Tak Sesederhana Kelihatannya, Pahami Arti dan Manfaat dari Logo
Isi Artikel
Meski terlihat simpel, logo adalah karya desain yang cukup rumit. Logo yang menarik dan unik saja tidak cukup. Kamu juga harus memikirkan fungsi branding dari logo tersebut.
Memangnya, apa hubungan antara logo dan brand? Glints akan menjelaskannya dalam artikel ini. Selain itu, ada juga penjelasan soal apa itu, prinsip, tips merancang, hingga tool untuk membuat logo.
Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Logo?
Menurut Tailor Brands, logo adalah potongan tulisan, bentuk, atau kombinasi keduanya yang membentuk sebuah gambar. Nah, gambar tersebut merupakan identitas dari sebuah bisnis, perusahaan, atau organisasi tertentu.
Meski hanya satu gambar, mengutip 99designs, logo bisa menunjukkan banyak hal seperti:
- siapa perusahaan/organisasimu
- apa layananmu/kegiatan yang kamu lakukan
- apa nilai yang kamu tawarkan
Jenis dan Contoh Logo
Setelah memahami apa itu logo, kita bahas tipe-tipenya, yuk! Ada beberapa pilihan yang bisa kamu pakai, yakni:
1. Lettermark atau monogram
Pertama, ada lettermark atau monogram. Ciri khas jenis logo ini adalah visualisasi dari inisial perusahaan.
Berikut contohnya:
2. Logotype atau wordmark
Selanjutnya, ada logotype atau wordmark. Meski mirip, mengutip Designhill, jenis logo ini berbeda dengan lettermark.
Seperti yang sudah Glints jelaskan, lettermark merupakan visualisasi inisial perusahaan. Sementara itu, logo wordmark adalah visualisasi dari nama lengkap brand.
Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:
3. Simbol
Kalau kedua tipe logo sebelumnya punya unsur huruf, lain halnya dengan simbol. Jenis logo populer ini hanya mengandung gambar, bentuk, atau icon.
Ini dia contohnya:
4. Emblem
Ada juga logo yang berbentuk emblem. Melansir Creative Bloq, kombinasi gambar dan tulisan adalah ciri khas dari logo yang satu ini.
Supaya lebih jelas, ini dia contohnya:
Glints punya penjelasan yang lebih lengkap seputar jenis-jenis logo di atas, lho. Kamu bisa membacanya secara gratis dengan klik tombol ini:
Manfaat Logo
Beberapa manfaat dari logo adalah:
1. Membentuk identitas brand-mu
Menurut Marketing91, logo adalah fondasi identitas brand-mu. Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas.
Ingat, logo punya elemen warna, tone, hingga font. Semua itu bisa menggambarkan siapa brand-mu.
2. Meningkatkan brand recognition
Coba perhatikan gambar di bawah ini:
Masing-masing logo di atas merupakan milik Nike dan Apple. Tanpa harus mencari tahu, banyak orang yang sudah kenal dengan keduanya. Nah, seperti dituliskan EnvisionIT Solutions, ini adalah fungsi logo selanjutnya.
Dengan melihat logonya saja, kamu bisa mengenali sebuah brand. Inilah yang dimaksud dengan brand recognition.
3. Menampilkan brand yang profesional
Kalau logomu sudah dikenal banyak orang, brand-mu pun terlihat profesional.
Audiens pun lebih yakin saat harus membeli produkmu. Sebab, mereka merasa produk tersebut berkualitas. Kalau memang rusak, customer service-mu juga baik.
Sejatinya, masih ada banyak manfaat logo untuk perusahaanmu. Glints sudah membuat daftarnya, lho. Yuk, simak dengan klik tombol di bawah ini:
Prinsip Pembuatan Logo
Sekarang, kita bahas prinsip-prinsip perancangan logo.
1. Simpel
Logo terbaik adalah logo yang sederhana. Sebab, seperti dituliskan 99designs, logo yang sederhana cenderung mudah diingat.
Dalam kasus ini, sederhana berarti mudah dipahami meski hanya dilihat sekilas. Walau begitu, jangan buat terlalu sederhana, ya.
Logomu tetap harus mengandung brand message yang tepat. Oleh karena itu, pilihlah font, bentuk, dan detail-detail yang pas.
2. Timeless
Sebuah logo bisa saja mengalami redesign. Akan tetapi, kalau terus-menerus diganti, audiens bisa tak mengenali logomu. Jadi, coba buat logo yang timeless alias tak mudah ketinggalan zaman.
3. Versatile
Menurut Smashing Magazine, logo yang efektif adalah logo yang versatile alias fleksibel. Kamu harus bisa memakainya di berbagai macam media, dari digital hingga cetak.
Untuk membantumu, coba bayangkan hal-hal ini saat merancang logo:
- Apakah logo tetap terlihat berkualitas walau dicetak dengan tinta hitam putih?
- Bagaimana tampilan logo saat warnanya di-revert (warna gelap menjadi terang, terang menjadi gelap)?
- Apakah logo terlihat menarik dan mudah dilihat kalau dicetak di kertas kecil, hingga di billboard yang besar?
4. Relevan
Siapa audiensmu? Apakah mereka anak-anak berusia 1-5 tahun? Jangan-jangan, mereka adalah laki-laki berusia 25-45 tahun.
Kamu harus tahu jawaban dari pertanyaan di atas. Sebab, logo perusahaan yang pas untuk tiap audiens tentu berbeda-beda.
Selain itu, perhatikan juga layanan yang kamu tawarkan. Meski audiensnya sama, desain logo sekolah tingkat taman kanak-kanak dan toko mainan tentu berbeda.
5. Unik
Prinsip pembuatan logo yang terakhir adalah unik. Logo yang unik bisa membantumu tampil berbeda dari kompetitor. Dengan begitu, merekmu lebih mudah dikenali.
Salah satunya adalah logo dari Sushi Street di bawah ini. Elemen sushi roll ditampilkan secara unik, hingga terasa menonjol dan menarik.
Tips Membuat Logo
Agar logomu makin maksimal, yuk, pakai tips-tips ini saat membuatnya!
1. Kenali dulu brand-mu
Seperti yang sudah Glints singgung, tiap brand punya audiens yang berbeda-beda. Nah, logomu harus sesuai dengan para audiens brand-mu sendiri. Jadi, sebelum membuat logo, kenali dulu audiensmu.
Tak hanya itu, pahami juga semua tentang merekmu, ya. Apa nilai yang dipegang oleh brand-mu? Seperti apa tone dari brand-mu? Apa kesan yang ingin ditampilkan brand-mu?
2. Pilih gaya desain yang tepat
Sudah kenal dengan merekmu? Sekarang, saatnya memilih gaya desain logo yang sesuai.
Beberapa gaya yang bisa kamu pakai untuk logo adalah:
- Klasik, menampilkan kesan merek tepercaya.
- Retro, menampilkan kesan nostalgia.
- Modern atau minimalis, menampilkan kesan simpel.
3. Perhatikan kompetitormu
Salah satu prinsip mendesain logo adalah beda alias unik. Bagaimana cara mendesain logo yang memenuhi prinsip tersebut? Melansir Designhill, riset kompetitor adalah jawabannya.
Pilih font dan warna logo yang berbeda dari mereka. Buat juga bentuk yang unik agar brand-mu terlihat makin menonjol.
4. Pilih warna yang tepat
Pilih kombinasi warna yang pas untuk logomu. Jangan sampai warnanya bertabrakan hingga terasa kurang pas.
Supaya lebih mudah, kamu bisa memakai warna analog atau komplementer, seperti dituliskan Canva.
Warna analog adalah warna yang bersebelahan atau sangat berdekatan dalam color wheel. Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:
Sementara itu, warna komplementer justru berseberangan. Kombinasi warna tersebut sangatlah kontras hingga logomu terlihat menonjol.
Berikut contohnya:
Glints masih punya tips dan trik mendesain logo lainnya. Kamu bisa membacanya secara gratis di sini:
Tools untuk Membuat Logo
Sejatinya, logo bisa dibuat di aplikasi desain grafis seperti CorelDRAW atau Adobe Illustrator. Akan tetapi, di masa kini, ada website pembuat logo otomatis yang bisa kamu pakai.
Beberapa website pembuat logo itu adalah:
Demikian penjelasan Glints soal apa itu logo. Kamu juga bisa mempelajari informasi lainnya seputar desain di kategori Design Glints Blog. Yuk, klik link ini dan baca semua artikelnya secara gratis!
- What Is a Logo?
- What is a logo?
- 11 Types Of Logos And How To Use Them
- The 5 basic types of logo and how to use them
- What is the Importance of a Brand Logo?
- The Purpose of a Logo: 7 Reasons Why a Logo Is Important
- What makes a good logo?
- Vital Tips For Effective Logo Design
- 21 Powerful Tips For Effective Logo Design
- What makes a good logo? 10 design tips to follow