Hairdresser: Jobdesc, Skill Wajib, dan Bedanya dengan Hair Stylist
Isi Artikel
Menjadi seorang hairdresser bukan hanya tentang mengubah penampilan luar. Interaksi sosial yang mendalam dengan para pelanggan adalah bagian penting dari seorang hairdresser.
Hairdresser harus memiliki keahlian dalam seni memotong dan merias rambut dengan tujuan mengubah atau mempertahankan penampilan seseorang.
Nah, kira-kira apa saja tugas dan skill yang harus dimiliki seorang hairdresser?
Glints sudah menyediakan informasinya dalam artikel di bawah ini! Simak, yuk!
Apa Itu Hairdresser?
Hairdresser adalah seorang profesional yang bertugas memberikan perubahan pada penampilan rambut klien, seperti memotong, mewarnai, menata.
Mereka juga memberikan perawatan rambut seperti deep conditioning dan hair extension.
Profesi ini umumnya bekerja di salon, spa, resort, bahkan hotel berbintang. Mereka juga dapat bekerja secara mandiri atau dalam tim.
Perbedaan Hairdresser dan Hair Stylist
Dikutip dari Hair Essentials Salon Studio, seorang hairdresser biasanya bekerja di satu spa atau salon saja.
Mereka berperan dalam penataan rambut dengan ragam peralatan seperti gunting, pemutih, dan produk kimia lainnya.
Sedangkan seorang hair stylist bekerja secara freelance pada acara-acara tertentu.
Sehingga dapat bepergian dari satu tempat ke tempat lain dalam satu hari.
Nah, karena tata rias dan tata rambut umumnya bekerja berdampingan, seringkali seorang make up artist juga dapat menjadi hair stylist.
Untuk beberapa salon, profesi hairdresser dan hair stylist bisa diemban oleh satu profesional. Namun, tidak sedikit pula yang memisahkan keduanya.
Tugas dan Tanggung Jawab Hairdresser
Tugas dan tanggung jawab seorang penata rambut biasanya meliputi:
1. Menyediakan konsultasi dengan klien
Sebelum memberikan perawatan, seorang hairdresser umumnya akan melakukan sesi konsultasi dengan klien untuk memahami jenis rambut, gaya rambut yang diinginkan, dan setiap permintaan atau masalah khusus.
Di sini, hairdresser harus dapat memberikan rekomendasi berdasarkan preferensi klien dan memberikan penjelasan tentang model yang berbeda.
2. Pemotongan, penataan, dan pewarnaan rambut
Profesi ini harus memiliki pengetahuan dasar tentang kecantikan rambut seperti memotong, menata, dan mewarnai untuk menciptakan tampilan yang diinginkan.
Mereka menggunakan berbagai alat, termasuk gunting, sikat, dan sisir, dan biasanya bahan kimia seperti pewarna rambut, larutan pelurus atau pengeriting.
3. Rekomendasi produk dan perawatan rambut
Seorang hairdresser harus memiliki pengetahuan tentang berbagai teknik dan perawatan rambut.
Mereka juga harus mampu merekomendasikan produk yang sesuai berdasarkan jenis dan kondisi rambut klien.
4. Memelihara kebersihan peralatan dan salon
Tugas lain hairdresser adalah memastikan bahwa salon dan semua peralatan bersih, terawat dan berfungsi dengan baik.
Skill yang Dibutuhkan
Dikutip dari Target Study, hairdresser harus memiliki skill di bawah ini:
Kejujuran
Tidak semua orang cocok dengan semua warna dan gaya, maka seorang hairdresser perlu mengelola ekspektasi klien.
Gunakan keahlian dan pengetahuan untuk membantu klien menemukan variasi tampilan yang diinginkan serta cocok dengan fitur wajah mereka.
Fokus dan multi-tasking
Profesi ini akan melakukan banyak hal dalam satu waktu serta menggunakan berbagai alat seperti gunting, sisir, pengering, catokan, dan sebagainya.
Kemampuan ini diperlukan untuk memastikan bahwa hairdresser memberikan potongan rambut, pewarnaan, atau gaya sesuai keinginan klien dengan hasil yang memuaskan.
Stamina
Seorang hairdresser akan melakukan gerakan yang sama beberapa kali, terutama pada bagian tangan, lengan, dan postur tubuh.
Dengan stamina yang baik, kamu akan mampu berdiri selama durasi perawatan.
Penting juga untuk mengetahui kapan harus beristirahat dari tugas untuk melakukan peregangan atau istirahat, ya.
Kreativitas
Hairdresser akan bekerja dengan klien yang memiliki berbagai bentuk wajah, tekstur, dan panjang rambut.
Hal ini tentunya memerlukan kreativitas dan imajinasi tinggi.
Teknik pewarnaan dan metode penataan rambut juga mengharuskan profesi ini untuk terus mengikuti perubahan gaya dan tren yang muncul.
Keahlian dalam berbagai aspek perawatan rambut
Seperti conditioning, permanent waving, straightening, dan tinting.
Hairdresser juga harus mahir dalam pengeringan dan penataan rambut menggunakan alat yang diperlukan.
Perhatian terhadap detail
Kemampuan ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan rambut klien dan memberikan perawatan khusus yang sesuai, misalnya deep-conditioning.
Kemampuan berpikir kritis
Menjadi hairdresser mengharuskan kamu untuk memberikan saran dan memvisualisasikan berbagai gaya rambut pada klien.
Kemampuan ini juga membantu dalam menghadapi tantangan, seperti memberikan solusi pada masalah rambut yang dihadapi klien.
Cara Menjadi Hairdresser
Menurut Career Explorer, kamu dapat mencoba langkah-langkah berikut untuk menjadi seorang hairdresser:
1. Lakukan riset profesi
Sebelum memutuskan untuk menjadi seorang hairdresser, luangkan waktu untuk memahami profesi ini secara mendalam.
Pahami dengan baik apa arti menjadi seorang hairdresser, berbagai jenis layanan yang ditawarkan, keterampilan yang dibutuhkan, serta prospek kariernya.
Dengan pemahaman yang matang, kamu dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam perjalanan kariermu.
2. Peroleh ijazah SMA atau setara
Sebagian besar sekolah tata rambut dan program magang membutuhkan calon siswa untuk memiliki ijazah SMA atau setara.
Pastikan kamu menyelesaikan pendidikan menengah atas sebelum memasuki pelatihan di bidang tata rambut.
3. Daftar di sekolah tata rambut atau program magang
Ada dua jalur utama untuk menjadi seorang hairdresser.
- Pertama, mengikuti program di sekolah khusus tata rambut dengan pelatihan formal.
- Kedua, mengikuti program magang, bekerja sebagai asisten salon di bawah bimbingan hairdresser bersertifikat.
4. Peroleh lisensi
Untuk mendapatkan lisensi, kamu harus menyelesaikan sejumlah jam pelatihan dan berhasil melewati ujian tertulis dan praktik.
Jumlah jam pelatihan yang dibutuhkan dapat bervariasi tergantung pada tempat kamu tinggal.
5. Dapatkan pengalaman kerja
Setelah menyelesaikan pelatihan dan mendapatkan lisensi, langkah selanjutnya adalah mendapatkan pengalaman di lapangan.
Kamu dapat memulai dengan bekerja sebagai asisten di salon atau mencari kesempatan untuk bekerja dengan hairdresser yang berpengalaman.
Pengalaman ini akan membantu kamu mengasah keterampilan dan membangun relasi dengan pelanggan.
6. Terus tingkatkan level pengetahuan
Industri tata rambut terus berkembang dan berubah dengan cepat.
Untuk tetap up-to-date dengan teknik dan tren terbaru, penting untuk terus meningkatkan pengetahuan.
Hadiri pameran rambut, workshop, dan cari kesempatan untuk belajar dari para ahli di industri ini.
7. Bangun relasi
Kunci keberhasilan sebagai seorang hairdresser adalah memiliki pelanggan setia.
Fokuslah untuk memberikan pelayanan terbaik, tunjukkan keterampilan melalui media sosial, dan kumpulkan review serta feedback dari pelanggan.
Dengan cara ini, kamu akan membangun reputasi yang baik dan memiliki jaringan pelanggan yang terus berkembang.
Nah, itu dia pembahasan Glints mengenai profesi, tugas, skill yang di butuhkan, hingga cara menjadi hairdresser.
Semoga informasi di atas cukup membantumu memahami profesi ini lebih jauh lagi.
Jika sudah paham dan yakin untuk barkarier sebagai hairdresser, saatnya lamar ragam lowongannya lewat Glints!
Yuk, temukan dan lamar pekerjaan hairdresser di Glints sekarang juga!