4 Cara Minta Testimoni ke Pelanggan Secara Profesional

Diperbarui 14 Jul 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ingin meminta testimoni dari pelanggan? Kamu harus tahu cara minta testimoni ke pelanggan secara profesional via email, WhatsApp, dan DM Instagram.

    Testimoni pelanggan adalah aspek yang perlu diperhatikan setiap pengusaha. Pasalnya, menurut Hubspot, para customer menjadi percaya pada sebuah bisnis karena memiliki testimoni pelanggan yang baik.

    Menurut data yang didapatkan, 79% pembeli justru lebih mempercayai ulasan atau testimoni saat berbelanja.

    Agar sebuah bisnis bisa bertahan di era teknologi ini, tentu testimonial marketing tidak boleh dipandang sebelah mata oleh bisnis.

    Namun, masih banyak yang bingung bagaimana cara meminta testimoni dari pelanggan bisnis mereka.

    Nah, kamu tidak perlu khawatir, karena Glints akan mengulasnya pada kesempatan ini. Yuk, baca selengkapnya di bawah ini!

    Cara Meminta Testimoni ke Pelanggan

    1. Perhatikan waktu pengiriman

    Mengetahui waktu yang tepat untuk mengirim pesan meminta testimoni adalah hal yang pertama yang harus kamu perhatikan.

    Waktu yang tepat mungkin bisa saja berbeda-beda tergantung pada produk atau jasa yang dijual. Namun, secara umum, kamu bisa meminta testimoni setelah pelangganmu sukses membeli produk atau layananmu.

    Di saat berhasil pelanggan berhasil melakukan transaksi mereka akan merasa senang, sehingga akan lebih terdorong untuk mencaritakan pengalaman mereka, sebagaimana disebut RefuelCreative.

    Namun, ada beberapa produk atau jasa yang memerlukan sedikit lebib banyak waktu untuk dirasakan manfaat dan fiturnya. Dalam kasus ini, kamu bisa meminta testimoni satu atau dua minggu dari tanggal transaksi.

    Baca Juga: Hadapi Tuntutan di Era Media Sosial dengan Unfiltered Marketing

    2. Ucapkan terima kasih

    Sebelum mulai bertanya, kamu harus ucapkan terima kasih kepada pelanggan karena sudah bertranskasi sebelumnya.

    Selain itu, jelaskan juga tujuan atau alasanmu mengirim pesan. Kamu tidak perlu takut dianggap terlalu blak-blakan meminta testimoni karena hal ini sudah cukup lumrah dilakukan.

    Nah, agar tetap konsisten dengan brand image bisnismu, kamu juga bisa pertimbangkan gaya bahasa apa yang harus kamu gunakan. Apakah harus menggunakan gaya kasual atau lebih formal?

    Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih kembali di akhir pesan permintaanmu.

    3. Berikan pertanyaan terbuka

    Menulis sebuah testimoni mungkin sulit untuk beberapa orang. Oleh karena itu, kamu bisa gunakan pertanyaan terbuka yang bisa memandu pelangganmu.

    Pertanyaan terbuka akan membuat para pelanggan lebih leluasa karena mereka bisa dengan bebas menjawab sesuai pendapat mereka.

    Selain itu, pertanyaan terbuka juga bisa menjadi kesempatan emas untuk mengungkap kekurangan pada produk yang anda miliki dan apa saja yang perlu ditingkatkan.

    Bisa juga kamu mendapatkan masukkan untuk hal-hal yang tak pernah kamu pikirkan sebelumnya.

    Berikut daftar pertanyaan terbuka yang bisa kamu tanyakan:

    • Apakah Anda menyukai produk atau layanan kami? Hal apakah yang Anda sukai?
    • Apa yang membuat Anda lebih memilih produk atau layanan kami dibanding yang lain?
    • Apakah produk atau layanan kami akan membantu orang lain dengan masalah yang sama dengan Anda?
    • Adakah hal lain yang ingin Anda tambahkan?

    4. Personalisasikan pesanmu

    Personalisasi pesan adalah salah satu cara minta testimoni ke pelanggan agar pembeli atau pelangganmu ingin memberikan testimoni yang baik ujar EmbedSocial.

    Cara termudah untuk melakukan personalisasi pesan adalah menulis nama lengkap atau nama belakang pelanggan pada emailmu.

    Akan lebih baik lagi jika kamu menuliskan produk atau jasa yang digunakan sehingga mereka menganggap bahwa kamu peduli dengan para pelanggan.

    Dengan begitu, kamu membuat penerima pesan merasa spesial dan diperhatikan.

    Baca Juga: 8 Cara Menulis Subject Email yang Menarik dan Banjir Klik

    Contoh Pesan Testimoni ke Pelanggan

    Masih bingung bagaimana cara minta testimoni ke pelanggan yang benar? Tidak apa-apa. Kamu bisa gunakan contoh pesan yang ada di bawah ini!

    Halo Bpk./Ibu. X,

    Terima kasih banyak atas transaksi Anda pada tanggal XX-XX-XXXX silam. Kami harap Anda menyukai produk atau jasa kami.

    Kami selalu peduli dengan pengalaman pembeli menggunakan produk kami. Jika terdapat kekurangan dalam produk kami atau pada proses transaksi, kami akan berusaha untuk meningkatnya di kemudian hari.

    Oleh karena itu, kami ingin meminta kesediaan Anda untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

    • Apakah Anda menyukai produk atau layanan kami? Hal apakah yang Anda sukai?
    • Apa yang membuat Anda lebih memilih produk atau layanan kami dibanding yang lain?
    • Apakah produk atau layanan kami akan membantu orang lain dengan masalah yang sama dengan Anda?

    Jika Anda memiliki pendapat lain, sila tuliskan juga dalam pesan yang sama. Kami sangat menghargai setiap saran dan pendapat Anda.

    Setiap pendapat ini akan kami gunakan sebagai bahan tinjauan kami untuk menjadi bisnis yang lebih baik ke depannya.

    Terima kasih atas waktunya.

    Salam,

    [Nama perusahaan]

    Baca Juga: 6 Tips Menulis Sales Cold Email untuk Gaet Prospek & Contohnya

    Itulah penjelasan Glints mengenai cara minta testimoni ke pelanggan secara profesional.

    Ingat bahwa setiap kami harus proaktif untuk meminta pendapat pelanggan mengenai brand-mu dan cara terbaik untuk memintanya adalah dengan pesan tertulis.

    Tentu saja ada etika-etika lain yang perlu kamu ketahui saat menulis email dengan tujuan bisnis seperti ini.

    Nah, Glints punya banyak informasi seputar tips menulis subject email, isi email, hingga cara menulis kalimat di email dengan rapi.

    Jika kamu ingin mulai belajar menulis email dengan baik dan benar, mulai pelajari sekarang dengan klik di sini.

    Semoga artikel ini bermanfaat ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait