5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Menerapkan Emotional Design

Diperbarui 13 Des 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Design website dan aplikasi yang menarik serta mampu memberikan kesan yang positif, tentunya akan meningkatkan pengalaman dari pengguna. Menerapkan emotional design adalah satu satu caranya. 

    Emotional design sendiri adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memancing emosi pengguna sehingga dapat meningkatkan user experience.

    Jadi, selain aspek functionality, reliability dan usability, emotional design juga bisa dipersiapkan agar design website atau aplikasi bisa tampak lebih menarik.

    Semakin penasaran bagaimana tips menerapkan emotional design yang tepat untuk meningkatkan user experience? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Baca Juga: Sering Tertukar, Begini Sebenarnya Perbedaan Utama UI dan UX

    1. Tunjukkan ciri khas dari brand

    emosi behavioral dalam emotional design adalah

    © Uxplanet.org

    Menurut Interaction Design Foundation, hal pertama yang harus dilakukan untuk menerapkan emotional design adalah melakukan pendalaman mengenai user dengan melakukan UX research.

    Setelah tahu bagaimana karakter dari user, tentunya akan lebih mudah menentukan bagaimana desain yang cocok untuk produk yang sedang dikembangkan.

    Dalam menerapkan emotional design jangan lupa untuk menunjukkan ciri khas yang dimiliki oleh brand. Hal itu bisa berupa maskot yang menarik dan mudah diingat oleh pengguna.

    Misalnya saat menggunakan Mailchimp tentunya kita akan selalu ingat dengan maskotnya yaitu Freddie. 

    Selain itu, aplikasi Duolingo juga memiliki maskot berupa burung berwarna hijau yang mudah dikenali.

    2. Gunakan elemen visual

    Elemen visual juga menjadi faktor penting dalam menerapkan emotional design pada produk. Pasalnya, elemen visual dapat dengan mudah merangsang emosi pengguna.

    Elemen visual di sini bisa berupa penggunaan warna yang tepat, tata letak yang mudah digunakan hingga tipografi yang jelas.

    Jadi, singkatnya saat kamu mampu menggunakan elemen visual yang menarik pastinya akan lebih mudah menciptakan hubungan emosional antara produk dan pelanggan.

    3. Terapkan interaction design

    Menerapkan interaction design akan meningkatkan fungsi produk hingga menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan kepada pengguna.

    Pasalnya menurut YUJ Design, interaction design menjadi salah satu komponen penting dalam penerapan user experience.

    Saat sebuah website atau aplikasi yang memiliki interaction design dengan baik tentunya akan mampu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih memuaskan.

    Hal itu disebabkan dalam menerapkannya dibutuhkan fokus pada detail dari estetika, gerakan, atau suara.

    Baca Juga: Ingin Belajar UI/UX? Intip 7 Podcast Berbahasa Inggris Ini!

    4. Gunakan kata-kata untuk mengekspresikan emosi

    menerapkan emotional design

    © Mockplus.com

    Kata-kata masih menjadi salah satu metode yang paling berguna untuk menyampaikan atau mengekspresikan emosi.

    Jadi, tidak hanya tergantung pada elemen visual yang menarik saja, menerapkan emotional design juga dapat dilakukan lewat pemilihan kata yang menarik. 

    Pasalnya, kata-kata cenderung lebih persuasif dan menarik.

    Menurut Mockplus, teks yang menyentuh jika dikombinasikan dengan ikon yang menarik akan membantu menciptakan hubungan emosional dengan pengguna yang lebih baik.

    Contohnya saat halaman yang dicari pengguna tidak dapat ditemukan, tentu hal itu dapat membuat mereka kesal.

    Namun, untuk menyingkirkan emosi negatif yang saat itu sedang dirasakan pengguna sebaiknya gunakan pemilihan desain dan kata-kata yang menarik.

    Misalnya pada gambar di atas yang menunjukkan karakter Dory yang kebingungan.

    Kemudian, penambahan kalimat “Looks like Dory lost her way home, go to homepage” tentunya lebih menarik jika dibandingkan dengan kalimat “Halaman yang Anda cari tidak tersedia.”

    5. Perhatikan setiap detail

    Menerapkan emotional design dengan memberikan pengalaman pengguna yang berbeda pastinya dapat meningkatkan user experience.

    Apalagi jika kamu mampu menyiapkan desain dengan hal-hal yang disukai oleh pengguna. Pastinya akan mampu lebih diingat oleh mereka.

    Hal itu dibutuhkan perhatian terhadap detail mulai dari pemilihan warna, tipografi, hingga kata-kata yang tepat.

    Namun, pastikan juga jika kamu sudah memperhatikan scenario dari desain yang dipilih. Misalnya, jika ingin menyisipkan kata-kata humor dalam desain produk.

    Tentunya hal itu tidak akan cocok dan bisa digunakan di semua desain. Jadi, pastikan dahulu setiap detailnya agar bisa sesuai dengan preferensi user.

    Baca Juga: Daftar 7 Pekerjaan dalam Dunia Desain Produk, Mana yang Tepat Untukmu?

    Itulah beberapa tips menerapkan emotional design yang sudah Glints persiapkan untukmu.

    Semoga informasi di atas bisa membuatmu sedikit lebih paham mengenai salah satu aspek terpenting dalam UX tersebut.

    Nah, jika tertarik dengan dunia UI/UX dan ingin menambah ilmu seputar hal tersebut, sebaiknya jangan sampai melewatkan beragam kelas menarik di Glints ExpertClass.

    Di sana kamu bisa menambah pengetahuan di bidang desain dengan mendapatkan pengetahuan langsung dari para ahlinya.

    Supaya kamu tidak kelewatan dengan materi yang menarik, sebaiknya segera cek jadwalnya sekarang juga.

    Yuk, segera tambah ilmu di Glints ExpertClass!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait