PayLater: Definisi, Contoh, dan Tips Bijak Menggunakannya

Diperbarui 05 Sep 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ingin jual-beli online lebih mudah? PayLater adalah salah satu jawabannya.

    Meski bisa buat transaksi lebih praktis, kamu tak boleh sembarangan menggunakannya, lho. Salah-salah, kamu bisa terlilit utang.

    Padahal, jika dimanfaatkan dengan benar, layanan ini bisa memudahkan pengaturan keuanganmu.

    Bagaimana informasi lengkapnya? Simak di bawah ini, yuk!

    Definisi PayLater

    Menurut Investopedia, PayLater adalah metode pembayaran jangka pendek yang memungkinkan konsumen membeli sesuatu dan membayarnya di kemudian hari.

    Dari definisi di atas, kamu bisa melihat bahwa PayLater ini prinsipnya mirip dengan kredit atau cicilan.

    Umumnya, PayLater dijadikan sebuah fitur dalam aplikasi keuangan.

    Kehadiran inovasi ini dinilai dapat membawa manfaat bagi orang-orang sebagaimana dilansir dari KrASIA.

    Terlebih lagi, South China Morning Post menyebutkan bahwa ternyata fitur ini bisa dijadikan solusi belanja online.

    Masyarakat tak perlu membuat rekening atau bahkan kartu kredit untuk menyicil suatu barang atau jasa.

    Baca Juga: 8 Cara Melunasi Kartu Kredit yang Sudah Menumpuk

    PayLater vs Kartu Kredit

    Bicara soal kartu kredit, ada perbedaan antara layanan ini dengan kartu tersebut.

    Pertama, PayLater adalah layanan yang bersifat sepenuhnya digital. Hal ini berbeda dengan kartu kredit yang, seperti namanya, mewajibkan adanya kartu.

    Selain itu, jika kamu tertarik menggunakannya, ada perbedaan cara pengajuannya. 

    Jika tertarik punya kartu kredit, kamu harus pergi ke bank. Di lain sisi, fitur bayar nanti ini bisa diaktivasi secara online.

    Batas biaya transaksi fitur keuangan digital ini juga kerap lebih rendah daripada kartu kredit. Biasanya, angkanya hanya mencapai jutaan rupiah saja.

    Terakhir, kartu kredit bisa digunakan di mana saja. Mulai dari transaksi online hingga offline, semua bisa ia lakukan.

    Sementara itu, PayLater hanya bisa digunakan pada aplikasi tertentu.

    Contoh PayLater

    Supaya lebih jelas lagi, berikut adalah contoh-contoh PayLater yang biasanya banyak digunakan oleh masyarakat umum.

    1. Shopee PayLater

    Jika kamu sering berbelanja di e-commerce yang satu ini, pasti fitur Shopee PayLater atau yang biasa disingkat SPayLater sudah tidak asing lagi bagimu.

    Pasalnya, Shopee sendiri sering memberi diskon besar-besaran bagi penggunanya yang mau mengaktifkan dan bertransaksi dengan SPayLater.

    Pengguna juga bisa memilih tenor cicilan sesuai dengan kemampuannya.

    2. Gopay PayLater

    Mau pesan GoFood atau Gojek tapi belum gajian? Kamu bisa manfaatkan fitur PayLater dari Gopay, lho.

    Sama seperti fitur di aplikasi lain, pengguna akan diwajibkan untuk melakukan aktivasi dan verifikasi data diri terlebih dahulu.

    Tenang, fitur Gopay yang satu ini dapat kamu gunakan untuk semua layanan Gojek.

    3. Traveloka PayLater

    Tidak hanya untuk pembelian barang, sekarang kita juga bisa berlibur secara kredit.

    Kamu bisa pakai berbagai fitur Traveloka dan membayarnya di kemudian hari.

    Mulai dari pemesanan tiket pesawat, kereta, bis, akomodasi, hingga atraksi hiburan. Menarik, bukan?

    4. Ovo PayLater

    Sebagai aplikasi dompet digital, Ovo juga tak ingin kalah bersaing dengan turut menghadirkan metode pembayaran kredit ini.

    Jika Shopee punya SPayLater, maka Tokopedia juga memudahkan transaksi penggunanya dengan berkolaborasi dengan Ovo.

    Nantinya, pengguna dapat melakukan transaksi di Tokopedia menggunakan Ovo PayLater.

    5. Kredivo PayLater

    Kredivo juga menyediakan fitur ini bagi para penggunanya.

    Salah satu kelebihan fitur ini adalah dapat digunakan di berbagai platform yang bekerja sama dengan Kredivo.

    Seperti BukaLapak, Lazada, dan BliBli.

    Baca Juga: 18 Tips Hemat Belanja Bulanan, Tak Buat Kantong Kering!

    Cara Menggunakan PayLater

    Setiap fitur PayLater di masing-masing aplikasi mungkin memiliki cara pakai yang berbeda-beda.

    Namun, secara umum, cara menggunakan PayLater di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Aktivasi fitur

    Langkah paling pertama adalah mengaktifkan PayLater karena fitur ini tidak otomatis teraktivasi.

    Biasanya, kamu akan diminta untuk mengisi data diri lengkap, termasuk foto KTP dan selfie dengan KTP.

    Agar aman, fitur ini juga mengharuskanmu untuk membuat PIN. Hati-hatti, jangan sampai lupa karena kamu tidak bisa menyelesaikan transaksi tanpa PIN.

    2. Lakukan transaksi

    Setelah berhasil diaktivasi, kamu bisa mulai melakukan transaksi dan membayarnya di kemudian hari.

    Kamu hanya perlu melakukan transaksi dengan cara yang sama seperti biasa, lalu pilih PayLater sebagai metode pembayarannya.

    Sebelum itu, biasanya kamu akan disajikan beberapa pilihan tenor pembayaran serta besaran yang harus kamu cicil.

    Di SPayLater, misalnya, tersedia pilihan pembayaran selama 3, 6, hingga 12 bulan.

    Kamu akan menerima kode OTP sebelum menyelesaikan pembayaran. Nah, hati-hati, jangan pernah beri tahu kode OTP kepada siapa pun karena bisa disalahgunakan.

    3. Bayar cicilan

    Jika transaksi sudah berhasil dilakukan, kamu tinggal membayar cicilannya saja di tanggal jatuh tempo setiap bulannya hingga lunas.

    Jangan sampai terlambat apalagi lupa membayar, ya.

    Salah satu dampak yang akan langsung terasa jika kamu tidak taat membayar angsuran adalah limit pinjaman yang akan semakin berkurang.

    Jadi, di kemudian hari, kamu tidak bisa melakukan transaksi dengan jumlah yang terlalu besar.

    Tips Bijak Menggunakan PayLater

    Meski sangat menguntungkan, fitur ini tak boleh sembarangan digunakan. Sebab, ternyata, ia bisa memicu kebiasaan berutang.

    Terlebih lagi, risiko terlambat bayar juga bisa berdampak buruk pada BI checking atau skor kredit kamu.

    Yuk, simak tips bijak menggunakannya berikut ini!

    1. Jangan digunakan untuk kegiatan konsumtif

    Yang dimaksud kegiatan konsumtif adalah transaksi yang dilakukan hanya untuk sekadar berbelanja atau memenuhi gaya hidup.

    Bukan digunakan saat keadan darurat atau dimanfaatkan untuk modal bisnis.

    Walau kamu mampu membayar tagihannya, ada baiknya kamu menghindari layanan ini jika hanya untuk kegiatan konsumtif.

    2. Perlakukan selayaknya kartu kredit

    Apakah kamu sebelumnya takut membuat kartu kredit karena khawatir boros atau terlambat membayar?

    Perlakukanlah fitur bayar nanti ini selayaknya kamu berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit.

    Meski prosedur penggunaannya lebih sederhana dari kartu kredit, bukan berarti kamu bisa melupakan pertimbangan-pertimbangan sebelum membeli sesuatu.

    3. Bedakan kebutuhan dan keinginan

    Poin paling penting yang harus kamu ingat agar tidak kalap adalah berpikir berkali-kali sebelum melakukan transaksi.

    Tanyakan pada diri sendiri apakah ini kebutuhan genting atau bisa ditunda dulu sampai kamu gajian?

    Apakah ada konsekuensi fatal jika kamu tidak membelinya?

    Jika kamu terus mengikuti keinginan, dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan boros.

    4. Pertimbangkan bunga transaksi

    Dengan adanya promosi diskon atau cashback dari fitur PayLater, sering kali transaksi yang kita lakukan terkesan sangat hemat.

    Padahal, ada jumlah bunga transaksi yang juga harus diperhitungkan.

    Jadi, pastikan kamu melakukan perhitungan dengan baik beserta risiko yang harus dihadapi setelahnya.

    Baca Juga: 18 Tips Hemat Belanja Bulanan, Tak Buat Kantong Kering!

    Demikian serba-serbi PayLater yang telah Glints rangkum untuk kamu. Semoga tips dan cara di atas dapat membantumu lebih bijak menggunakan uangmu, ya.

    Jika tips di atas masih belum cukup, tenang saja! Glints masih punya banyak artikel yang membahas berbagai metode mengatur keuangan pribadi supaya kamu bisa tetap hemat.

    Kemampuan mengelola keuangan itu sangat penting, lho, terutama ketika kamu sedang merencanakan masa depan dan mempersiapkan diri untuk keadaan darurat.

    Supaya melek finansial, yuk, baca artikel terbarunya di sini sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait