9 Cara Menulis Subjek Email yang Menarik dan Banjir Klik

Diperbarui 06 Des 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Sebagai tulisan pertama yang dibaca oleh penerima email, kamu harus tahu cara untuk menulis subjek menarik untuk email marketing-mu.

    Dikutip dari Hubspot.com terdapat beberapa elemen penting yang harus dimiliki oleh subjek email yang efektif seperti urgensi, personalisasi, penawaran, ketepatan waktu, relevansi, dan lainnya. 

    Makanya, Glints sudah menyiapkan beberapa cara menulis subjek email di bawah ini untuk kamu cermati.

    Cara Menulis Subjek Email

    Merangkum Business Insider dan MailChimp, berikut ini adalah beberapa cara menulis subjek email yang dapat kamu terapkan:

    1. Menciptakan urgensi atau penawaran terbatas

    Hal pertama yang harus dimiliki subjek email adalah kepentingan mendesak atau urgensi.

    Rasa urgensi akan mendorong konsumen atau penerima email untuk membuka dan membaca email yang diterima darimu.

    Selain itu, rasa urgensi juga akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan atas email yang mereka terima.

    Berikut ini adalah beberapa contoh subjek email yang menciptakan urgensi atau penawaran terbatas:

    • Vouchermu Hangus Besok! Segera Pakai Sekarang Juga!
    • Khusus Hari Ini! Dapatkan Diskon 50% Off All Items!
    Baca Juga: Tingkatkan Traffic dan Penjualan, Ketahui Cara Segmentasi Email Marketing

    2. Kalimat yang singkat tapi deskriptif

    © Unsplash.com

    Subjek email yang deskriptif tidak harus panjang dan bertele-tele.

    Deskriptif adalah informasi yang terdapat pada subjek email menyampaikan manfaat dari penawaran yang diberikan. 

    Subjek email yang panjang umumnya membuat penerima email malas dan enggan untuk membaca. Buatlah subjek email tidak lebih dari 9 kata atau 60 karakter.

    Contoh subjek email marketing yang deskriptif tapi singkat adalah:

    • Promo Pay 1 for 2 Tiket Nonton dengan Kartu Kredit!
    • Rutin Nabung Pakai Program Autodebet, Daftar Sekarang!

    3. Personalisasikan subjek

    Kesan akrab dengan pelanggan sebagai penerima email menjadi hal yang penting untuk diciptakan dalam subjek.

    Personalisasi subjek dapat dilakukan dengan menggunakan nama awal penerima. 

    Dengan melakukan personalisasi, email yang dikirimkan akan memberi nilai tambah karena ditujukan khusus kepada individu sebagai penerima.

    Pelanggan akan merasa spesial dengan email yang dikirimkan dan akan meningkatkan click through rate yang lebih tinggi

    Berikut ini adalah contoh personalisasi subjek email yang bisa kamu coba:

    • Hai, Andi! Glints Butuh Saranmu
    • Selamat Ulang Tahun, Andi. Ini Kupon Diskon Untukmu!

    4. Subjek email harus menggambarkan isi

    cara blok spam

    © Unsplash.com

    Isi email yang kamu kirimkan sebaiknya tergambar pada subjek. Relevansi subjek dan isi sangat penting agar pelanggan tidak merasa tertipu dengan subjek yang dicantumkan.

    Jika dalam subjek kamu memberikan janji atau penawaran, pastikan kamu memberikan penawaran tersebut pada isi email yang dikirimkan.

    Jangan juga menggantung pertanyaan di subjek yang jawabannya hanya bisa ditemukan di body email. Ini akan membuat pelanggan malas untuk membukanya.

    Menggunakan angka bisa jadi salah satu cara agar subjek email cukup menarik. 

    Berikut ini adalah contoh email yang sebaiknya menggambarkan isi:

    • Tingkatkan Peluang Dilirik Rekruter, Ini Caranya
    • Cashback 50% Setiap Senin, Ini Syaratnya!
    Baca Juga: 6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari saat Mengirimkan Email Newsletter

    5. Buat pelanggan merasa spesial

    Secara psikologis, seseorang akan merasa senang jika diperlakukan dengan baik dan spesial. Makanya, kamu harus membuat email yang menarik untuk pelanggan dan membuatnya merasa diistimewakan.

    Perlakuan ini akan memberikan kesan loyal pelanggan dan perasaan istimewa dari perusahaan yang mengirimkan email.

    Kata-kata yang dapat kamu gunakan bisa meliputi “khusus”, “spesial”, “hanya untukmu”. Berikut contohnya:

    • Kode Promo Khusus buat Kamu Pelanggan Setia
    • Penawaran Spesial Hanya untuk Kamu!

    6. Batasi tanda baca

    © Unsplash.com

    Tanda baca yang terlalu banyak akan membuat subjek email tidak efektif.

    Usahakan tidak menggunakan lebih dari tiga tanda baca, demikian halnya dengan karakter khusus.

    Penggunaan tanda baca yang banyak akan memberikan kesan spam pada email yang dikirimkan.

    Selain itu, penggunaan huruf kapital juga penting untuk diperhatikan agar email tersebut tidak memberikan kesan mengganggu atau mendikte.

    Kamu bisa menggunakan dua tanda baca atau tidak lebih dari tiga, seperti berikut ini:

    • Sudah Mencoba Produk Kami? Bagikan Pengalamanmu
    • 3 Hari Lagi, Segera Perbarui Datamu!

    7. Kirimkan pada waktu yang tepat

    Subjek email yang bagus akan efektif jika dikirimkan pada waktu yang tepat. Ini juga meningkatkan kemungkinan untuk dibuka dan dibaca oleh pelanggan. 

    Contohnya saat kamu ingin memberikan penawaran hadiah untuk hari kasih sayang, tanggal gajian, atau liburan akhir tahun.

    Kamu bisa mengirimkan beberapa hari sebelum tanggalnya atau beberapa minggu supaya pelanggan tidak kelewatan momen penting. 

    Sesuaikan saja dengan durasi momen tersebut. Jadikan email ini sebagai pengingat untuk mereka. 

    Berikut ini contoh subjek email marketing yang dikirimkan pada waktu-waktu tertentu:

    • Staycation Murah Akhir Tahun!
    • 12 Tempat Dinner Romantis di Jakarta buat Valentine
    • Gajian Harus Bayar Tagihan? Ambil Diskonnya untuk Kamu

    8. Jawab kebutuhan user

    foto layar laptop menampilkan menu email

    © Freepik.com

    Untuk membuat subjek email marketing yang bisa menjawab kebutuhan user, ini bisa kamu praktikkan saat kamu menjalankan drip campaign.

    Jadi, kamu harus sudah tahu dulu apa yang kira-kira jadi keraguan, kebutuhan, atau kebingungan mereka. Kamu bisa memanfaatkan data pengunjung yang kamu punya.

    Nantinya, email akan dikirim setelah user melakukan aksi tertentu di web, seperti mendaftar, memasukkan barang ke keranjang, atau saat sudah lama tidak mengunjungi situsmu.

    Contoh subjek email yang bisa digunakan:

    • Ragu Beli Serum yang Mana? Ini Rekomendasi Terbaiknya
    • Voucher Diskon 30% untuk Checkout Keranjangmu!

    9. Gunakan nama dan alamat pengirim email

    Supaya email marketing yang kamu kirim tidak masuk ke spam, antisipasi dengan menggunakan nama dan email pengirim yang jelas.

    Sebaiknya, kamu hindari email no-reply seperti [email protected] apalagi jika ini terotomatisasi jadi nama email.

    Agar punya human touch kamu sebaiknya menggunakan nama saat mengirim email marketing, contohnya ‘Devina dari Glints’ atau gunakan nama perusahaan. 

    Cara ini juga meningkatkan open rate email kamu.

    Baca Juga: Kapan Sebenarnya Waktu Terbaik untuk Mengirim Email Marketing?

    Itulah sembilan cara membuat subjek email menarik agar email marketing-mu dibuka pelanggan.

    Melakukan kreasi dalam membuat subjek email namun tidak berlebihan adalah hal yang baik agar informasi yang dikirimkan kepada pelanggan dapat diterima dengan baik.

    Selain soal subjeknya, Glints juga punya tips dan trik menarik saat menulis isi dari email marketing-mu.

    Yuk, temukan dan baca artikelnya dengan klik di sini, sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 9

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait