, beberapa contoh dari delayed gratification adalah:

    1. Dunia profesional

    Ingin terus naik gaji dan promosi? Kalau iya, kamu tentu harus bekerja keras dan disiplin.

    Nah, disiplin itu erat kaitannya dengan delayed gratification. Kamu tentu harus patuh bekerja saat jam kerja, bukannya mengerjakan hal lainnya.

    Tak hanya itu saja, lho. Kalau harus mengembangkan skill, kamu tentu harus mengorbankan waktu dan tenaga untuk belajar. Artinya, kamu menunda kegiatan lain yang bisa jadi lebih menyenangkan.

    2. Bidang keuangan

    Kita tak mungkin bekerja seumur hidup. Suatu hari nanti, hari pensiun akan datang.

    Nah, pensiun itu membutuhkan dana yang tak sedikit. Sebab, kamu tak lagi punya penghasilan. Padahal, pengeluaranmu tetap ada.

    Itulah pentingnya menunda kesenangan di masa muda. Meski hari ini kamu punya pemasukan, sisihkan sebagian untuk masa pensiun nanti.

    Liburan atau membeli barang mahal tentu sah-sah saja. Akan tetapi, jangan habiskan semua uangmu untuk hari ini.

    3. Kesehatan

    Makanan tinggi gula, garam, dan lemak memang nikmat. Akan tetapi, makanan tersebut berisiko menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan lain-lain.

    Itulah mengapa, kamu sebaiknya menunda nikmat konsumsi makanan tersebut. Biasakan konsumsi makanan yang seimbang. 

    Tentu saja, tak berarti makanan lain dilarang. Asal frekuensi dan jumlahnya dikontrol, makanan tinggi gula, garam, dan lemak boleh dikonsumsi.

    Baca Juga: Jangan Lagi Mudah Terdistraksi saat Kerja, Cobalah 5 Tips Ini!

    Delayed vs Instant Gratification

    Delayed vs Instant Gratification

    © Freepik.com

    Lawan dari delayed gratification adalah instant gratification. Mengutip Study, instant gratification adalah kesenangan yang muncul dengan cepat, sesaat setelah kamu melakukan sesuatu.

    Psychology Today menuliskan, instant gratification bisa berdampak buruk. Sebab, kamu jadi sulit mencapai tujuan jangka panjang.

    Jadi, hindari instant gratification, ya. Biasakan menunda kesenangan.

    Manfaat Menunda Kesenangan

    manfaat delayed gratification adalah

    © Pexels.com

    Beberapa manfaat dari delayed gratification adalah:

    1. Lebih menghargai diri sendiri

    Pertama-tama, kamu jadi lebih menghargai diri sendiri. Sebab, kamu berhasil membuktikan pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa. 

    Seperti dituliskan BetterUp, sifat menghargai diri itu bisa membuatmu puas dan bahagia.

    2. Lebih sukses secara jangka panjang

    Manfaat menunda kesenangan selanjutnya adalah lebih sukses secara jangka panjang. Manfaat yang satu ini tentu sudah cukup jelas.

    Kalau fokus bekerja dan mengembangkan diri, kamu lebih mungkin untuk sukses. Kalau bisa disiplin menabung, kamu bisa lebih cepat membangun aset.

    3. Lebih sehat

    Terakhir, delayed gratification bisa membuatmu lebih sehat. 

    Kalau sudah terbiasa menunda kebahagiaan, kamu akan terbiasa menjauhi kebiasaan yang tak sehat. Otomatis, tubuhmu akan lebih bugar dan fit.

    Baca Juga: Coffee Nap, Cara Ampuh Tingkatkan Produktivitas dengan Kopi dan Tidur Siang

    Tips Memupuk Kebiasaan Menunda Kesenangan

    Tips Memupuk Kebiasaan Menunda Kesenangan

    © Freepik.com

    Sekarang, bagaimana cara memupuk kebiasaan delayed gratification? Berikut langkah-langkah itu:

    1. Mulai dari langkah yang kecil

    James Clear menuliskan, kamu bisa mulai dari langkah yang kecil. Coba pilih satu kebiasaan yang sangat mudah dilakukan sehingga kamu tak mungkin menundanya.

    Sebagai contoh, kamu ingin menunda nikmatnya bermain HP sesaat setelah bangun tidur. Ganti kebiasaan bermain HP itu dengan minum air putih, lalu merapikan kasur.

    Perlahan-lahan, kamu akan terbiasa tak bermain HP sesaat setelah bangun. Sebab, ada kebiasaan yang sudah menggantikan itu.

    2. Mulai pelan-pelan

    Kiat menunda kesenangan selanjutnya adalah mulai secara perlahan.

    Misalnya, kamu sering bermain HP di jam kerja. Jangan langsung ingin menghapuskan kebiasaan itu.

    Mulai dengan komitmen yang lebih sederhana. Misalnya, kamu boleh bermain HP setelah fokus bekerja selama 25 menit. Durasi bermain HP itu maksimal 5 menit.

    Dengan mulai pelan-pelan, kamu lebih mungkin mempertahankan suatu kebiasaan. Sedikit demi sedikit, perketat saja kebiasaan itu hingga kamu tak bermain HP di jam kerja sama sekali.

    3. Jauhi kesenanganmu secara fisik

    Trik membiasakan delayed gratification yang terakhir adalah menjauhi kesenanganmu secara fisik.

    Kita kembali ke contoh bermain HP di jam kerja. Kalau memungkinkan, letakkan HP-mu jauh-jauh dari meja kerja. Dengan begitu, kamu lebih mudah fokus menyelesaikan tugas.

    Baca Juga: 7 Manfaat Tidur Cepat dan Bangun Awal untuk Produktivitas Kerja

    Rekomendasi Buku tentang Menunda Kesenangan

    Rekomendasi Buku tentang Menunda Kesenangan

    © Pexels.com

    Delayed gratification adalah skill yang bisa kamu asah terus-menerus. Salah satu cara mengasahnya adalah dengan membaca buku.

    Mengutip Positive Psychology, berikut buku-buku seputar menunda kesenangan yang bisa kamu intip:

    • The Marshmallow Test: Mastering Self-Control (2014): Walter Mischel
    • Willpower: Rediscovering the Greatest Human Strength (2012): Roy F. Baumeister and John Tierney
    • The Science of Self-Discipline (2017): Peter Hollins
    • Mastery (2013): Robert Greene
    • Impulsivity: The Behavioral and Neurological Science of Discounting (2009): Gregory J. Madden and Warren K. Bickel

    Demikian penjelasan Glints soal menunda kesenangan. Yuk, tunda kesenanganmu, fokus pada apa yang penting agar kamu lebih sukses!

    Untuk membantumu melakukan semua itu, Glints punya lebih banyak tips. Klik linklink di bawah ini untuk membacanya. Tenang, semuanya gratis tanpa syarat:

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 48

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait