Guerilla Testing: Bongkar Arti dan Fungsinya untuk Keperluan UX Research

Diperbarui 22 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Untuk menyaring feedback dari pelanggan, guerilla testing adalah salah satu strategi yang sering digunakan oleh para UX researcher.

    Maka dari itu, bila kamu memiliki minat untuk terjun ke dunia penelitian UX dan customer satisfaction, kamu harus menguasai terlebih dahulu teknik penelitian satu ini.

    Yuk, ketahui definisi, fungsi, dan kelebihan guerilla testing untuk keperluan riset UX dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Sedang Menyusun Portofolio sebagai UX Researcher? Perhatikan Hal Berikut

    Definisi Guerilla Testing

    guerilla testing adalah

    © Freepik.com

    Disadur dari ExperienceUX, guerilla testing adalah cara tangkas menguji prototipe sebuah produk untuk mendapatkan umpan balik dari customer.

    Strategi ini sering digunakan oleh periset untuk mengidentifikasi potensi masalah UX pada berbagai tahap proyek. 

    Penelitian ini tidak mengharuskan periset untuk mengadakan recruitment formal terhadap calon objek penelitian.

    Guerilla testing juga tidak membutuhkan fasilitas penelitian yang mahal. Metode ini dapat dilaksanakan dengan cepat dan mudah karena dapat diatur dan dilakukan di mana saja.

    Bila kamu melihat sekelompok periset di depan toko kopi pada lobi sebuah perkantoran, kemungkinan mereka sedang melakukan guerilla testing.

    Periset biasanya akan menguji antara 6 sampai 12 orang, tetapi jumlah objek penelitian akan bervariasi tergantung pada topik dan tempat penelitian. 

    Etika yang perlu diterapkan selama penelitian sama seperti yang biasa dilakukan oleh periset pada sebuah uji coba dalam lab. 

    Peneliti harus membuat pengguna mengetahui tujuan dari tes yang dilaksanakan. Jika periset ingin merekam sesi wawancara, mereka juga perlu mendapatkan persetujuan dari pengguna.

    Guerilla testing juga merupakan cara terbaik untuk melakukan riset ad hoc, di mana para periset menganalisis strategi kompetitor untuk menyerap ide-ide baru dan melihat kelemahan produk perusahaan sendiri. 

    Jenis pengujian ini dianggap sebagai jalan pintas untuk mencari objek penelitian karena sama sekali tidak terlihat formal.

    Pertanyaannya adalah, bagaimana bila objek penelitian bukanlah pengguna produk perusahaan? 

    Jawabannya? Tidak masalah.

    Menurut Userzoom, meskipun mereka bukan seorang customer, mereka tetap pelanggan dari produk lain, dan sudah pasti mereka telah menggunakan jasa atau produk yang serupa dengan milik perusahaan periset.

    Berangkat dari pemikiran tersebut, tentunya penguji dapat memanfaatkan guerilla testing untuk bermacam-macam keperluan bisnis dan pemasaran.

    Cara Kerja Guerilla Testing

    guerilla testing adalah

    © Pexels.com

    Tahukah kamu, bahwa guerilla testing adalah salah satu bentuk riset paling sederhana yang bisa dilakukan oleh seorang UX researcher?

    Melansir Userbrain, berikut merupakan cara kerja dari guerilla testing yang perlu kamu pahami:

    1. Buatlah daftar pertanyaan dan beri prioritas pada jawaban

    Hal pertama yang harus dilakukan dalam guerilla testing adalah untuk menuliskan daftar pertanyaan penting yang perlu dijawab oleh subjek penelitian.

    Lalu, berikan prioritas pada jawaban yang akan dipilih oleh mereka. Semakin sering jawaban tersebut dipilih maka semakin tinggi prioritasnya.

    Kendati demikian, jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk perihal prioritas ini. Pastikan kamu menemukan masalah yang kebanyakan orang rasakan.

    2. Jelaskan tujuan guerilla testing

    Setelah kamu dan kelompok periset lainnya sudah menemukan beberapa subjek untuk diteliti, selalu ingat untuk memaparkan tujuan dan fungsi dari penelitian yang sedang dilaksanakan.

    Kesalahan umum para periset adalah bahwa mereka kerap kali lupa untuk menjelaskan tujuan dari tes.

    Pastikan juga bahwa subjek penelitian sudah disosialisasikan mengenai produk yang akan mereka coba.

    Baca Juga: Microcopy: Definisi dan Fungsinya untuk Meningkatkan User Experience (UX)

    3. Menyaring hasil penelitian

    Yang harus diingat adalah untuk tidak menyaring hasil penelitian di samping para subjek.

    Bila kamu melakukan ini, subjek akan merasa tersudut, mereka akan merasa tidak nyaman dengan semua hal yang sedang kamu tulis dalam catatan kamu.

    Maka, berikut adalah 2 cara untuk menyaring hasil guerilla testing:

    • Catat 3 masalah yang paling sering ditemukan: Cara yang paling mudah untuk menangkap hasil guerilla testing adalah dengan mencatat 3 masalah yang paling sering diidentifikasi dalam tes.
    • Dokumentasikan task completion: Langkah yang lebih besar untuk menyaring hasil penelitian, adalah untuk mendokumentasikan task completion masing-masing peserta tes. Ini sangat berguna jika kamu harus mempresentasikan hasil kepada klien dan pemangku kepentingan lainnya.

    Kelebihan Guerilla Testing

    guerilla testing adalah

    © Freepik.com

    Guerilla testing adalah salah satu usability test yang paling ramah terhadap finansial sebuah tim riset.

    Namun, kelebihan strategi penelitian tersebut tidak berhenti di situ, lho. Dilansir dari KeyCDN, berikut merupakan beberapa kelebihan dari guerilla testing:

    • menghemat waktu untuk perusahaan dan pengguna
    • memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik
    • menawarkan wawasan tentang seberapa puas pengguna terhadap produk perusahaan
    • mampu mengidentifikasi permasalahan dalam produk yang mungkin belum diketahui oleh tim UX
    • memberikan penilaian pada produk yang tidak bias

    Memiliki produk dengan pengalaman pengguna yang luar biasa dapat membawakan untuk yang sangat besar bagi perusahaan. 

    Misalnya, menurut Forbes, Jeff Bezos berinvestasi 100 kali lebih banyak dalam menyaring pengalaman pelanggan daripada untuk pengiklanan selama tahun pertama Amazon.

    Baca Juga: 5 Pertanyaan Interview UX Researcher yang Perlu Kamu Tahu

    Kira-kira, itulah serba-serbi guerilla testing yang perlu kamu ketahui.

    Kepuasan pengguna merupakan sesuatu yang harus selalu diperhatikan oleh perusahaan. Nah, guerilla testing adalah cara paling simpel untuk menyaring hal tersebut.

    Yang pasti, strategi ini penting untuk diketahui para penggemar dunia UX dan customer satisfaction.

    Berita baiknya, kamu bisa menemukan beragam lowongan UX researcher di Glints Jobs.

    Di sana banyak perusahaan yang siap menerima jobseeker dengan keahlian di bidang UX. Tunggu apa lagi? Segera daftarkan akun profesionalmu di Glints. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait