Menunda Kesenangan: Arti, Manfaat, Tips, dan Rekomendasi Bukunya
Isi Artikel
Sejatinya, langkah meraih kesuksesan tak selamanya rumit. Delayed gratification alias menunda kesenangan adalah salah satu langkah tak rumit itu.
Kira-kira, kesenangan seperti apakah yang sebaiknya ditunda? Bagaimana kiat-kiatnya?
Glints sudah menjelaskan selengkapnya dalam artikel ini. Yuk, disimak!
Apa Itu Menunda Kesenangan?
Kita mulai pembahasan dari definisi. Menunda kesenangan atau delayed gratification adalah kemampuan untuk mengontrol diri dan disiplin melakukan hal yang baik dan benar sampai selesai, baru menikmati kesenangan.
Supaya lebih jelas, Glints akan memberikan contoh. Melansir Positive Psychology, beberapa contoh dari delayed gratification adalah:
1. Dunia profesional
Ingin terus naik gaji dan promosi? Kalau iya, kamu tentu harus bekerja keras dan disiplin.
Nah, disiplin itu erat kaitannya dengan delayed gratification. Kamu tentu harus patuh bekerja saat jam kerja, bukannya mengerjakan hal lainnya.
Tak hanya itu saja, lho. Kalau harus mengembangkan skill, kamu tentu harus mengorbankan waktu dan tenaga untuk belajar. Artinya, kamu menunda kegiatan lain yang bisa jadi lebih menyenangkan.
2. Bidang keuangan
Kita tak mungkin bekerja seumur hidup. Suatu hari nanti, hari pensiun akan datang.
Nah, pensiun itu membutuhkan dana yang tak sedikit. Sebab, kamu tak lagi punya penghasilan. Padahal, pengeluaranmu tetap ada.
Itulah pentingnya menunda kesenangan di masa muda. Meski hari ini kamu punya pemasukan, sisihkan sebagian untuk masa pensiun nanti.
Liburan atau membeli barang mahal tentu sah-sah saja. Akan tetapi, jangan habiskan semua uangmu untuk hari ini.
3. Kesehatan
Makanan tinggi gula, garam, dan lemak memang nikmat. Akan tetapi, makanan tersebut berisiko menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan lain-lain.
Itulah mengapa, kamu sebaiknya menunda nikmat konsumsi makanan tersebut. Biasakan konsumsi makanan yang seimbang.
Tentu saja, tak berarti makanan lain dilarang. Asal frekuensi dan jumlahnya dikontrol, makanan tinggi gula, garam, dan lemak boleh dikonsumsi.
Delayed vs Instant Gratification
Lawan dari delayed gratification adalah instant gratification. Mengutip Study, instant gratification adalah kesenangan yang muncul dengan cepat, sesaat setelah kamu melakukan sesuatu.
Psychology Today menuliskan, instant gratification bisa berdampak buruk. Sebab, kamu jadi sulit mencapai tujuan jangka panjang.
Jadi, hindari instant gratification, ya. Biasakan menunda kesenangan.
Manfaat Menunda Kesenangan
Beberapa manfaat dari delayed gratification adalah:
1. Lebih menghargai diri sendiri
Pertama-tama, kamu jadi lebih menghargai diri sendiri. Sebab, kamu berhasil membuktikan pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa.
Seperti dituliskan BetterUp, sifat menghargai diri itu bisa membuatmu puas dan bahagia.
2. Lebih sukses secara jangka panjang
Manfaat menunda kesenangan selanjutnya adalah lebih sukses secara jangka panjang. Manfaat yang satu ini tentu sudah cukup jelas.
Kalau fokus bekerja dan mengembangkan diri, kamu lebih mungkin untuk sukses. Kalau bisa disiplin menabung, kamu bisa lebih cepat membangun aset.
3. Lebih sehat
Terakhir, delayed gratification bisa membuatmu lebih sehat.
Kalau sudah terbiasa menunda kebahagiaan, kamu akan terbiasa menjauhi kebiasaan yang tak sehat. Otomatis, tubuhmu akan lebih bugar dan fit.
Tips Memupuk Kebiasaan Menunda Kesenangan
Sekarang, bagaimana cara memupuk kebiasaan delayed gratification? Berikut langkah-langkah itu:
1. Mulai dari langkah yang kecil
James Clear menuliskan, kamu bisa mulai dari langkah yang kecil. Coba pilih satu kebiasaan yang sangat mudah dilakukan sehingga kamu tak mungkin menundanya.
Sebagai contoh, kamu ingin menunda nikmatnya bermain HP sesaat setelah bangun tidur. Ganti kebiasaan bermain HP itu dengan minum air putih, lalu merapikan kasur.
Perlahan-lahan, kamu akan terbiasa tak bermain HP sesaat setelah bangun. Sebab, ada kebiasaan yang sudah menggantikan itu.
2. Mulai pelan-pelan
Kiat menunda kesenangan selanjutnya adalah mulai secara perlahan.
Misalnya, kamu sering bermain HP di jam kerja. Jangan langsung ingin menghapuskan kebiasaan itu.
Mulai dengan komitmen yang lebih sederhana. Misalnya, kamu boleh bermain HP setelah fokus bekerja selama 25 menit. Durasi bermain HP itu maksimal 5 menit.
Dengan mulai pelan-pelan, kamu lebih mungkin mempertahankan suatu kebiasaan. Sedikit demi sedikit, perketat saja kebiasaan itu hingga kamu tak bermain HP di jam kerja sama sekali.
3. Jauhi kesenanganmu secara fisik
Trik membiasakan delayed gratification yang terakhir adalah menjauhi kesenanganmu secara fisik.
Kita kembali ke contoh bermain HP di jam kerja. Kalau memungkinkan, letakkan HP-mu jauh-jauh dari meja kerja. Dengan begitu, kamu lebih mudah fokus menyelesaikan tugas.
Rekomendasi Buku tentang Menunda Kesenangan
Delayed gratification adalah skill yang bisa kamu asah terus-menerus. Salah satu cara mengasahnya adalah dengan membaca buku.
Mengutip Positive Psychology, berikut buku-buku seputar menunda kesenangan yang bisa kamu intip:
- The Marshmallow Test: Mastering Self-Control (2014): Walter Mischel
- Willpower: Rediscovering the Greatest Human Strength (2012): Roy F. Baumeister and John Tierney
- The Science of Self-Discipline (2017): Peter Hollins
- Mastery (2013): Robert Greene
- Impulsivity: The Behavioral and Neurological Science of Discounting (2009): Gregory J. Madden and Warren K. Bickel
Demikian penjelasan Glints soal menunda kesenangan. Yuk, tunda kesenanganmu, fokus pada apa yang penting agar kamu lebih sukses!
Untuk membantumu melakukan semua itu, Glints punya lebih banyak tips. Klik link–link di bawah ini untuk membacanya. Tenang, semuanya gratis tanpa syarat:
- Lakukan 8 Hal Penting Ini untuk Meningkatkan Disiplin Kerja
- Tetap Fokus Di Kantor dengan 10 Tips Berikut Ini
- Susah Fokus? Berikut Beberapa Cara Meningkatkan Konsentrasi saat Bekerja
- Mengapa Kita Menunda Pekerjaan & Tips Antisipasinya
- What Is Delayed Gratification and How Do You Pass the Marshmallow Test?
- Instant Gratification vs. Delayed Gratification
- The Real Issue With Instant Gratification
- How delayed gratification changes the way you live and work
- 40 Years of Stanford Research Found That People With This One Quality Are More Likely to Succeed