Kemampuan Bahasa dalam CV: Cara Menulis plus Contohnya

Diperbarui 14 Apr 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    “Sebenarnya, kemampuan bahasa perlu ditulis di dalam CV tidak, sih? Jika iya, apa manfaatnya dan bagaimana cara menuliskannya?”. 

    Rangkaian pertanyaan tersebut mungkin sempat terbesit di kepalamu. 

    Jawabannya pun sebenarnya beragam dan tergantung pada berbagai macam aspek, seperti apa pekerjaan yang sedang dilamar, seberapa baik kemampuan berbahasamu, dan lain-lain.

    Akan tetapi, tak perlu khawatir. Glints sudah menyiapkan penjelasannya untukmu.

    Manfaat Menuliskan Kemampuan Bahasa dalam CV

    © Freepik.com

    Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menulis kemampuan bahasa yang kamu punya dalam CV, beberapa diantaranya yaitu:

    1. Menonjolkan soft skill yang kamu miliki.

    Di dalam dunia kerja, salah satu soft skill yang harus dimiliki adalah komunikasi yang baik.

    Dengan kemampuan bahasa asing, kamu memiliki nilai lebih karena dianggap mampu berkomunikasi dengan orang yang beragam dan juga gigih untuk mempelajari hal baru.

    Menuliskan kemampuan ini sangatlah menguntungkan, apalagi jika kamu melamar di perusahaan multinasional. 

    2. Menunjukkan kompetensimu di bidang pekerjaan tertentu.

    Katakanlah kamu sedang melamar kerja menjadi seorang translator. Seorang penerjemah jelas membutuhkan kemampuan bahasa yang mumpuni.

    Bisa jadi juga kamu melamar untuk menjadi penerjemah bahasa Inggris ke Indonesia, tetapi di CV tertulis bahwa dirimu juga fasih berbahasa Jerman. 

    Ketika ada pekerjaan terjemahan bahasa Jerman, bisa jadi perekrut ingat akan CV-mu dan langsung mempekerjakanmu. 

    Intinya, kemampuan bahasa apa pun itu dapat membantumu meningkatkan karier dan memperluas network di dunia kerja.

    Baca Juga: Perlukah Menuliskan Hobi di CV? Ketahui Jawabannya di Sini!

    Tingkat Keahlian Bahasa

    kemampuan bahasa dalam CV

    © Freepik.com

    Ketika ingin memasukkan kemampuan bahasa di dalam CV, kamu perlu mengetahui tingkat keahlianmu akan bahasa tersebut terlebih dahulu. 

    Biasanya, aspek yang diuji adalah kemampuan berbicara, membaca, dan mendengarkan percakapan dalam bahasa tersebut. 

    Dilansir dari Indeed, ada empat level keahlian bahasa yaitu beginner, intermediate, proficient, fluent, dan juga native

    Berikut adalah penjelasan dari masing-masing level untuk membantu kamu menentukan kemampuan berbahasa yang akan ditulis. 

    1. Beginner

    Baru mulai mempelajari bahasa asing? Baru bisa memahami kata dan frasa yang mendasar? 

    Tandanya, kamu harus menuliskan level beginner di CV-mu.

    Orang dengan kemampuan beginner biasanya belum bisa menjalankan perbincangan dengan orang lain menggunakan bahasa tersebut.

    2. Intermediate

    Level intermediate adalah untuk orang yang bisa melakukan perbincangan dasar secara perlahan dan masih membutuhkan banyak pengulangan.

    Kosakata yang dimiliki dan pengetahuan akan tata bahasa masih sangat terbatas.

    cara menjad data engineer

    © Freepik.com

    3. Proficient

    Kalau mencantumkan kemampuan bahasa level proficient di dalam CV, tandanya kamu sudah bisa melakukan perbincangan tanpa terlalu kesulitan.

    Akan tetapi, kamu masih butuh bantuan jika perbincangan dilakukan menggunakan bahasa sehari-hari.

    4. Fluent

    Kamu bisa menuliskan level fluent pada kolom kemampuan bahasa dalam CV, jika dapat berbicara, menulis, dan memahami pembicaraan dalam bahasa tersebut dengan sangat mudah. 

    Orang yang sudah fasih tentu saja sudah paham akan semua peraturan tata bahasa yang ada, atau bahkan istilah-istilah khusus yang digunakan dalam suatu bahasa.

    5. Native

    Native adalah level yang digunakan khusus untuk bahasa ibu atau bahasa yang digunakan ketika kamu tumbuh.

    Dengan level ini, kamu bisa berpikir secara otomatis menggunakan bahasa tersebut.

    Baca Juga: Bagaimana Cara Menulis Pengalaman Kerja di Dalam CV?

    Cara Menulis Kemampuan Bahasa dalam CV

    kemampuan bahasa dalam CV

    © Pexels.com

    1. Tentukan standar penilaian keahlian berbahasa

    Ketika menuliskan kemampuan bahasa dalam CV, tentukan standar penilaian terlebih dahulu. 

    Kamu bisa menggunakan salah satu dari rangkaian level yang sudah Glints jelaskan di atas, atau bisa juga berdasarkan hasil tes. 

    Contohnya, dalam bahasa Jerman, kemampuanmu dilihat bukan dari pemula, menengah, atau fasih saja. 

    Ada tingkatan seperti A1, A2, B1, B2, dan seterusnya. Kamu bisa mencari tahu tentang tingkatan tersebut dengan mengikuti tes.

    Kalau berbeda-beda, kamu juga bisa menuliskan tingkat keahlian berdasarkan masing-masing aspek penilaian.

    Misalkan, untuk membaca kamu berada di level intermediate, mendengarkan dan memahami level fluent, lalu berbicara level proficient.

    Hindari penggunaan angka seperti, “5 dari 10” atau bahkan grafik untuk menunjukkan keahlian berbahasamu dalam CV.

    Pasalnya, angka atau grafik tidak dapat menggambarkan kemampuanmu dengan jelas.

    Contoh penggunaan level proficiency atau tingkat keahlian bahasa dalam CV:

    Language skills:

    • Indonesian – Native
    • German – B1 certificate
    • Italian – B2 certificate

    2. Pilih bahasa yang tepat

    Ketika memasukkan ke dalam CV, pastikan kemampuan bahasa yang kamu miliki cukup signifikan, ya.

    Jangan sampai karena sering menonton drama Korea, kamu menulis fasih berbicara bahasa tersebut padahal hanya dari dialognya saja.

    © Freepik.com

    3. Pilih bagian yang cocok untuk menuliskan kemampuan bahasa kamu

    Banyak profesional yang menuliskan daftar kemampuan bahasa mereka di bagian background academic atau pendidikan.

    Ada juga yang menuliskannya di daftar skills yang dimiliki.

    Indeed menyebutkan bahwa biasanya kemampuan bahasa dituliskan di bagian pendidikan jika kamu diharuskan memberi bukti keahlian bahasa tersebut.

    Contohnya seperti di bawah ini:

    “Advertising manager with professional proficiency in three languages.”

    “A bilingual Architecture graduates with 2 years experience in urban design.”

    Jika tidak, maka kemampuan bahasa ini akan dituliskan di bagian skills, seperti di bawah ini:

    Skills

    • Mapping Software (ArcGis)
    • Adobe Illustrator
    • English – Fluent
    • Mandarin – Intermediate

    4. Buat format untuk menuliskan kemampuan bahasa

    Kunci dari CV yang baik adalah membuatnya secara ringkas dan jelas. Hal ini juga berlaku dalam menuliskan kemampuan bahasa.

    Buat daftar kemampuan bahasa kamu dalam bullet points dan jangan lupa untuk mencantumkan native language di daftar teratas.

    Untuk setiap daftar kamu bisa mencantumkan level of proficiency.

    Konsisten dalam menuliskan daftar kemampuan bahasa kamu yang lain, sesuai dengan format. Contohnya seperti di bawah ini:

    Language skills

    • Bahasa – Native
    • English – Fluent
    • Mandarin – Intermediate

    Baca Juga: Pentingkah Mencantumkan Pengalaman Organisasi di CV?

    Itu dia penjelasan seputar manfaat dan tips memasukkan kemampuan berbahasa di dalam CV. Semoga berguna, ya.

    Kalau ingin memabaca informasi penting lainnya seputar cara penulisan CV, kamu bisa ke laman Glints blog. 

    Glints blog menyediakan berbagai artikel berisi informasi dan tips terkait penulisan CV/Portofolio, lho!

    Kamu bisa klik di sini dan mulai jelajahi Glints blog!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 23

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait