Mengenal Interaction Design, Komponen User Experience yang Tak Kalah Penting

Diperbarui 18 Jan 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Interaction design adalah salah satu elemen penting yang ada dalam payung besar user experience (UX).

    Sayangnya, masih banyak yang beranggapan bahwa interaction design dan user experience merupakan hal yang sama. Padahal, kedua hal tersebut memiliki perbedaan mendasar.

    Interaction design difokuskan pada saat pengguna berinteraksi dengan produk  yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman interaktif pengguna.

    Sementara itu, user experience memiliki cakupan yang lebih besar yaitu untuk membentuk pengalaman pengguna saat menggunakan produk.

    Proses pembentukan pengalaman pengguna yang menarik melibatkan penggunaan interaction design, UX research, hingga melakukan pengujian.

    Jadi, bisa disimpulkan bahwa interaction design adalah bagian dari user experience dan memiliki peranan yang cukup penting.

    Oleh karena itu, buat kamu yang tertarik mempelajari mengenai seluk-beluk user experience harus paham dengan interaction design.

    Berikut ini penjelasan tentang interaction design yang sudah Glints persiapkan untukmu.

    Baca Juga: Daftar 7 Pekerjaan dalam Dunia Desain Produk, Mana yang Tepat Untukmu?

    Apa Itu Interaction Design?

    interaction design adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Interaction Design Foundation, interaction design adalah interaksi antara pengguna dan produk.

    Tujuan dari interaction design sendiri adalah untuk menciptakan produk yang memungkinkan pengguna mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara terbaik.

    Ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam pembuatan interaction design, misalnya estetika, gerakan, suara, dan masih banyak lagi lainnya.

    Sementara itu, menurut Designmodo interaction design adalah proses di mana desainer fokus pada pembuatan interface yang menarik pada website atau aplikasi.

    Proses pembuatannya harus mengedepankan bagaimana isi pikiran, aksi dan kebiasaan dari pelanggan.

    Jika ingin sukses, desainer harus menggabungkan kemampuan teknologi dan prinsip komunikasi yang baik untuk menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan.

    5 Dimensi Interaction Design

    © Freepik.com

    Kerangka 5 dimensions of interaction design adalah sebuah model yang berguna untuk memahami apa yang perlu dilakukan untuk membuat deain yang interaktif.

    Gillian Crampton Smith, seorang akademisi dalam bidang interaction design ialah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep ini.

    Namun, pada waktu itu ia hanya membuat konsep 4 dimensi saja. Kemudian, Kevin Silver menambahkan satu konsep lagi sehingga kini terdapat 5 dimensi dari interaction design.

    Berikut ini penjelasannnya:

    1D: Words

    Kata-kata yang akan digunakan dalam interaction design haruslah mudah dipahami oleh pengguna.

    Desainer harus bisa memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna lewat kata yang sederhana.

    Namun, kata-kata yang dipilih tersebut juga tidak boleh memuat terlalu banyak informasi karena bisa membuat pengguna malah merasa bingung.

    2D: Visual representations

    Representasi visual menyangkut beberapa elemen grafis seperti gambar, tipografi, dan ikon yang dapat berinteraksi dengan pengguna.

    Elemen visual di sini akan melengkapi kata-kata yang sudah dipilih agar bisa menyampaikan informasi yang tepat kepada pengguna.

    3D: Physical objects or space

    Sebelum membuat produk yang memiliki interaction design, harus dipikirkan dahulu platform apa nantinya pengguna akan berinteraksi dengan produk.

    Pastikan apakah mereka menggunakan komputer dengan mouse, menggunakan laptop dengan touchpad, atau menggunakan smartphone.

    4D: Time

    Gerakan dan suara adalah elemen penting dari interaction design. Elemen tersebut penting untuk membuat pengguna bisa menghabiskan banyak waktu saat berinteraksi dengan produk.

    Dari waktu yang dihabiskan pengguna saat berinteraksi dengan produk, tentu akan memudahkan kita mengerti bagaimana pengalaman yang didapatkannya.

    Namun, perhatikan juga lama dari waktu interaksi tersebut. Ketahui apakah pengguna menghabiskan waktu yang lama karena produk memang menarik atau malah karena kesulitan.

    5D: Behaviour

    Behaviour atau perilaku di sini mencakup aksi dan reaksi. Dari konsep ini akan digambarkan seperti apa mekanisme interaksi dari pengguna dengan produk kita.

    Misalnya, bagaimana cara pengguna saat mengoperasikan produk. Hal itu akan memunculkan reaksi berupa tanggapan emosional atau feedback untuk produk.

    Supaya produk bisa memberikan interaksi yang menarik bagi pengguna, desainer harus bisa memanfaatkan kelima dimensi yang telah disebutkan di atas.

    Baca Juga: Ingin Belajar UI/UX? Intip 7 Podcast Berbahasa Inggris Ini!

    Prinsip dari Interaction Design

    © Freepik.com

    Berikut ini beberapa prinsip dari interaction design dilansir dari XD Ideas, antara lain:

    1. Desain harus memiliki tujuan

    Dalam membuat desain produk tentunya ada tujuan agar pengguna bisa menggunakannya dengan mudah dan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.

    Saat membuat interaction design, prinsip ini juga harus tetap dijunjung tinggi. Pasalnya, desain yang dibuat harus dapat memenuhi segala kebutuhan pengguna saat mereka menggunakan produk.

    2. Memiliki usability yang baik

    Memiliki usability yang baik adalah persyaratan mendasar dari interaction design. Setiap desainer harus mampu menciptakan produk yang bisa digunakan dengan mudah oleh penggunanya.

    Agar produk memiliki usability yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya learnability, efisiensi, tingkat kesalahan, dan pemulihan kesalahan atau error recovery.

    Keempat hal tersebut memiliki dampak langsung pada usability. Oleh karena itu, supaya produk dapat digunakan dengan baik, desainer harus paham dengan beberapa hal tersebut.

    3. Respons emosional yang positif

    Salah satu tugas dari desainer adalah membuat desain yang dapat mempengaruhi respons emosional yang positif pada pengguna.

    Ada beberapa elemen yang mampu memberikan pengaruh pada interaction design misalnya palet warna, font, hingga animasi.

    4. Menciptakan desain untuk orang

    Prinsip yang satu ini juga perlu diingat karena tujuan dibuatnya desain yaitu untuk digunakan oleh pengguna. Jadi, desainer harus menciptakan desain yang mudah digunakan oleh orang.

    Supaya memudahkan untuk membuat desain yang berfokus pada pengguna, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

    Misalnya dengan melakukan riset dengan sekelompok pengguna dan menentukan seperti apa persona yang dimilikinya.

    Saat desainer sudah mengetahui seperti apa persona dari pengguna, tentu lebih mudah saat membuat desain yang mampu menyentuh sisi emosionalnya.

    Baca Juga: Daftar 8 Buku tentang Desain Produk yang Wajib Kamu Baca

    Demikianlah penjelasan mengenai interaction design mulai dari definisi, dimensi, hingga prinsipnya.

    Interaction design adalah komponen penting dari user experience. Jadi, jika kamu ingin menjadi seorang desainer yang andal, tentu harus paham dengan istilah yang satu ini.

    Jika kamu ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan di industri user experience, maka bisa mengikuti program Glints ExpertClass.

    Di sana, kamu bisa belajar ilmu baru dari para profesional yang sudah ahli di bidang user experience selama bertahun-tahun.

    Yuk, upgrade skill-mu dan pilih kelas yang kamu inginkan di Glints ExpertClass. 

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait