Terkena Layoff? Begini Cara Menulis Layoff di CV & Cover Letter

Diperbarui 01 Agu 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu salsh seorang yang terdampak layoff? Mungkin saat ini kamu sedang mencari pekerjaan baru. Oleh karena itu, yuk, ketahui bagaimana cara menulis layoff di CV dan cover letter-mu secara profesional.

    Layoff atau PHK adalah fenomena yang mungkin sudah sering kita dengar melalui berita maupun media sosial.

    Mungkin kamu berpikir bahwa layoff adalah sesuatu yang negatif, sehingga tidak perlu disebutkan dalam CV maupun cover letter. 

    Namun, menurut Joblist, kamu tidak perlu khawatir dan malu untuk menulis layoff dalam dokumen-dokumen lamaran kerjamu.

    Nah, pada kesempatan ini, Glints akan mengulas cara menulis layoff di CV dan cover letter. Yuk, simak informasinya di bawah ini!

    Apa Itu Layoff?

    Pertama-tama, kamu harus ketahui dahulu apa itu layoff dan mengapa fenomena ini dapat terjadi.

    Menurut Investopedia, layoff adalah pemutusan hubungan kerja secara sementara atau permanen oleh perusahaan karena alasan yang tidak terkait dengan performa karyawan.

    Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan layoff, dalam kondisi saat ini, salah satunya adalah kondisi ekonomi yang tak menentu.

    Di era pandemi, ekonomi adalah salah satu sektor yang paling terdampak. Oleh karena itu, investor menjadi lebih selektif dalam memberi pendanaan kepada perusahaan, sehingga memaksa mereka untuk melakukan “rem” secara pengeluaran.

    Akibatnya, perusahaan harus melakukan efisiensi dana agar dapat bertahan dan beradaptasi dengan keadaan ekonomi di masa depan.

    Dalam melakukan efisiensi dana ini, beberapa perusahaan terpaksa membuat keputusan yang kurang menyenangkan seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan melakukan hiring freeze.

    Baca Juga: Startup Bubble: Arti, Penyebab, Efek, dan yang Harus Disiapkan Pekerja

    Tips Menulis Layoff di CV dan Cover Letter

    1. Menulis apa adanya 

    Bukanlah sebuah hal bagus jika kamu berbohong saat menulis CV maupun cover letter. Sebaiknya, tulis saja pengalaman kerja, tanggung jawabmu, dan skill yang dimiliki apa adanya.

    Begitu pula dengan layoff. Jika kamu terdampak layoff, kamu bisa tuliskan informasi ini dalam kolom pengalaman kerjamu, tepatnya di sebelah posisimu.

    Selain itu juga, harus diingat juga bahwa rekruter akan melakukan cek ulang semua informasi dalam dokumen lamaranmu. Jadi, kebohonganmu bisa sangat gampang terbongkar.

    Sebagai contoh, kamu menulis layoff pada CV seperti:

    Content Writer (Laid off dikarenakan restrukturisasi perusahaan)
    PT ABCDE (September 2021 – Oktober 2022)

    Dalam cover letter, kamu bisa gunakan kalimat seperti: “Dikarenakan alasan restrukturisasi perusahaan, saya merupakan salah satu karyawan yang terdampak layoff pada PT ABCDE.”

    2. Bicarakan hal positif tentang perusahaan

    Menurut Indeed, dalam cover letter, kamu juga jelaskan sedikit informasi mengenai pengalamanmu terdampak layoff.

    Kamu bisa menjelaskan alasan mengapa kamu di-PHK dan tambahkan bahwa pemutusan hubungan tersebut bukan terjadi karena alasan kinerja yang buruk.

    Namun, saat menyusun bagian ini, sebisanya hindari kata-kata atau kalimat yang mencerimkan perasaan negatif kepada perusahaanmu sebelumnya.

    Dengan begitu, kamu bisa menunjukkan kepada rekruter bahwa kamu punya profesional kerja yang baik.

    Baca Juga: 7 Cara Ampuh Membuat CV yang Menarik agar Dilirik oleh Rekruter

    3. Fokus pada pengalaman dan skill yang relevan

    Jika sudah mencantum informasi terkait layoff, kamu dapat segera fokus menjabarkan pengalaman, tanggung wajabmu sebelumnya ataupun kontribusi yang sudah kamu berikan.

    Dengan begitu, kamu memperkuat bahwa kamu bukan di-layoff karena alasan kinerja.

    Namun, harus tetap diingat bahwa pengalaman yang kamu tulis harus relevan dengan posisi yang kamu ingin lamar.

    Begitu pula dengan skill, masukkan skill-skill yang sudah kamu gunakan selama bekerja dan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu kejar saat ini.

    4. Sertakan sertifikasi pelatihan atau pendidikan informal

    Tak jarang perusahaan akan memberi fasilitas pengembangan diri kepada karyawannya untuk meningkatkan skill-nya. Mungkin fasilitas tersebut berbentuk training, workshop, atau pendidikan informal seperti bootcamp.

    Nah, kamu bisa sertakan sertifikasi dari pelatihan atau pendidikan informal ini dalam dokumen lamaran kerjamu.

    Agar sertifikasi ini terlihat lebih jelas, kamu bisa menulisnya pada kolom pendidikan di CV. Hal ini dengan mencantumkan informasi seperti kapan kamu mendapatkannya, siapa yang menyelengara, dan link menuju sertifikat tersebut.

    Baca Juga: Kemampuan Adaptasi: Apa Itu, Bentuk, Cara Mengembangkannya

    Demikian informasi dari Glints mengenai cara dan tips menulis layoff di CV dan cover letter.

    Kesimpulannya, layoff bukanlah informasi negatif yang perlu disembunyikan dalam dokumen lamaran kerja manapun.

    Para rekruter juga mengerti bahwa tren layoff saat ini bukan terjadi karena kinerja yang buruk, tetapi keputusan dari perusahaan yang terdesak keadaan ekonomi.

    Oleh karena itu, jangan ragu untuk menulis layoff dan menjelaskanya jika ditanyakan pada saat wawancara, ya.

    Selain informasi, ini ada banyak informasi soal tips melamar kerja di Glints Blog. Ada banyak artikel yang akan membantumu menyiapkan diri sebelum mengirim lamaran, lho!

    Yuk, cek berbagai artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait