Bantu Kamu Memahami Perasaan Orang Lain, Ketahui Apa Itu Empathic Listening

Diperbarui 16 Feb 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Empathic listening adalah sebuah skill yang penting di tempat kerja dan juga dalam kehidupan personalmu.

    Skill ini disebut sebagai cara membantu kamu untuk memahami dan ikut merasakan bagaimana kondisi serta perasaan lawan bicara.

    Namun, bagaimana cara-cara agar dapat menguasai skill ini dan apa saja manfaatnya? Yuk, temukan serba-serbinya yang telah Glints rangkum di bawah ini!

    Apa Itu Empathic Listening

    empathic listening

    © Pexels.com

    Mengutip The Muse, empathic listening adalah praktik mendengarkan sembari mencoba untuk memahami apa yang dirasakan oleh lawan bicara kita.

    Sama seperti active listening, empathic listening juga membutuhkanmu untuk memberikan perhatian penuh terhadap orang lain ketika mendengarkan.

    Selain itu, fokusnya pun adalah membangun koneksi emosional antara kamu dan lawan bicara, dengan tujuan untuk bisa memberikan respons yang tulus serta tepat.

    Baca Juga: Mengenal Interpersonal Skill, Kemampuan yang Pasti Dibutuhkan Semua Pekerjaan

    Sifat yang Harus Dimiliki

    Menurut Indeed, ada beberapa sifat yang harus dimiliki untuk menjadi seorang empathic listener, antara lain:

    1. Compassion

    empathic listening

    © Pexels.com

    Memiliki compassion adalah sebuah kewajiban apabila kamu ingin menjadi seorang empathic listener.

    Hal ini karena, kamu harus mencoba untuk memahami dan merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain.

    Kamu pun harus mencoba untuk menempatkan diri pada posisi lawan bicara ketika mendengarkan ceritanya.

    2. Kebijaksanaan

    © Pexels.com

    Sifat bijaksana adalah sifat selanjutnya yang harus kamu miliki.

    Ingat, seseorang tak akan menceritakan masalahnya ke kamu jika dia tidak percaya penilaian dan sikapmu.

    Kebijaksanaan tersebut termasuk kemampuan untuk memahami apa yang dibicarakan orang lain dan mengetahui keadaan yang sedang dialaminya.

    3. Dapat dipercaya

    channel campaign pemasaran kontes

    © Freepik.com

    Jika seseorang membicarakan hal yang sensitif kepadamu atau hal-hal yang bersifat emosional, penting bagi kamu untuk menjaga kerahasiaan tersebut.

    Jangan pernah membocorkan apa yang orang lain rasakan atau alami terlepas apakah kamu sedang kehabisan topik pembicaraan di kantor atau di situasi lainnya.

    Selain dianggap tidak sopan, kamu pun akan mengecewakan lawan bicara dan berpotensi merusak hubungan yang telah dibangun.

    4. Tidak judgemental

    menghadapi teman kerja yang suka saingan

    © Freepik.com

    Salah satu bagian penting dari empathic listening adalah dengan tidak menjadi judgemental setelah mendengarkan cerita orang lain.

    Belajar untuk memahami kondisi seseorang yang menyebabkan dia mengalami suatu kejadian atau alasannya bercerita padamu.

    Kamu juga harus ingat bahwa dengan bercerita padamu, ia ingin ada orang lain dapat membantunya untuk menanggung beban hidup.

    Jadi, jangan sampai kamu menghakiminya sebelum memahami secara betul, ya.

    5. Kesabaran

    © Pexels.com

    Menceritakan sesuatu yang sensitif, terutama pengalaman emosional, pasti akan sulit meskipun mencoba untuk menceritakannya ke teman dekat.

    Oleh karena itu, ketika ada orang yang ingin menceritakan hal serupa padamu, tetap bersabar, jangan memaksanya, dan biarkan dia merasa nyaman terlebih dahulu sebelum bercerita.

    6. Responsif

    © Pexels.com

    Empathic listening juga tak mewajibkanmu untuk memberikan solusi atau masukan kepada lawan bicara.

    Tujuan seseorang bercerita padamu bisa saja kamu adalah pendengar yang baik. Jadi tanggapi dengan perasaan terbuka dan mencoba untuk mendukung kondisinya.

    Nah, akan ada masa di mana lawan bicaramu meminta pendapatmu, maka di saat itulah baru kamu memberikan pendapat dan masukanmu.

    Baca Juga: Pahami Kemampuan Kolaborasi untuk Kesuksesan dalam Dunia Kerja

    Cara Melakukan Empathic Listening

    1. Memberi ruang yang nyaman untuk berbicara

    © Pexels.com

    Berikan orang lain ruang yang nyaman untuk berbicara. Sebagai contoh, kamu bisa mematikan layar smartphone atau laptopmu ketika diajak berbicara.

    Selain itu jangan memaksanya untuk menceritakan semua hal dengan cepat. Biarkan dia menarik napas, menenangkan, mempersiapkan diri sebelum atau saat bercerita.

    2. Mengakui perasaan orang yang berbicara

    © Pexels.com

    Ketika melakukan empathic listening, penting bagi kamu untuk menyadari dan mengakui apa yang orang lain rasakan.

    Kamu bisa menggunakan kalimat yang tidak terlalu panjang untuk mengonfirmasi perasaan lawan bicara, seperti “Aku paham dengan perasaanmu”.

    3. Memperhatikan bahasa tubuh

    © Pexels.com

    Bahasa tubuh dapat menunjukkan apa yang sedang orang lain rasakan terhadap sesuatu.

    Sebagai seorang empathic listener, kamu tentu harus memperhatikan hal ini dengan baik.

    Contohnya, apabila orang yang berbicara ke kamu sambil mengetukkan kaki atau tidak berdiri dengan tegap, hal ini dapat menandakan bahwa dia sedang gugup.

    Kamu bisa meresponsnya dengan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa kamu mendengarkan secara seksama, seperti berdiri atau duduk tegap dan berbicara pelan serta tenang.

    4. Membiarkan mereka memimpin percakapan

    © Pexels.com

    Selalu ingat bahwa percakapan kalian bertujuan untuk membiarkan lawan bicara mengekspresikan apa yang dia rasakan.

    Ada baiknya, kamu tidak mendorong dia untuk berbicara terlalu cepat, biarkan dia menyusun kalimat dan pikirannya sendiri.

    Jika ada jeda, sebaiknya tetap diam hingga lawan bicara berbicara lagi.

    Begitupun jika percakapan tiba-tiba berakhir. Biarkan dia pergi tanpa menanyakan atau meminta dia untuk melanjutkan cerita.

    Dengan melakukan hal tersebut, kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai perasaannya.

    Manfaat Empathic Listening

    1. Membangun hubungan kerja

    empathic listening

    © Pexels.com

    Jika kamu dapat mendemonstrasikan bahwa kamu bisa melakukan empathic listening, orang lain pun akan senang untuk menceritakan masalahnya kepada kamu.

    Hal ini pada akhirnya dapat membangun hubungan dan kepercayaan antara kamu dengan rekan kerja.

    2. Meningkatkan produktivitas

    © Pexels.com

    Setelah rekan kerjamu percaya kepadamu, maka secara tidak langsung akan membuat kalian dapat bekerja lebih baik dalam tim.

    Hal ini karena, dia sudah memiliki rasa percaya dan memahami satu sama lain. Selain itu, risiko konflik pun menjadi minimum.

    3. Problem solving

    © Pexels.com

    Kamu yang sering melakukan empathic listening akan meminimalisir terjadinya masalah atau kesalahpahaman dengan rekan kerja.

    Ketika ada masalah atau konflik kecil, kamu pun dapat memberikan sama-sama menemukan solusi dengan kepada dingin.

    Baca Juga: 7 Cara untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri di Dunia Kerja

    Nah, itulah beberapa hal seputar empathic listening yang perlu kamu ketahui.

    Seperti yang Glints sebutkan di atas, empathic listening juga membantumu dalam menjalin hubungan dan membentuk rasa percaya.

    Ketika rasa percaya tersebut sudah ada, makan akan sangat membantumu untuk membangun reputasi di tempat kerja yang baik.

    Semoga skill ini bisa bermanfaat untukmuk, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait