10 Jenis Penalaran yang Bantu Kamu Buat Keputusan Penting

Tayang 14 Jun 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia kerja, kemampuan penalaran adalah suatu hal yang perlu dimiliki setiap pekerja. Ada beragam jenis yang bisa digunakan untuk berbagai situasi.

    Sebagai pekerja, kemampuan penalaran dapat membantumu dalam membuat keputusan penting. Sehingga, membantumu untuk mencapai kesuksesan dalam karier.

    Nah, di artikel ini, Glints akan memberikan penjelasan seputar macam-macam penalaran yang dapat kamu gunakan. Yuk, simak artikelnya berikut ini!

    Jenis-Jenis Penalaran

    1. Induktif

    jenis penalaran

    © Pexels.com

    Melansir Indeed, penalaran induktif adalah sebuah penalaran yang menggunakan teori dan asumsi mengenai suatu hal untuk mencapai kesimpulan umum.

    Ketika menggunakan penalaran induktif, kamu akan menghasilkan generalisasi berdasarkan kesimpulan yang diambil dari hasil observasi.

    Penalaran induktif dapat membantumu dalam mencari pola, mengembangkan strategi, hingga membuat prediksi.

    Terdapat 4 tahapan dalam penalaran induktif, yaitu;

    • Observasi: Mengoleksi fakta yang tidak bias dan relevan terhadap dasar argumenmu.
    • Analisis: Mengklasifikasikan fakta dan mengidentifikasi pola di dalamnya.
    • Kesimpulan atau dugaan: Mengategorikan pola dan membuat generalisasi tentang hubungan dari setiap fakta yang didapatkan.
    • Konfirmasi: Mengetes generalisasi yang telah dibuat melalui observasi berkelanjutan.

    2. Deduktif

    jenis penalaran

    © Pexels.com

    Penalaran deduktif adalah jenis penalaran yang bertolak belakang dengan penalaran induktif.

    Kamu akan melakukannya dari sebuah teori umum untuk menarik kesimpulan seputar suatu kejadian yang khusus.

    Sehingga, dalam penalaran deduktif kamu memulainya dengan sebuah asumsi atau hipotesis.

    Kemudian, kamu melakukan observasi untuk melakukan validasi terhadap asumsi atau hipotesis yang telah dibuat.

    3. Abduktif

    jenis penalaran

    © Pexels.com

    Penalaran abduktif adalah penalaran yang menggunakan observasi untuk mencapai kesimpulan logis. Jenis penalaran ini hampir mirip dengan penalaran induktif.

    Namun, dalam penalaran abduktif, sebuah hipotesis akan dibuat untuk membuktikan suatu hal yang mungkin benar atau salah.

    Melansir Simplicable, penalaran abduktif dapat digunakan ketika melakukan penyelesaian masalah atau membuat keputusan.

    Meski begitu, hasil dari penalaran ini belum tentu benar sepenuhnya sehingga membutuhkan pembuktian lebih lanjut.

    Baca Juga: 6 Skill Internet of Things (IoT) untuk Tingkatkan Kompetensimu

    4. Sebab akibat

    jenis penalaran

    © Pexels.com

    Penalaran sebab akibat adalah penalaran yang menunjukkan hubungan dari dua kejadian.

    Jenis penalaran ini digunakan untuk mengetahui;

    • apa yang mungkin akan terjadi jika suatu hal dilakukan
    • apa penyebab dari terjadinya suatu hal

    Penalaran sebab akibat umumnya digunakan untuk membantumu dalam membuat keputusan setiap harinya.

    Salah satu manfaat dari penalaran ini adalah membuat argumenmu lebih dapat dipercaya oleh orang lain.

    5. Komparatif

    jenis penalaran

    © Pexels.com

    Penalaran komparatif adalah penalaran yang membandingkan pentingnya suatu kejadian, benda, atau ide dengan hal lain.

    Dengan melakukan penalaran komparatif, kamu bisa mengetahui pentingnya suatu hal.

    Beberapa contoh pengaplikasian penalaran komparatif adalah sebagai berikut.

    • membandingkan masa lalu dengan masa sekarang
    • membandingkan hasil yang didapatkan dengan hasil yang diinginkan
    • melakukan perbandingan terhadap skills yang dimiliki kandidat yang melamar kerja
    • membandingkan hasil pekerjaan yang dilakukan dengan ekspektasi yang diberikan

    6. Dekomposisi

    macam macam penalaran

    © Pexels.com

    Penalaran dekomposisi adalah proses penalaran di mana kamu memecahkan suatu hal menjadi beberapa bagian kecil.

    Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk memahami beragam komponen yang terdapat dalam bagian kecil tersebut dan bagaimana mereka berkoordinasi antara satu sama lain.

    Biasanya, penalaran ini dilakukan dalam beberapa disiplin seperti sains, teknik, marketingproduct development, hingga software development.

    Kamu juga dapat menggunakan penalaran dekomposisi dalam diskusi untuk memahami atau menyanggah ide yang disampaikan oleh orang lain.

    7. Baik dan buruk

    macam macam penalaran

    © Pexels.com

    Penalaran baik dan buruk adalah jenis penalaran di mana kamu menggunakan argumen yang mendukung dan menentang terhadap satu atau banyak hal.

    Dari sana, kamu bisa menentukan hal mana yang paling menguntungkan untukmu.

    Hasil penalaran ini biasanya berupa jawaban dari pertanyaan apakah sisi positif dari satu hal lebih penting dan banyak dibandingkan sisi negatif yang dimilikinya.

    Kamu pun bisa menggunakan penalaran ini untuk beberapa hal seperti membentuk argumen yang logis atau menunjukkan bukti untuk mendukung pendapatmu.

    Baca Juga: 11 Prinsip Kepemimpinan Efektif yang Bantu Kamu Capai Goal

    8. Analogi

    analogi

    © Pexels.com

    Penalaran analogi adalah bentuk penalaran di mana kamu mencari persamaan di antara dua hal atau lebih.

    Adapun penalaran ini berdasarkan kecenderungan otak untuk melihat pola dan melakukan asosiasi.

    Ketika otak mengetahui sebuah pola, ia akan mengasosiasikannya dengan hal lain yang dapat menghasilkan penalaran analogis.

    Manfaat dari penalaran analogis adalah dapat membantumu untuk memperluas pemahaman seputar suatu hal.

    9. Kriteria

    kriteria

    © Pexels.com

    Mengutip dari Indeed, penalaran kriteria adalah jenis penalaran yang melibatkan penjelasan seputar spesifikasi sebuah objek.

    Di mana, nantinya kamu akan membuat penilaian dan keputusan berdasarkan batasan yang terdapat dalam spesifikasi tersebut.

    Menentukan kriteria juga dapat meningkatkan validasi sebuah argumen dengan adanya batasan yang dimiliki kriteria tersebut, terlebih yang dapat memengaruhi suatu outcome.

    Sebagai contoh, ketimbang membuat pernyataan seperti “kita sukses memaksimalkan profit”, pernyataan dari hasil penalaran kriteria akan berbunyi “bagaimana kita mengukur kesuksesan?”

    10. Berpikir kritis

    berpikir kritis

    © Pexels.com

    Berpikir kritis adalah jenis penalaran lain yang membuat pelakunya berpikir secara rasional untuk mencapai solusi yang pasti.

    Penalaran berpikir kritis sangatlah penting terutama ketika sedang melakukan problem solving.

    Tidak hanya itu, berpikir kritis juga dapat membantumu dalam memahami sesuatu yang belum kamu mengerti.

    Baca Juga: 10 Kompetensi Teknis yang Dibutuhkan Pencari Kerja Era Digital

    Nah, itu adalah penjelasan seputar beragam jenis penalaran yang bisa kamu gunakan dalam beragam situasi di tempat kerja.

    Selain kemampuan penalaran yang baik, masih ada skill lain yang dapat membantumu mencapai kesuksesan dalam karier, apa saja itu?

    Kamu bisa mencari tahu selengkapnya dengan membaca ragam artikel Glints Blog. Tertarik?

    Yuk, klik di sini sekarang untuk cek artikel-artikelnya sekarang juga.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 9

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait