Kemampuan Bahasa dalam CV: Cara Menulis plus Contohnya

Diperbarui 11 Des 2024 - Dibaca 9 mnt

“Sebenarnya, kemampuan bahasa perlu ditulis di dalam CV tidak, sih? Jika iya, apa manfaatnya dan bagaimana cara menuliskannya?”. 

Rangkaian pertanyaan tersebut mungkin sempat terbesit di kepalamu. 

Jawabannya pun sebenarnya beragam dan tergantung pada berbagai macam aspek, termasuk jenis pekerjaan yang sedang dilamar.

Akan tetapi, tak perlu khawatir. Glints sudah menyiapkan penjelasannya untukmu.

Manfaat Menuliskan Kemampuan Bahasa dalam CV

Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menulis kemampuan bahasa yang kamu punya dalam CV, beberapa diantaranya yaitu:

1. Menonjolkan soft skill yang kamu miliki

Di dalam dunia kerja, salah satu soft skill yang harus dimiliki adalah komunikasi yang baik.

Dengan kemampuan bahasa asing, kamu memiliki nilai lebih karena dianggap mampu berkomunikasi dengan orang yang beragam dan juga gigih untuk mempelajari hal baru.

Menuliskan kemampuan ini sangatlah menguntungkan, apalagi jika kamu melamar di perusahaan multinasional. 

2. Menunjukkan kompetensimu di bidang pekerjaan tertentu

Katakanlah kamu sedang melamar kerja menjadi seorang translator. Seorang penerjemah jelas membutuhkan kemampuan bahasa yang mumpuni.

Bisa jadi juga kamu melamar untuk menjadi penerjemah bahasa Inggris ke Indonesia, tetapi di CV tertulis bahwa dirimu juga fasih berbahasa Jerman. 

Ketika ada pekerjaan terjemahan bahasa Jerman, bisa jadi perekrut ingat akan CV-mu dan langsung mempekerjakanmu. 

Intinya, kemampuan bahasa apa pun itu dapat membantumu meningkatkan karier dan memperluas network di dunia kerja.

Baca Juga: Perlukah Menuliskan Hobi di CV? Ketahui Jawabannya di Sini!

Tingkat Keahlian Bahasa

Ketika ingin memasukkan kemampuan bahasa di dalam CV, kamu perlu mengetahui tingkat keahlianmu akan bahasa tersebut terlebih dahulu. 

Biasanya, aspek yang diuji adalah kemampuan berbicara, membaca, dan mendengarkan percakapan dalam bahasa tersebut. 

Dilansir dari Indeed, ada empat level keahlian bahasa yaitu beginner, intermediate, proficient, fluent, dan juga native

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing level untuk membantu kamu menentukan kemampuan berbahasa yang akan ditulis. 

1. Beginner

Baru mulai mempelajari bahasa asing? Baru bisa memahami kata dan frasa yang mendasar? 

Tandanya, kamu harus menuliskan level beginner di CV-mu.

Orang dengan kemampuan beginner biasanya belum bisa menjalankan perbincangan dengan orang lain menggunakan bahasa tersebut.

2. Intermediate

Level intermediate adalah untuk orang yang bisa melakukan perbincangan dasar secara perlahan dan masih membutuhkan banyak pengulangan.

Baca Juga :  Jobdesk: Pengertian, Contoh dalam Berbagai Bidang Kerja, dan Fungsinya

Kosakata yang dimiliki dan pengetahuan akan tata bahasa masih sangat terbatas.

3. Proficient

Kalau mencantumkan kemampuan bahasa level proficient di dalam CV, tandanya kamu sudah bisa melakukan perbincangan tanpa terlalu kesulitan.

Akan tetapi, kamu masih butuh bantuan jika perbincangan dilakukan menggunakan bahasa sehari-hari.

4. Fluent

Kamu bisa menuliskan level fluent pada kolom kemampuan bahasa dalam CV, jika dapat berbicara, menulis, dan memahami pembicaraan dalam bahasa tersebut dengan sangat mudah. 

Orang yang sudah fasih tentu saja sudah paham akan semua peraturan tata bahasa yang ada, atau bahkan istilah-istilah khusus yang digunakan dalam suatu bahasa.

5. Native

Native adalah level yang digunakan khusus untuk bahasa ibu atau bahasa yang digunakan ketika kamu tumbuh.

Dengan level ini, kamu bisa berpikir secara otomatis menggunakan bahasa tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menulis Pengalaman Kerja di Dalam CV?

Cara Menulis Kemampuan Bahasa dalam CV

kemampuan bahasa dalam CV

© Pexels.com

1. Tentukan standar penilaian keahlian berbahasa

Ketika menuliskan kemampuan bahasa dalam CV, tentukan standar penilaian terlebih dahulu. 

Kamu bisa menggunakan salah satu dari rangkaian level yang sudah Glints jelaskan di atas, atau bisa juga berdasarkan hasil tes. 

Contohnya, dalam bahasa Jerman, kemampuanmu dilihat bukan dari pemula, menengah, atau fasih saja. 

Ada tingkatan seperti A1, A2, B1, B2, dan seterusnya. Kamu bisa mencari tahu tentang tingkatan tersebut dengan mengikuti tes.

Kalau berbeda-beda, kamu juga bisa menuliskan tingkat keahlian berdasarkan masing-masing aspek penilaian.

Misalkan, untuk membaca kamu berada di level intermediate, mendengarkan dan memahami level fluent, lalu berbicara level proficient.

2. Hindari menggunakan ukuran skill yang kurang jelas

Hindari penggunaan angka seperti, “5 dari 10” atau bahkan grafik rating bintang untuk menunjukkan keahlian berbahasamu dalam CV.

Pasalnya, angka atau grafik tidak dapat menggambarkan kemampuanmu dengan jelas.

Sebaiknya menggunakan ukuran skill yang lebih jelas seperti poin no 1 di atas.

3. Pilih bahasa yang tepat

Ketika memasukkan ke dalam CV, pastikan kemampuan bahasa yang kamu miliki cukup signifikan, ya.

Jangan sampai karena sering menonton drama Korea, kamu menulis fasih berbicara bahasa tersebut padahal hanya dari dialognya saja.

4. Pilih bagian yang cocok untuk menuliskan kemampuan bahasa kamu

Indeed menyebutkan bahwa biasanya kemampuan bahasa dituliskan di bagian pendidikan jika kamu diharuskan memberi bukti keahlian bahasa tersebut.

Contohnya seperti di bawah ini:

“Advertising manager with professional proficiency in three languages.”

“A bilingual Architecture graduates with 2 years experience in urban design.”

Apabila tidak ada ketentuan khusus, kamu bisa menuliskannya di bagian terpisah atau mencantumkannya di bagian keterampilan bersamaan dengan hard skill dan soft skill lainnya.

Baca Juga :  CV Career Switch: Apa Itu, Struktur, Contoh, dan Template Gratis

5. Gunakan format yang konsisten

Buat daftar kemampuan bahasa dengan format yang rapi.

Sebaiknya kamu urutkan dari kemampuan bahasamu yang paling mahir.

Konsisten dalam menuliskan daftar kemampuan bahasa juga cukup penting. Misalnya menggunakan bullet points seperti di bawah ini:

Language skills

  • Bahasa – Native
  • English – Fluent
  • Mandarin – Intermediate

Jika nanti CV-mu sudah siap, segera cari lowongan kerja di Glints, ya!

Tersedia peluang kerja dari berbagai bidang dan industri yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

Termasuk juga lowongan di perusahaan atau bidang pekerjaan yang mencari seseorang dengan skill bahasa yang mumpuni.

Yuk, langsung saja cari lowongan kerja terbarunya sekarang!

CEK LOWONGAN KERJA

Contoh Penulisan Skill Bahasa di CV

Berikut adalah beberapa contoh penulisan skill bahasa di CV.

1. Menggunakan standar tes bahasa

Contoh penggunaan level proficiency atau tingkat keahlian bahasa dalam CV adalah seperti di bawah ini.

Language skills:

  • German – B1 certificate
  • Italian – B2 certificate
  • English – C1 certificate

2. Menggunakan level bahasa yang lebih umum

Kalau kamu belum sempat mengikuti tes, bisa cantumkan level yang lebih umum seperti yang sudah dijelaskan di atas, misalnya beginner, intermediate, atau fluent. Contoh:

  • Mapping Software (ArcGis)
  • Adobe Illustrator
  • English – Fluent
  • Mandarin – Intermediate

Baca Juga: Pentingkah Mencantumkan Pengalaman Organisasi di CV?

Kapan Harus Menulis Skill Bahasa di CV?

Apakah kemampuan bahasa harus selalu ada di dalam CV?

Sebenarnya, ini bukan bagian wajib di dalam CV bagi semua orang. Kamu perlu mencantumkan skill bahasa apabila sedang:

  1. Melamar pekerjaan ke posisi yang memerlukan kemampuan bahasa, seperti penerjemah, guru bahasa, juru bahasa, penulis, dan lainnya.
  2. Melamar ke perusahaan dengan budaya kerja yang biasanya menggunakan bahasa asing, seperti perusahaan multinasional atau perusahaan asal luar negeri.
  3. Melamar ke bidang pekerjaan yang sering kali memerlukan kemampuan bahasa asing, seperti pariwisata, perhotelan, dan FnB (food and beverages).
  4. Mendaftar beasiswa atau perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri.

Kalau CV kamu sudah selesai dibuat, ayo mulai cari kerja di Glints!

Kamu bisa cari kerja di perusahaan atau bidang pekerjaan yang mungkin memerlukan kemampuan bahasa, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Tak hanya itu, kamu juga dapat menyaring lowongan kerja berdasarkan lokasi di seluruh Indonesia.

Yuk, segera cari dan lamar lowongan terbarunya sekarang!

CEK LOWONGAN KERJA


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon