Laporan Praktikum: Format, Struktur, dan Cara Membuatnya

Tayang 09 Apr 2024 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Artikel kali ini akan membahas seperti apa panduan umum format laporan praktikum hingga cara membuatnya.

    Menyusun laporan praktikum bisa dianggap sebagai proses yang justru lebih memusingkan daripada praktikumnya sendiri.

    Selain kemampuan meneliti, kemampuan menulismu juga akan sangat dilatih.

    Berikut Glints siapkan rangkuman mengenai struktur, format, hingga cara menyusunnya. Yuk, disimak sampai akhir!

    Apa Itu Laporan Praktikum?

    Laporan praktikum atau yang biasa disingkat laprak adalah dokumen berisi hasil kegiatan praktik di perkuliahan.

    Kegiatan praktik yang dimaksud bentuknya berbeda-beda di tiap jurusan, mulai dari observasi di laboratorium, kebun, rumah sakit, dan lain sebagainya.

    Laporan ini bisa dibuat secara tulis tangan maupun diketik, tergantung kebijakan mata kuliah masing-masing.

    Beberapa dosen mungkin akan meminta mahasiswa untuk mempresentasikan atau menjelaskan hasil laporannya.

    Baca Juga: Tips Sukses Sidang Skripsi

    Format Laporan Praktikum

    Format penulisan laporan praktikum bisa saja berbeda di tiap jurusan atau fakultas.

    Secara umum, formatnya tidak jauh berbeda dengan laporan penelitian atau tugas kuliah lainnya.

    Di antaranya adalah menggunakan font Times New Roman dengan ukuran font 12 pt untuk isi paragraf dan 14 pt untuk judul bab.

    Kertas yang digunakan berukuran A4 dengan margin 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas, serta 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas.

    Struktur Laporan Praktikum

    Seperti apakah isi laporan praktikum?

    Tiap jurusan atau fakultas biasanya punya panduan masing-masing.

    Sebagai gambaran, berikut adalah struktur laporan praktikum yang diterapkan di jurusan Teknik Lingkungan Universitas Udayana dan Teknik Elektro UII.

    1. Cover

    Laporan diawali dengan cover di bagian paling depan.

    Umumnya, cover laporan praktikum berisi beberapa informasi utama seperti:

    • judul laporan
    • identitas penyusun (individu maupun kelompok)
    • nama mata kuliah
    • nama jurusan/fakultas

    2. Pendahuluan

    Bab paling pertama dari sebuah laporan biasanya adalah pendahuluan.

    Pada bagian pendahuluan, tuliskan latar belakang dan tujuan dari praktikum yang dilakukan.

    Latar belakang praktikum menjelaskan alasan mengapa praktikum ini perlu dilaksanakan. 

    Kamu bisa merujuk pada buku atau studi terdahulu untuk melengkapi data yang dimasukkan ke dalam latar belakang masalah.

    3. Tinjauan pustaka

    Setelah itu, bab kedua adalah tinjauan pustaka.

    Bagian ini memuat teori-teori yang berhubungan dengan modul praktikum yang dilaporkan.

    Saat melakukan praktikum, umumnya kamu akan merujuk pada satu teori tertentu. Nah, pada bagian inilah kamu menjelaskan teori yang dijadikan dasar praktikum.

    Berbeda dengan penelitian atau skripsi, tinjauan pustaka praktikum biasanya hanya memuat teori-teori pendukung saja yang dituliskan secukupnya.

    4. Metode praktikum/prosedur kerja

    Bagian selanjutnya dikhususkan untuk menjelaskan langkah-langkah praktikum yang telah dilakukan. Selain itu, kamu juga bisa sebutkan alat dan bahan yang dipakai.

    Suatu hasil atau kesimpulan pratikum akan kurang tepat jika observasinya dilakukan melalui metode yang kurang tepat pula.

    Oleh karenanya, penjelasan di bagian ini sangat penting supaya kamu juga bisa mengidentifikasi apakah ada kesalahan di bagian prosedur.

    Untuk mendukung pargraf penjelasan, kamu bisa mencantumkan diagram, gambar, dan grafik lainnya.

    5. Hasil dan analisis

    Sekarang, kita memasuki bagian utama yang paling menantang, yaitu bab hasil dan analisis.

    Bagian ini berisi penjelasan analisis hasil praktikum yang dibuat dibandingkan dengan kriteria (indikator kinerja) yang telah ditentukan.

    Setelah itu, kamu bisa menginterpretasi hasil praktikum yang nantinya akan ditarik menjadi kesimpulan.

    6. Kesimpulan

    Bab kesimpulan umumnya boleh disusun menggunakan bullet point atau nomor urut.

    Ini dilakukan supaya poin-poin kesimpulan lebih mudah dipahami dan sesuai dengan tujuan praktikum.

    Kesimpulan boleh kamu ambil dari proses praktikum dan hasil analisis di bab sebelumnya.

    7. Daftar pustaka

    Terakhir, jangan lupa untuk memasukkan daftar sumber rujukan yang kamu gunakan saat menyusun laporan.

    Baik itu buku, jurnal, skripsi, atau sumber lainnya.

    Pastikan kamu menyusun daftar pustaka menggunakan format yang tepat sesuai panduan terbaru atau yang sudah diinformasikan dosen sebelumnya.

    Baca Juga: 5 Etika Melakukan Penelitian Online untuk Memperlancar Skripsimu

    Cara Membuat Laporan Praktikum

    Berikut adalah langkah penting dalam membuat laporan praktikum.

    1. Buat draft awal terlebih dahulu

    Untuk memudahkan, kamu bisa membuat kerangka sementara terlebih dahulu.

    Kerangka sementara ini termasuk inti paragraf yang nanti akan kamu kembangkan di tiap bab.

    Seringkali kita menunda-nunda menyusun laporan karena terasa sangat sulit diselesaikan. Dengan adanya kerangka, pengerjaan akan terasa lebih mudah karena kamu tahu apa saja yang harus dilakukan.

    2. Tulis penjelasan secara rinci

    Deskripsikan metode eksperimen secara lengkap, termasuk alat yang digunakan, prosedur yang diikuti, dan langkah-langkah spesifik.

    Rinci bukan berarti panjang.

    Paragraf yang banyak tidak selalu berisi penjelasan yang detail. Jadi, jangan bertele-tele dan fokus menguraikan hal yang paling penting saja.

    3. Analisis yang mendalam

    Setelah menyajikan hasil praktikum, berikan analisis yang mendalam terhadap data yang diperoleh.

    Caranya adalah dengan menjelaskan makna dari hasil tersebut dan bandingkan dengan teori yang relevan atau studi terdahulu.

    4. Ambil kesimpulan yang tidak repetitif

    Hindari hanya mengulang apa yang ditulis di bab hasil dan analisis. Kesimpulan adalah bagian yang beda dengan analisis.

    Kesimpulan merupakan ringkasan dari temuan yang didapatkan dari hasil analisis.

    Kamu juga bisa menghubungkan kembali hasil praktikum dengan tujuan, hipotesis, atau pertanyaan yang diajukan.

    5. Hati-hati memilih referensi

    Pastikan semua informasi yang digunakan dalam laporanmu disertai dengan referensi yang akurat.

    Semakin kredibel referensimu, semakin menunjukkan juga integritas akademik yang kamu miliki.

    Baca Juga: Yuk, Mulai Beresin Skripsi! Berikut Tips-tipsnya

    Demikian rangkuman mengenai format laporan praktikum, struktur, hingga cara membuatnya.

    Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah akademik.

    Jadi, kamu akan lebih familier dengan proses pembelajaran di kuliah.

    Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait