SPF dalam Sunscreen: Pengertian, Mitos, dan Fakta Sebenarnya

Diperbarui 27 Sep 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    SPF adalah indikator angka yang sering kita temui pada produk sunscreen. Bagi kamu yang belum memahami apa itu SPF, artikel Glints kali ini sangat tepat untukmu.

    Belakangan ini sempat ramai pemberitaan produk suncreen yang ternyata kandungan SPF-nya tidak sesuai dengan klaim.

    Padahal, SPF merupakan salah satu pertimbangan utama sebelum membeli sunscreen. 

    Bagi pekerja yang sering berkegiatan di luar ruangan atau harus berangkat ke kantor, sunscreen adalah pelindung wajib yang sudah sepatutnya digunakan secara rutin.

    Tak hanya mencegah penuaan dini, melindungi kulit dari paparan sinar matahari juga bisa membantu mengurangi risiko kanker kulit, dilansir dari John Hopkins Medicine.

    Nah, supaya kamu bisa lebih berhati-hati saat memilih sunscreen, ayo pelajari apa itu SPF melalui penjelasan di bawah ini!

    Pengertian SPF

    Menurut Verywell Health, SPF atau Sun Protection Factor adalah indikator yang mengukur tingkat perlindungan sunscreen terhadap paparan matahari, tepatnya sinar UVB.

    Semakin tinggi angka SPF, maka semakin tinggi pula tingkat perlindungannya agar kulit tidak mengalami sunburn (peradangan kulit akibat sinar matahari).

    Namun, ini bukan berarti bahwa sunscreen membuat kulitmu kebal terhadap sunburn.

    Masing-masing tipe kulit umumnya memerlukan SPF yang berbeda. Orang dengan kulit yang lebih cerah cenderung lebih mudah menyerap sinar matahari.

    Itu karena kulit mereka memiliki lebih sedikit melanin atau pigmen yang berfungsi sebagai pelindung radiasi UV.

    Namun, terlepas dari tipe kulitmu, dokter spesialis kulit dari DNI Skin Center, I Gusti Nyoman Darmaputra menyarankan untuk memilih sunscreen dengan SPF 30 ke atas.

    Ini juga sesuai dengan anjuran dari American Academy of Dermatology.

    Baca Juga: Kerja di Dalam Ruangan, Tetap Pakai Sunscreen atau Tidak, Ya?

    Mitos tentang SPF

    Masih banyak orang yang percaya mitos mengenai SPF dalam sunscreen.

    Supaya kamu tidak salah paham lagi, simak penjelasan berikut ini.

    1. SPF 50 artinya kulit boleh terpapar sinar matahari selama 50 menit

    Angka SPF tidak mengindikasikan berapa lama waktu yang boleh kamu habiskan di bawah sinar matahari tanpa mengalami sunburn.

    Menurut FDA, SPF tidak berhubungan langsung dengan waktu paparan sinar matahari namun dengan jumlah paparan sinar matahari.

    Jadi, kamu harus membayangkan berapa banyak sinar matahari yang terserap kulit dalam waktu tertentu, bukan durasinya.

    Paparan selama 1 jam pada pukul 9.00 pagi kemungkinan jumlahnya sama dengan paparan sinar matahari selama 15 menit saja pada pukul 13.00.

    Durasi waktu memang berpengaruh, tetapi kamu juga harus perhitungkan faktor lain, seperti:

    2. Semakin tinggi SPF, semakin signifikan tambahan proteksinya

    Memang benar bahwa semakin tinggi SPF, maka semakin tinggi pula tingkat perlindungannya.

    Namun, banyak orang mengira bahwa SPF 100 berarti terdapat perlindungan 2x lipat daripada SPF 50.

    Padahal, perhitungannya tidak seperti itu dan tambahan proteksinya tidak begitu signifikan.

    Berikut gambaran umum seberapa banyak paparan matahari yang bisa tertahan oleh masing-masing SPF yang berbeda, menurut Verywell Health:

    • SPF 2 menahan sekitar 50% radiasi UV
    • SPF 4 menahan sekitar 75% radiasi UV
    • SPF 10 menahan sekitar 90% radiasi UV
    • SPF 15 menahan sekitar 93% radiasi UV
    • SPF 30 menahan sekitar 97% radiasi UV
    • SPF 50 menahan sekitar 98% radiasi UV
    • SPF 100 menahan sekitar 99% radiasi UV

    3. Jika SPF tinggi, tidak perlu reapply sunscreen

    Memilih sunscreen dengan SPF tinggi adalah keputusan baik.

    Kendati demikian, bukan berarti kamu bisa sembrono karena kini merasa lebih ‘terlindungi’.

    Menurut Mayo Clinic, perlindungan di dalam jenis sunscreen apa pun rata-rata akan habis setelah 2 jam.

    Jadi, berapa pun kandungan SPF-nya, kamu tetap perlu reapply atau mengoleskan kembali sunscreen di wajah setidaknya setiap 2 jam sekali.

    Baca Juga: Heat Stroke: Definisi, Gejala dan Cara Penanganannya

    Tips Memilih Sunscreen agar Manfaatnya Optimal

    Berikut cara mencari sunscreen yang tepat untukmu sekaligus menghindari kejadian klaim SPF palsu seperti kemarin.

    1. Cari tahu hasil uji in vivo dan in vitro

    Uji in vivo dan in vitro bisa memvalidasi berapa kandungan SPF yang ada di dalam produk sunscreen.

    Tenang, kamu tidak perlu melakukan uji coba itu sendirian karena saat ini ada banyak dermatologis atau laboratorium yang sudah melakukannya.

    Berkat berita viral SPF palsu, brand juga akhirnya berlomba-lomba melakukan uji SPF dan mencantumkannya ke dalam salah satu kelebihan sunscreen mereka.

    Jangan lupa untuk cari review konsumen terlebih dahulu sebelum membeli.

    2. Pilih physical atau chemical sunscreen

    Kedua jenis sunscreen ini punya cara kerja yang berbeda. Masing-masing juga memiliki kelebihan dan kekurangannya.

    Kamu hanya perlu memilih yang paling cocok dengan tipe kulitmu.

    Physical sunscreen biasanya lebih cocok untuk orang dengan kulit wajah sensitif.

    Di lain sisi, chemical sunscreen dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, tapi cenderung tidak meninggalkan white cast atau sisa warna putih kusam di kulit.

    3. Pilih sunscreen yang tahan air

    Tak hanya make upsunscreen juga ada yang bersifat waterproof atau tahan air.

    Meski mengandung SPF tinggi, umumnya sunscreen yang tidak tahan air lebih rentan terhapus apalagi jika wajahmu sering berkeringat.

    Akan tetapi, meski tahan air, tetap ingat bahwa ketahanan SPF sunscreen tetap ada batasnya. Jadi, jangan lupa rajin reapply, ya!

    Demikian penjelasan mengenai apa itu SPF dan serba-serbinya.

    Baca Juga: 10 Manfaat Minyak Kemiri untuk Pekerja, Lindungi Kulit dari Polusi

    Kesimpulannya, SPF adalah indikator kekuatan sunscreen dalam menahan jumlah paparan sinar UV ke kulit.

    Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang tips kesehatan kulit, yuk, baca lebih banyak artikel di Glints!

    Pasalnya, kesehatan kulit sangatlah penting bagi pekerja karena bisa memengaruhi kebersihan, penampilan, dan kepercayaan diri.

    Apalagi jika profesimu memang menuntutmu untuk selalu tampil menarik.

    Tunggu apa lagi? Yuk, baca artikel-artikel terkait di bawah ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait