Penalaran Deduktif: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkan

Diperbarui 29 Agu 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Penalaran deduktif adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki agar mempermudah kamu dalam mengambil keputusan di tempat kerja.

    Lalu, apa maksudnya? Apa saja manfaatnya dan bagaimana cara meningkatkan kemampuan tersebut?

    Di artikel ini Glints sudah menyiapkannya untuk kamu. Yuk, simak dengan baik!

    Baca Juga: Supaya Tak Masuk Telinga Kiri, Keluar Telinga Kanan, Kuasai Skill Informational Listening

    Apa Itu Penalaran Deduktif

    Menurut Indeed, penalaran deduktif atau deductive reasoning adalah sebuah proses menarik kesimpulan dari sebuah premis umum untuk membuat sebuah kesimpulan khusus yang logis.

    Hal ini sering juga disebut sebagai “top-down reasoning” dan tentunya sangat diperlukan di tempat kerja agar membantumu dalam membuat keputusan yang tepat.

    Contoh dari deductive reasoning di tempat kerja adalah sebagai berikut:

    • Salah satu pendapatan terbesar perusahaan berasal dari konsumen yang tinggal di kota A. Berdasarkan hal tersebut, maka alokasi budget marketing di kota A bisa dinaikkan untuk meningkatkan revenue.
    • Beberapa konsumen tidak puas dengan pelayanan perusahaan karena tidak mendapatkan arahan yang jelas. Agar konsumen tidak kecewa, maka pemberian arahan ke konsumen harus lebih mudah dimengerti.
    • Banyak orang yang belum mengenal brand kamu. Maka untuk meningkatkan awarenesspresence di media sosial harus lebih gencar lagi dengan mengadakan event atau membuat banyak post.
    • Perusahaan mendapatkan komplain dari customer karena lamanya respons customer service. Maka, perusahaan mengambil aksi untuk meningkatkan respons kepada customer sehingga customer tidak komplain.
    Baca Juga: Bantu Kamu Memahami Perasaan Orang Lain, Ketahui Apa Itu Empathic Listening

    Manfaat Menggunakan Penalaran Deduktif

    1. Problem-solving

    Penalaran deduktif dipakai saat melakukan problem-solving dengan cara membuat beberapa asumsi menjadi inti masalah yang harus diselesaikan.

    Setelah itu, kamu bisa mencari asumsi mana yang paling dekat dan terkait dengan masalah dan mencari solusinya berdasarkan asumsi tersebut.

    Sebagai contoh, apabila reputasi brand turun, kamu bisa mengambil asumsi bahwa orang-orang tidak puas dengan customer service yang mereka dapatkan.

    Berdasarkan asumsi tersebut, beberapa solusi yang bisa diambil adalah:

    • memperbaiki SOP yang berlaku dalam customer service
    • memberikan respons ke customer dengan lebih cepat, jelas, dan tepat

    2. Meningkatkan kerja sama tim

    Jika kamu adalah seorang leader atau team player, kamu bisa menggunakan penalaran deduktif untuk membuat seluruh anggota tim bekerja dengan baik.

    Sebagai contoh, kamu melihat setiap anggota tim sulit bekerja sama karena perbedaan budaya hingga gaya kerja.

    Langkah yang bisa kamu lakukan adalah memerhatikan seluruh anggota tim dan melihat bagaimana gaya bekerja mereka satu per satu.

    Kemudian, tanyakan kepada mereka tentang permasalahan seperti apa yang paling sulit dihadapi ketika bekerja.

    Dari informasi tersebut, kamu bisa mencari cara untuk memastikan semua anggota tim bisa bekerja sama dengan baik dan menghasilkan performa terbaik.

    3. Pelayanan konsumen

    Menurut Indeed, penalaran deduktif juga bisa kamu gunakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh klien atau konsumen.

    Sebagai contoh, kamu mendapatkan keluhan dari klien bahwa mereka tidak tahu progress dan tidak mendapatkan informasi mengenai proyek mereka sama sekali.

    Dari sana, kamu bisa mengetahui dua hal, klien yang tidak puas dan juga klien yang tidak mendapatkan informasi mengenai progress dari proyeknya.

    Menggunakan deductive reasoning, kamu bisa membuat keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah berdasarkan kedua informasi tersebut.

    4. Pengambilan keputusan

    Saat kamu melamar pekerjaan maupun sudah bekerja, deductive reasoning bisa melatihmu mengambil keputusan yang penting.

    Khususnya untuk posisi manajerial, melansirThe Balance Career, yang memerlukan kemampuan pengambilan keputusan secara efektif

    5. Penyelesaian konflik

    Salah satu manfaat yang bisa kamu rasakan dengan menerapkan deductive reasoning adalah penyelesaian konflik yang terjadi di antara karyawan.

    Penyelesaian konflik membutuhkan kesimpulan atau konklusi dari suatu informasi.

    Sebelum menyelesaikan konflik, kamu harus mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan konflik.

    6. Mengenali situasi dengan baik

    Menerapkan deductive reasoning berarti kamu bisa melihat situasi dengan baik sebelum mengambil suatu keputusan.

    Dengan memiliki hipotesis terkait suatu hal, kamu bisa mengembangkan kemampuan berpikir dengan mengenali situasi dan mengumpulkan informasi sebelum membuat keputusan.

    Baca Juga: Kuasai Cara Menemukan Nilai dan Pesan Utama Tulisan dengan Critical Reading

    7. Produktivitas

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, proses deductive reasoning bermanfaat untuk meningkatkan kerja sama tim.

    Kerja sama tim yang baik adalah salah satu kunci produktivitas dalam suatu perusahaan.

    Proses deductive reasoning membantu koordinasi dengan baik serta mengidentifikasi permasalah dan membantu tim menyelaraskan tujuan.

    © Freepik.com

    Cara Meningkatkan Kemampuan Penalaran Deduktif

    1. Memiliki rasa ingin tahu

    Rasa ingin tahu yang kuat adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan penalaran deduktifmu.

    Rasa ingin tahu tersebut dapat membantumu dalam mencari informasi penting dan tepat untuk membuat sebuah asumsi yang akan menjadi pokok permasalahan.

    Dengan rasa ingin tahu yang kuat, kamu pun akan lebih sering bertanya dan mendapatkan insight dari setiap informasi tersebut.

    2. Mengobservasi keadaan sekitar

    Cobalah untuk lebih sering memperhatikan lingkungan sekitarmu. Sambil melakukan ini, cobalah untuk menganalisis dan juga memahami keadaan tersebut.

    Mengembangkan kemampuan observasi adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan skill penalaran deduktif.

    3. Perbanyak pengetahuan

    Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, semakin mudah kamu dalam mendapatkan informasi untuk melakukan penalaran deduktif.

    Tentunya, informasi tersebut dapat kamu hubungkan satu sama lain untuk membuat keputusan terbaik.

    Cobalah untuk membaca buku lebih banyak dan tetap up-to-date dengan berbagai hal yang ada melalui media sosial.

    4. Identifikasi masalah ke dalam bagian kecil

    Melalui pengetahuan dan pengalaman, kamu bisa mengidentifikasi suatu permasalahan menjadi bagian-bagian kecil.

    Hal ini akan membantumu untuk membentuk premis penyelesaian dengan lebih efektif dari bagian-bagian kecil tersebut.

    5. Membangun hipotesis

    Indeed menyebutkan bahwa dengan sering melakukan observasi, maka kamu bisa membentuk suatu hipotesis.

    Proses ini membantumu mengasah deductive reasoning skill.

    Kamu pun bisa mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih efektif karena telah memiliki fokus spesifik.

    6. Gunakan proses eliminasi

    Saat kamu ingin membuat keputusan penting dan dampaknya baik, cobalah menggunakan proses eliminasi.

    Dengan menggunakan metode ini, kamu bisa menyingkirkan pilihan-pilihan yang tidak mendukung skenario keberhasilanmu.

    7. Fokus dengan detail yang relevan

    Kemampuan untuk melakukan observasi dari sebuah situasi akan membuatmu bisa memperhatikan detail dengan lebih baik.

    Kamu bisa mulai dengan fokus pada detail yang relevan saja dan apa yang ingin kamu raih atau tuju.

    Baca Juga: Critical Listening, Skill yang Bantu Kamu Bedakan Fakta dan Opini

    Nah, itulah beberapa hal mengenai penalaran deduktif yang perlu kamu ketahui. Semoga setelah membaca artikel ini kamu jadi bisa mengaplikasikannya di tempat kerja, ya.

    Dengan mengaplikasikannya, performa kerjamu tentunya akan jadi lebih baik dan produktivitas kerja pun meningkat.

    Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak seputar skill profesional yang harus dimiliki di tempat kerja, kamu bisa membacanya di Glints Blog.

    Terdapat banyak artikel yang menjawab berbagai pertanyaanmu seputar dunia kerja.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, baca ragam artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait