Intrusive Thoughts: Arti, Sebab, Tipe, dan Cara Mengatasinya

Tayang 26 Nov 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Pas mau tidur, tiba-tiba muncul kekhawatiran terhadap presentasi yang besok harus kamu pimpin, hal itu adalah bentuk intrusive thoughts.

    Dikutip dari Harvard Health Publishing, apapun bentuknya seringkali intrusive thoughts ini menimbulkan perasaan tidak enak seperti khawatir, malu, hingga takut.

    Semakin kamu coba untuk menyingkirkan pikiran itu, justru pikiran tersebut akan semakin bertahan lama.

    Nah, makanya kenali lebih jauh soal intrusive thoughts, termasuk cara mengatasinya di bawah ini!

    Arti Intrusive Thoughts

    Melansir Healthline, intrusive thoughts adalah pikiran dan gambaran mengganggu dan tidak diinginkan yang datang tiba-tiba. 

    Isi dari intrusive thoughts sendiri bisa berupa hal-hal agresif seperti kesalahan yang belum kamu lakukan dan kekhawatiran akan masa depan. 

    Walaupun cenderung berisi pikiran dan gambaran yang aneh, intrusive thoughts terjadi dari waktu ke waktu dan hampir setiap orang pernah mengalaminya.

    Pada banyak kasus, intrusive thoughts yang terjadi tidak memiliki arti khusus. 

    Selama kamu menyadari bahwa itu terjadi hanya dalam pikiran dan tidak ingin menindaklanjutinya, maka hal tersebut tidak berbahaya.

    Tapi, jika intrusive thoughts terjadi sangat sering hingga membutuhkan perhatian khusus dan mengganggu keseharian, maka itu adalah tanda kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional.

    Baca Juga: Ketahui Penyebab Rasa Gelisah dan 6 Cara Menghilangkannya

    Penyebab Intrusive Thoughts

    Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah beberapa potensi penyebab dari intrusive thoughts:

    • Kecemasan: anxiety atau rasa cemas yang dirasakan bisa menyebabkan seseorang mendapatkan intrusive thoughts, contohnya saat ingin menjalani operasi besar, maka kamu bisa saja memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.
    • Gangguan kecemasan: mengalami gangguan kecemasan biasanya juga menyebabkan munculnya intrusive thoughts secara berulang. 
    • Post-traumatic stress disorder (PTSD): seseorang dengan PTSD mungkin mengalami intrusive thoughts berupa ingatan traumatis dengan gejala yang sama.
    • Gangguan makan/eating disorders: seseorang dengan gangguan makan mungkin akan memiliki intrusive thoughts terkait dengan bentuk badan, pemilihan makanan, dan tekanan-tekanan untuk memiliki bentuk tubuh sempurna.
    • Perubahan kesehatan mental: biasanya hal ini ditandai dengan gejala awal berubahnya pola pikir, kegemaran, dan kebiasaan.

    Baca Juga: Kenali 3 Tipe Stres: Gejala hingga Cara Menghadapinya

    Tipe-tipe Intrusive Thoughts

    Riset yang dilakukan oleh OCD UK melansir dari Medical News Today, ada banyak tipe dari intrusive thoughts

    Berikut adalah beberapa tipe intrusive thoughts yang biasa terjadi:

    1. Pikiran tentang hubungan pribadi 

    Seseorang mungkin akan merasa khawatir akan hubungan yang mereka miliki dengan seseorang terdekat. Intrusive thoughts ini akan membuat mereka merasa terbebani, contohnya:

    • selalu menganalisis bagaimana perasaanmu terhadap pasangan
    • mencari kepastian apapun dari pasangan
    • obsesif
    • meragukan satu sama lain

    2. Pikiran tentang agama

    Contoh dari intrusive thoughts tentang agama yaitu:

    • memiliki pikiran negatif tentang perkembangan keagamaan seseorang
    • mengulang perilaku yang sama 
    • takut merasa jauh dengan pencipta
    • terus menerus mencari tahu seberapa besar keimanan yang dimiliki

    3. Pikiran tentang kekerasan

    Bukan hanya kekerasan fisik, ini juga termasuk keras kepada diri sendiri. Beberapa contohnya:

    • menyakiti orang terdekat
    • keinginan untuk berbuat jahat pada orang terdekat
    • menyiksa diri sendiri

    4. Pikiran tentang eating disorders

    Mereka yang memiliki eating disorders cenderung sering mengalami intrusive thoughts. Contohnya:

    • ketakutan berlebihan saat membayangkan bentuk badan berubah gemuk 
    • ide tentang perfectionism 
    • takut ditinggalkan karena tidak cantik

    Cara Mengelola dan Mengatasi Intrusive Thoughts

    Beberapa strategi di bawah ini akan membantu kamu mengelola intrusive thoughts dengan lebih baik:

    • Cognitive behavioral therapy (CBT): kamu akan bertemu dengan seorang profesional untuk belajar soal cara berpikirmu sehingga bisa membantu kamu untuk mengurangi kepekaan dan bisa mengontrol intrusive thoughts.
    • Meditasi: strategi ini sering digunakan untuk mengelola kondisi tertentu seperti OCD dan PTSD.
    • Self-care: cara mengatasi intrusive thoughts paling tepat adalah dengan meyakini bahwa mereka hanyalah pikiran dan tidak nyata. Saat kamu menerapkan self-care maka intrusive thoughts cenderung akan berkurang intensitasnya. 

    Anxiety & Depression Association of America dari Medical News Today memberi tips-tips untuk mengatasi intrusive thoughts, yaitu:

    • mengidentifikasi pikiran sebagai gangguan
    • mengetahui bahwa hal tersebut tidak diinginkan dan hanya pikiran yang tidak relevan dengan kenyataan
    • menerima adanya intrusive thoughts dan tidak mendorongnya
    • melanjutkan kebiasaan 
    • memahami bahwa intrusive thoughts bisa kembali kapan saja
    • berlatih meditasi dan mindfulness

    Baca Juga: Baca 5 Buku Self-Care Ini agar Hidupmu Terasa Lebih Ringan

    Itu dia informasi tentang intrusive thoughts untuk kamu.

    Saat ini, penting untuk mengidentifikasi apa yang kamu rasakan dengan baik agar kamu tahu bagaiamana respons atau tindakan yang harus dilakukan.

    Jika kamu pernah mengalami intrusive thoughts, coba alihkan pikiran pada hal-hal positif.

    Mengelola dan mengatasi intrusive thoughts dengan baik penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. 

    Kalau kamu mau baca informasi tentang kesehatan kerja dan keseharian lainnya, Glints sudah siapkan ragam artikelnya, lho.

    Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikel kesehatan yang lain!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.9 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait