Menghadapi Atasan yang Micromanaging, Bagaimana Caranya?
Isi Artikel
Apakah kamu sering merasa risih dengan atasanmu yang selalu ingin tahu pekerjaanmu? Mungkin atasanmu merupakan tipe micromanaging. Kamu mungkin akan kesulitan untuk menghadapi atasan yang micromanaging seperti ini.
Rasa risih bisa saja timbul akibat sikap atasanmu tersebut. Mungkin juga kamu malah merasa terbebani dengan sikap atasanmu yang selalu meminta update pekerjaanmu sepanjang waktu.
Lalu, bagaimana caranya menghadapi atasan yang micromanaging? Berikut tips dari Glints untukmu.
1. Mengubah pola pikir
Reaksi pertama ketika menghadapi atasan yang micomanaging adalah merasa bahwa atasan tersebut tidak adil.
Kamu mungkin akan mengeluhkan sikap atasanmu kepada rekan kerjamu yang lain dan berharap dapat mengubah sikap atasanmu.
Hal yang perlu kamu pahami adalah, kamu tidak bisa mengubah seseorang, bahkan atasanmu sendiri. Hal yang bisa kamu lakukan adalah memahami bahwa atasanmu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda.
2. Cari tahu apa ekspektasinya
Untuk menghadapi atasan yang micromanaging, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaan darinya.
Menurut Forbes, cara yang efektif untuk membangun rasa kepercayaan dari atasan dengan tipe micromanaging adalah dengan memahami ekspektasi atasan terhadap karyawannya.
Kamu bisa mencari tahu bagaimana ekspektasi atasanmu dengan melihat bagaimana pekerjaanmu dievaluasi.
Kamu juga bisa bertanya kepada rekan-rekan kerjamu yang lebih berpengalaman mengenai bagaimana cara menghadapi atasan yang micromanaging.
Dengan demikian, kamu dapat memberikan performa yang lebih baik kepada atasanmu dalam bekerja.
3. Bersikap proaktif dalam bekerja
Menghadapi atasan yang micromanaging, kamu harus mampu memberikan update setiap saat. Bersikaplah proaktif dalam bekerja dengan memberikan perkembangan pekerjaanmu secara rutin
Kamu bisa memberikan update dengan mengirimkan email kepada atasanmu.
Email itu bisa berisi daftar apa saja yang sudah kamu selesaikan pada hari sebelumnya, apa saja yang akan kamu selesaikan pada hari itu, dan pertanyaan atau masukan yang kamu butuhkan dari atasanmu.
Menurut The Muse, cara ini akan memberi banyak manfaat baik untukmu dan atasanmu. Atasanmu akan tahu persis sejauh mana pekerjaanmu telah selesai.
Kemudian dia juga akan dapat menjawab pertanyaanmu, memberikan masukan, atau menyarankan ide dalam satu jawaban langsung.
Dengan demikian, kamu dapat menghadapi perilaku atasanmu yang micromanaging dengan tetap melibatkannya dalam pekerjaanmu.
4. Bangun posisi yang kuat sebelum berdiskusi
Pada saatnya, kamu akan memiliki waktu untuk bersdiskusi dengan atasanmu. Suatu waktu, kamu mungkin merasa tidak nyaman dalam menghadapi atasanmu yang micromanaging.
Masalahnya, terkadang kita malah mendiskusikan hal ini saat berada dalam posisi yang lemah. Kamu mungkin akan mulai mengkritisi secara langsung sikap atasanmu yang micromanaging di saat kamu menghadapi kritik.
Akibatnya, kamu berbicara menggunakan emosi, yang tentunya tidak baik untuk dirimu sendiri.
Untuk itu, mulailah membangun kredibilitas dengan atasanmu. Bantu atasanmu, akrabkan diri dengannya, lakukan tugasmu dengan baik, dan kemudian di saat yang tenang dan positif, bicarakan keresahanmu kepadanya.
Meskipun terlihat sulit, hindarilah mengeluh dan cobalah menghadapi atasan yang migromanaging. Kerjakan tugasmu sebaik mungkin.
Semakin baik performa pekerjaanmu, semakin banyak peluang yang akan kamu terima, dan semakin kuat pula posisimu ketika kamu akhirnya harus mendiskusikan ini dengan atasanmu.
Kamu mungkin akan menemukan berbagai atasan dengan tipe micromanaging. Untuk menghadapi atasan yang micromanaging diperlukan kesabaran, kerja keras, dan sikap aktif dalam bekerja.
Itulah tips dari Glints untuk kamu dalam menghadapi atasan yang micromanaging. Kamu juga bisa menemukan tips lainnya dari Glints jika berlangganan newsletter blog. Yuk, daftar!