Hipotek: Definisi, Bedanya dengan KPR, dan Jenis-jenisnya

Tayang 08 Jul 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Memahami hipotek adalah langkah penting karena hal ini berkaitan dengan keputusan finansial yang cukup besar.

    Beberapa orang mengira bahwa hipotek dan KPR merupakan hal yang sama, karena berhubungan dengan pinjaman rumah. Benarkah demikian?

    Apa saja pertimbangan yang harus kita perhatikan sebelum mengajukannya?

    Ayo simak pembahasan Glints kali ini untuk temukan jawabannya!

    Definisi Hipotek

    Dilansir dari Investopedia, hipotek atau mortgage adalah jenis pinjaman yang digunakan untuk membeli rumah, tanah, atau aset tidak bergerak lainnya.

    Peminjam setuju untuk menyicil kepada pemberi pinjaman selama periode waktu tertentu.

    Cicilan tersebut digabung dalam serangkaian pembayaran rutin pokok dan bunga. Hipotek dengan suku bunga tetap biasanya memiliki jangka waktu 15-30 tahun.

    Properti yang dibeli akhirnya berfungsi sebagai jaminan untuk mengamankan pinjaman. Jadi, ketika peminjam gagal melunasinya, pihak bank berhak untuk menyita properti tersebut.

    Itulah mengapa tidak semua orang dapat memperoleh pinjaman ini. Bank akan melakukan serangkaian penilaian baik dari skor kredit hingga penghasilan.

    Baca Juga: 5 Tips Investasi untuk Pasangan Menikah agar Lancar

    Perbedaan Hipotek dan KPR

    Dari definisi di atas, kamu mungkin berpikir bahwa istilah ini sama dengan KPR.

    Ternyata, KPR memang salah satu bagian dari hipotek.

    Jika kamu mendefinisikannya sebagai salah satu jenis pinjaman untuk membeli rumah, KPR dan hipotek memiliki makna yang sama. Dapat dikatakan bahwa KPR adalah perwujudan dari hipotek.

    Namun, dilansir dari hukumonline, istilah ini dapat mengacu pada hal lain dalam konteks hukum, yaitu hak atas kebendaan yang dapat dijadikan jaminan dalam pelunasan suatu pinjaman.

    Di samping hipotek, terdapat 3 jenis jaminan kebendaan lainnya di Indonesia, yaitu gadai, hak tanggungan, dan fidusia.

    Saat ini, satu-satunya objek yang dapat dijadikan sebagai hipotek hanyalah kapal dengan bobot 7 ton ke atas, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1162 KUH Perdata.

    Jadi, istilah hipotek tidak selalu berkaitan dengan KPR karena bisa juga diterapkan ketika berbicara mengenai pembiayaan dan penjaminan properti lain.

    Jenis Hipotek

    Secara umum, jenis-jenis hipotek di antaranya adalah sebagai berikut sebagaimana dibahas dalam Investopedia.

    1. Fixed-rate mortgage

    Sesuai namanya, fixed-rate mortgage adalah jenis yang memiliki bunga tetap. Fixed-rate mortgage juga biasanya disebut sebagai hipotek tradisional.

    Dari awal hingga periode pinjaman, kamu akan membayar besaran bunga yang sama.

    KPR dengan bunga tetap bisa digolongkan ke dalam jenis ini.

    2. Adjustable-rate mortgage

    Adjustable-rate mortgage menerapkan bunga tetap hanya pada awal-awal periode pinjaman.

    Biasanya bank menerapkan hal ini untuk menawarkan pinjaman yang lebih terjangkau. Dengan begitu, cara ini dapat mempermudah nasabah yang ingin mengajukan.

    Seiring berjalannya waktu, barulah besaran bunga akan dinaikkan berdasarkan kondisi pasar.

    Di Indonesia juga terdapat pilihan KPR dengan skema bunga jenis ini.

    3. Interest-only loans

    Ini merupakan jenis yang kurang umum jika dibandingkan dengan fixed-rate dan adjustable-rate mortgage.

    Interest-only loans melibatkan jadwal pembayaran yang rumit. Awalnya, kamu hanya akan membayar angsuran bunga pinjamannya saja.

    Setelah itu, sisa pinjaman dapat dilunasi sekaligus atau melalui cicilan bulanan yang jauh lebih tinggi.

    Itulah mengapa jenis yang satu ini dapat memberimu keringanan di awal periode, karena angsuran bulanannya tidak terlalu besar.

    Baca Juga: 8 Cara Mengajukan KPR di Bank untuk Beli Rumah Impian

    Keuntungan dan Kerugian Hipotek

    Saat mengajukan pinjaman untuk membeli aset properti, kamu tentu harus mempertimbangkan beberapa keuntungan dan kerugiannya.

    Berikut beberapa di antaranya yang dilansir dari Bankrate.

    Keuntungan hipotek

    1. Termasuk ke dalam good debt

    Setidaknya, utang dapat digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu bad debt dan good debt.

    Bad debt adalah utang yang diambil hanya untuk tujuan konsumsi, sedangkan good debt dapat membantumu berinvestasi, menghasilkan uang, atau mencapai kemudahan hidup yang lebih baik.

    Nah, membeli properti melalui utang hipotek adalah salah satu contoh good debt, terlebih lagi jika memang kamu tujukan untuk investasi masa depan.

    2. Dapat mengalokasikan uang untuk keperluan lain

    Saat membeli properti secara tunai, tak jarang seseorang harus benar-benar menguras tabungannya.

    Akibatnya, uang yang dipakai untuk membeli properti tidak bisa lagi digunakan untuk keperluan lain.

    Di sisi lain, apabila membelinya melalui hipotek, kamu dapat mengalokasikan uang tunai tersebut untuk instrumen investasi atau kebutuhan lain.

    Kerugian hipotek

    1. Melalui proses yang panjang

    Saat pengajuan hipotek, kamu harus mengorbankan waktu, tenaga, dan juga uang yang tidak sedikit.

    Mulai dari proses mencari properti yang diinginkan, hingga pengajuan ke bank.

    Jadi, jangan lupa untuk perhitungkan biaya keseluruhan prosesnya agar lebih siap setiap ada pengeluaran.

    2. Risiko perubahan bunga

    Kekurangan selanjutnya ialah risiko perubahan bunga, terutama jika kamu mengambil jenis adjustable-rate mortgage.

    Jika kamu ingin menghindari risiko ini, sangat dianjurkan untuk memilih jenis fixed-rate mortgage.

    Namun, kamu mungkin tidak bisa mendapatkan cicilan serendah adjustable-rate mortgage di awal periode pinjaman.

    3. Tanggungan utang jangka panjang

    Bagi sebagian orang, memiliki utang adalah hal yang cukup memberatkan.

    Apalagi hipotek adalah jenis pinjaman jangka panjang. Selain membebani secara finansial, hal ini juga mungkin akan memberi pengaruh negatif bagimu dari segi psikologis.

    Demikian penjelasan mengenai apa itu mortgage dan serba-serbinya.

    Baca Juga: 5 Jenis KPR yang Harus Kamu Ketahui sebelum Kredit Rumah

    Pada akhirnya, hipotek adalah salah satu alternatif solusi bagimu untuk membeli sebuah properti. Namun, harus dilakukan melalui persiapan yang panjang dan pengelolaan uang yang tak sederhana.

    Bagi kamu yang ingin belajar lebih banyak tentang pengelolaan keuangan pribadi, Glints Blog menghadirkan banyak kumpulan artikel terkait lainnya.

    Tak hanya membahas investasi, kamu juga bisa temukan tips yang akan berguna untuk pengelolaan uang, tabungan, dan utang sehari-hari.

    Yuk, tingkatkan literasi finansialmu dengan baca lebih banyak artikelnya di sini sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait