Mudahkan Analisis Investasimu, Apa Itu Indeks Saham?
Isi Artikel
Ternyata, Indeks Harga Saham Gabungan adalah satu di antara banyak indeks-indeks saham lain yang ada di Indonesia, lho. Kira-kira, apa sajakah indeks-indeks itu?
Dalam artikel ini, Glints akan memberikan jenis-jenis indeks saham yang ada di Indonesia. Akan tetapi, sebelumnya, akan ada penjelasan soal apa itu indeks saham dan manfaatnya.
Penasaran? Simak penjelasan lengkapnya, ya!
Apa Itu Indeks Saham?
Melansir Investopedia, indeks adalah metode pengukuran sekelompok aset tertentu. Pengukurannya sendiri punya metode atau standar tertentu.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan, indeks saham adalah sebuah metode pengukuran harga sekelompok saham.
Saham ini sendiri dikelompokkan atas kesamaan tertentu. Mengutip Corporate Finance Institute, nantinya, kelompok ini bisa menunjukkan:
- perkembangan ekonomi
- perubahan pasar
- performa sektor tertentu
- dan lain-lain
Di Indonesia, indeks saham dikelola oleh Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi, ada beberapa indeks muncul atas kerjasama BEI dan pihak lainnya. Indeks-indeks ini akan Glints jelaskan nanti.
Fungsi Indeks Saham
Memangnya, kenapa saham-saham harus dikelompokkan? Kenapa tidak melihat harganya secara keseluruhan saja?
Pertanyaan ini mungkin muncul di benakmu. Nah, sejatinya, pengelompokan ini bukan hal yang sia-sia atau iseng belaka.
Kata The Balance, sebagai investor, proses analisismu akan dipermudah oleh indikator ini, lho.
Kamu bisa tahu harga saham di sebuah sektor tanpa mengintip semuanya satu per satu.
Ketika indeks saham tertentu turun, bisa jadi, sektor tersebut sedang lesu. Sebaliknya, jika indeks naik, sektor tersebut bisa jadi menguat.
Meski begitu, tentu saja, kamu tak bisa menjadikan indeks satu-satunya indikator harga saham.
Ingat, indeks adalah parameter harga saham secara keseluruhan atau berkelompok. Harga ini bisa jadi kurang akurat karena satu dan lain hal.
Misalnya, tiba-tiba, indeks saham A turun ekstrem. Sekilas, fenomena ini memberi kesan bahwa sektor tersebut sedang lesu.
Padahal, hanya ada satu atau dua saham yang harganya sedang jatuh. Jadi, tetap hati-hati dalam proses analisismu, ya!
Nah, kira-kira, apa sajakah teknik analisis saham yang bisa kamu gunakan? Kamu bisa mempelajarinya di Glints ExpertClass.
Dalam kelas ini, kamu akan bertemu pakar personal finance dan investasi. Mereka siap membagi ilmu dan pengalaman mereka kepadamu.
Penawarannya tak berhenti sampai di situ saja, lho. Kamu bisa mendapat lebih banyak ilmu meski bayar lebih sedikit dengan subscription plan.
Bagaimana, sudah siapkah kamu “berinvestasi” untuk diri sendiri dengan ilmu? Pelajari semua tentang subscription plan Glints ExpertClass dengan klik gambar di bawah ini.
Jenis-Jenis Indeks Saham di Indonesia
Kamu sudah memahami apa itu indeks saham dan fungsinya. Nah, sekarang apakah kamu tertarik memanfaatkannya untuk jenis investasi yang satu ini?
Jika memang begitu, Glints akan memberikan daftar indeks yang tersedia di Indonesia. Dirangkum dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, indeks-indeks saham itu adalah:
1. Indeks Harga Saham Gabungan
Pertama, ada IHSG. Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan indeks saham yang satu ini.
Ia mengukur performa dari semua saham, baik yang ada di Papan Utama maupun di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia.
2. Kapitalisasi pasar besar
Selanjutnya, ada tiga indeks yang mengelompokkan saham berdasarkan likuiditas. Syarat masuk indeks saham yang satu ini adalah:
- likuiditas tinggi
- kapitalisasi pasar besar
- fundamental perusahaan baik
Indeks yang termasuk kelompok yang satu ini di antaranya:
- IDX80
- LQ45
- IDX30
3. Kapitalisasi pasar kecil dan menengah
Selain kapitalisasi pasar besar, ada juga indeks saham khusus untuk saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
Indeks-indeks saham itu di adalah:
- IDX SMC Composite, kapitalisasi pasar kecil dan menengah
- IDX SMC Liquid, likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar kecil dan menengah
- PEFINDO25, dikelola oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
4. Indeks saham syariah
Ingin berinvestasi saham syariah? Jika begitu, indeks saham syariah adalah indikator yang tepat untukmu.
Saham yang ada dalam indeksnya sudah masuk Daftar Efek Syariah (DES) yang diputuskan oleh OJK. Indeks-indeks itu di antaranya:
- Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), semua saham dalam DES
- Jakarta Islamic Index 70 (JII70), 70 saham DES yang likuiditas transaksinya tinggi dan kinerja keuangannya baik
- Jakarta Islamic Index (JII), 30 saham DES yang likuiditas transaksinya tinggi dan kinerja keuangannya baik
5. Indeks saham usaha berkelanjutan
Selanjutnya, ada indeks saham yang hanya memasukkan saham dengan emiten yang usahanya berkelanjutan. Indeksnya bernama SRI-KEHATI.
Indeks yang satu ini merupakan buah kolaborasi Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI). Saham-saham yang masuk ke dalamnya harus:
- memiliki kesadaran lingkungan hidup
- memiliki kesadaran sosial
- punya tata kelola perusahaan baik
6. Indeks sektor tertentu
Indeks saham bisa dijadikan indikator performa industri tertentu. Glints sudah menyinggung hal ini di atas.
Nah, Bursa Efek Indonesia punya indeks khusus untuk saham berbagai industri. Indeks-indeks saham itu adalah:
- IDX Sektor Energi (IDXENERGY)
- IDX Sektor Barang Baku (IDXBASIC)
- IDX Sektor Teknologi (IDXTECHNO)
- IDX Sektor Kesehatan (IDXHEALTH)
- IDX Sektor Perindustrian (IDXINDUST)
- dan lain-lain
7. Indeks lainnya
Selain kategori-kategori di atas, masih ada banyak indeks saham di Indonesia, seperti:
- IDX BUMN20, saham 20 BUMN, BUMD, atau aliansinya
- Infobank15, saham 15 perbankan dengan likuiditas tinggi dan fundamental baik
- dan lain-lain
Daftar di atas hanyalah sebagian dari indeks saham yang ada di Indonesia. Per artikel ini ditulis, Indonesia punya 37 indeks saham dengan metode pengelompokan yang berbeda-beda pula.
Demikian informasi dari Glints soal indeks saham. Bagaimana, apakah kamu tertarik menjadikannya indikator dalam investasi saham?