Keracunan Makanan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Isi Artikel
Gejala keracunan makanan bisa saja berbeda di tiap orang.
Ada yang ringan, tapi ada juga yang cukup parah sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang belum menyadari risiko dan penyebabnya.
Padahal, kondisi yang satu ini sangat rentan terjadi pada kaum pekerja. Kita sering membeli makanan tanpa tahu proses pengolahan dan kebersihannya seperti apa.
Supaya kamu bisa lebih berhati-hati, ayo pelajari lebih lanjut melalui pembahasan Glints berikut ini!
Definisi Keracunan Makanan
Dilansir dari Mayo Clinic, keracunan makanan atau food poisoning merupakan penyakit yang dialami seseorang karena sesuatu yang mereka makan atau minum.
Gejala awal biasanya dimulai dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsinya.
Kebanyakan penderita mengalami gejala ringan sehingga bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Akan tetapi, terkadang keracunan makanan juga berpotensi menyebabkan penyakit lain atau komplikasi.
Gejala Keracunan Makanan
Menurut Healthline, gejala keracunan makanan dapat bervariasi di tiap orang, tergantung di mana sumber infeksinya berasal.
Selain itu, orang yang mengalami food poisoning dengan intensitas ringan dan berat juga kemungkinan merasakan gejala yang berbeda.
Gejala yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut:
Sementara itu, ada juga gejala keracunan makanan yang cukup membahayakan, di antaranya:
- diare yang berlangsung lebih dari 3 hari
- demam dengan suhu di atas 38,9 derajat celcius
- kesulitan melihat atau berbicara
- dehidrasi parah
- mulut kering
- sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali
- urine atau kencing berdarah
Apabila kamu mengalami gejala yang parah, segera ambil cuti sakit dan berobat ke dokter, ya.
Penyebab Keracunan Makanan
Penyebab utama keracunan makanan adalah kuman dan hal berbahaya lainnya dalam makanan atau minuman.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membawa bekal sendiri setiap berangkat kerja karena kamu bisa menjamin kebersihan makanan yang akan dikonsumsi.
Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab-penyebabnya yang perlu kamu ketahui.
1. Bakteri
Food poisoning paling sering disebabkan oleh bakteri.
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan bakteri E. coli dan salmonella yang merupakan 2 contoh bakteri jahat pembawa penyakit.
Dilansir dari Healthline, bakteri E. coli dan salmonella banyak terdapat pada daging yang belum matang, sayuran mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan air yang terkontaminasi.
Panas dari proses masak idealnya dapat membunuh bakteri pada makanan secara sempurna.
Itulah mengapa makanan yang dimakan mentah merupakan penyebab umum keracunan makanan.
Kadang-kadang, makanan juga akan terkontaminasi dengan bakteri lain meski sudah dimasak. Terutama jika kamu tidak mencuci tangan dengan bersih selama memasak.
2. Parasit
Kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh parasit mungkin memang tidak banyak terjadi seperti yang disebabkan oleh bakteri.
Akan tetapi, kamu tetap harus berhati-hati karena beberapa jenis parasit ternyata dekat dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah toxoplasma gondii.
Toxoplasma gondii adalah parasit yang menyebabkan penyakit toxoplasmosis.
Dilansir dari CDC, selain bisa ditemukan pada makanan yang tidak matang atau alat makan yang tidak bersih, parasit ini juga terdapat di kotoran kucing yang telah terkontaminasi.
3. Virus
Keracunan makanan juga bisa disebabkan oleh berbagai virus, seperti:
- norovirus
- rotavirus
- astrovirus
- sapovirus
- virus hepatitis A
Dilansir dari Healthline, norovirus dapat menyebabkan gejala muntah dan diare.
Virus lain menyebabkan gejala yang serupa, tetapi lebih jarang.
Cara Mengatasi Keracunan Makanan
Setelah mengetahui penyebabnya, kamu bisa melihat bahwa salah satu cara menghindari keracunan adalah menjaga kebersihan makanan semaksimal mungkin dan memilih makanan yang matang sempurna.
Jika terlanjur terjadi, berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasinya:
1. Jaga tubuh agar tetap terhidrasi
Saat kamu mengalami keracunan makanan, sangat penting untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
Minuman olahraga yang mengandung elektrolit tinggi dapat sangat membantu.
Jus buah dan air kelapa juga bisa membantu memulihkan energi karena salah satu gejala keracunan makanan adalah mudah kelelahan.
Kebanyakan pekerja biasanya tidak bisa lepas dari kopi. Namun, pada saat-saat seperti ini, sebaiknya hindari kafein karena berpotensi mengiritasi saluran pencernaanmu.
Kendati demikian, ada beberapa jenis teh tanpa kafein yang bisa membantu meredakan sakit perut, seperti teh chamomile dan peppermint.
2. Beli obat di apotek
Ada beberapa obat over the counter (tanpa resep dokter) yang bisa membantu meringankan gejala keracunan makanan yang kamu alami.
Kamu juga bisa bertanya pada apoteker untuk menemukan obat yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Misalnya, apabila kamu mengalami diare, obat seperti Imodium dan Neo Entrostop mungkin dapat membantu kondisimu agar membaik.
Ingat, meski tanpa resep dokter, kamu tetap harus mengonsumsinya sesuai anjuran pakai.
Apabila kamu merasakan gejala berat yang telah disebutkan di atas, sebaiknya langsung periksa ke dokter tanpa harus mencoba obat tanpa resep terlebih dahulu.
3. Konsultasikan ke dokter
Jika gejala tak kunjung sembuh, itu merupakan tanda kamu harus segera berobat ke dokter. Terutama jika kamu memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang baik.
Tubuhmu harus bekerja lebih keras untuk mengobati sumber infeksi.
Jadi, tidak cukup hanya dengan minum air putih atau mengonsumsi obat tanpa resep saja.
Dokter akan meresepkan obat-obatan lain dan mendiagnosis penyebab keracunan yang lebih akurat.
4. Hindari konsumsi makanan berikut
Selain beristirahat dan minum obat, kamu juga sebaiknya mengonsumsi makanan yang lebih mudah dicerna agar saluran pencernaan tidak semakin terinfeksi.
Contoh makanan yang dimaksud adalah:
- roti
- pisang
- nasi
- oatmeal
- kentang
- sayur rebus
- sop
Di sisi lain, makanan yang cenderung lebih sulit dicerna di antaranya adalah sebagai berikut:
- produk susu, terutama susu dan keju
- makanan berlemak
- gorengan
- makanan berbumbu
- makanan yang tinggi gula
- makanan pedas
Demikian pembahasan mengenai gejala hingga cara mengatasi keracunan makanan.
Mulai sekarang, coba perbanyak konsumsi makanan bergizi agar kamu bisa menghindari berbagai penyakit.
Di Glints Blog, ada kumpulan artikel lain tentang makanan sehat yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Seperti pembahasan mengenai tips menjaga pola makan sehat dan hubungannya dengan produktivitas kerja.
Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikelnya, ya!