Growth Mindset: Definisi, Manfaat, Penerapan, dan Cara Melatihnya
Isi Artikel
Growth mindset adalah salah satu pola pikir yang harus dimiliki jika ingin sukses dalam karier. Namun, apakah kamu sudah paham maksud dari istilah yang satu ini?
Jika dilihat secara harfiah, growth mindset adalah pola pikir yang berkembang. Jadi, pemilik pola pikir yang satu ini tidak akan mau diam dan ingin selalu belajar banyak hal.
Penasaran dengan pembahasan growth mindset lebih dalam?
Berikut ini Glints persiapkan rangkumannya hanya untukmu. Yuk, disimak!
Definisi Growth Mindset
Dilansir dari Thomas Edison State University, Carol Dweck pertama kali mengenalkan dua istilah pola pikir yaitu growth mindset dan fixed mindset lewat bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success.
Dari buku tersebut, psikolog di Stanford University tersebut menyebutkan bahwa growth mindset adalah salah satu kunci untuk mendapatkan suatu kesuksesan.
Artinya, individu yang memiliki growth mindset adalah mereka yang akan selalu percaya bahwa bakat yang dimilikinya selalu dapat dikembangkan.
Pengembangan bakat tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan kerja keras, menggunakan strategi yang tepat saat bekerja, hingga mendengarkan masukan dari orang lain.
Hal ini memiliki arti bahwa orang yang memiliki growth mindset akan berpikir bakat yang dimilikinya sejak lahir adalah sebuah permulaan. Jadi bakat tersebut tidak akan menjadi patokan kesuksesannya.
Mereka akan selalu belajar demi mendapatkan banyak keterampilan baru yang akan membantunya mendapatkan kesuksesan dalam karier.
Salah satu hal menarik dari pemilik growth mindset adalah mereka tidak akan takut gagal. Bahkan, kegagalan sering disebut sebagai hambatan menuju kesuksesan yang harus ditaklukan.
Hal itu sangat berbeda dengan pemilik fixed mindset yang lebih mengandalkan pada bakat untuk meraih kesuksesan.
Dilansir dari Education Reform, Carol Dweck menyebutkan bahwa pemilik fixed mindset adalah orang-orang yang percaya dengan kualitas dasarnya seperti bakat dan kecerdasan yang bersifat tetap.
Jadi, biasanya mereka akan menghabiskan waktu untuk mendokumentasikan dan memamerkan kecerdasannya dan bukan mengembangkannya seperti yang dilakukan oleh pemilik growth mindset.
Selain itu, bakat yang dimilikinya sangat dipercaya dapat menciptakan kesuksesan meskipun tanpa melakukan usaha apa pun.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa perbedaan growth mindset dan fixed mindset sangatlah mencolok dan mempengaruhi caranya memandang bakat.
Manfaat Growth Mindset
Menurut CareerOne, setidaknya ada 5 manfaat yang bisa kamu dapatkan jika memiliki growth mindset. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kepercayaan diri
Setiap orang pasti memiliki kelemahannya masing-masing. Banyak dari mereka yang justru menjadi insecure dengan kelemahannya.
Orang dengan growth mindset justru tetap akan percaya diri karena ia mau berusaha memperbaiki kelemahannya tersebut.
2. Belajar skill baru
Saat melamar pekerjaan, ada kemungkinan bahwa kamu tidak 100% memiliki skill yang dibutuhkan. Namun, recruiter tetap akan tertarik padamu jika kamu memiliki growth mindset.
Mengapa? Mindset inilah yang bisa membuatmu terbuka untuk belajar hal baru. Hal ini memiliki arti bahwa orang dengan growth mindset tidak merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya.
3. Mau menerima tantangan
Tak hanya di dunia kerja, kamu pasti menemukan tantangan baru di mana pun kamu berada.
Tantangan ini yang bisa membuatmu jadi lebih baik, secara personal maupun profesional. Fixed mindset hanya akan menghambatmu untuk berkembang.
4. Mendapatkan kesempatan baru
Manfaat growth mindset selanjutnya adalah kemudahan untuk mendapat kesempatan baru. Seiring kamu memperbaiki diri secara terus-menerus, opprtunity akan datang dengan sendirinya.
Siapa pun akan tertarik untuk bekerja sama dengan orang yang selalu terbuka untuk memperbaiki diri dan belajar hal baru.
5. Mudah menerima feedback
Feedback adalah hal yang sangat berguna untuk membantu kamu belajar dari kesalahan. Terkadang, kita tidak menyadari kekurangan atau bahkan kelebihan kita sendiri.
Artinya, kalau kamu memiliki growth mindset, kamu akan melihat feedback sebagai kesempatan untuk belajar. Bukan untuk menyerang atau mengungkit keselahanmu.
Kesalahpahaman Umum Mengenai Growth Mindset
Lewat Harvard Business Review, Carol Dweck pernah menuliskan beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi dalam memandang growth mindset. Berikut ini penjelasannya:
1. Saya selalu memiliki growth mindset dan akan selalu memilikinya
Kalimat di atas sering diucapkan seseorang yang merasa memiliki growth mindset. Sayangnya, masih banyak yang kebingungan dengan perbedaan growth mindset dan berpikiran terbuka.
Menurut Dweck, tidak ada seorang pun yang memiliki growth mindset yang “alami” karena semua orang memiliki campuran dari growth dan fixed mindset.
Namun, jika pola pikir berkembang lebih besar, akan membuatnya memiliki growth mindset.
Begitu juga sebaliknya, jika pola pikirnya lebih cenderung tetap dan tidak menyukai perubahan, akan lebih memiliki fixed mindset.
2. Growth mindset hanya tentang memuji dan penghargaan pada usaha yang dilakukan
Growth mindset adalah pola pikir yang membuat kita ingin selalu mengembangkan diri dan memiliki berbagai keterampilan baru.
Jadi, saat dikatakan bahwa growth mindset adalah sarana untuk memuji dan memberikan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan tentunya sangat salah.
Memiliki growth mindset akan membuat kita selalu produktif untuk belajar hal baru. Setiap proses pembelajaran mulai dari mencari bantuan dari orang lain atau bahkan mengalami kegagalan merupakan proses yang akan selalu dihargai.
Jadi dalam studi yang dilakukan Dweck, growth mindset tidak hanya upaya memberikan penghargaan pada usaha yang dikeluarkan saja, tapi juga menghargai setiap proses pembelajarannya.
3. Hanya dengan mendukung growth mindset, maka semua akan menjadi lebih baik
Saat ini sudah banyak sekali perusahaan yang mendukung agar karyawannya memiliki growth mindset. Namun, jika hanya mendukung saja tanpa tahu konsekuensinya, maka bisa disebut jika itu hanya basa-basi saja.
Perusahaan yang mendukung karyawannya memiliki growth mindset tentunya akan paham dengan risiko kegagalan. Pasalnya, dalam proses belajar dan pengembangan diri, kegagalan adalah hal yang pasti terjadi.
Jadi, misalnya perusahaan mengaku mendukung karyawan memiliki growth mindset tapi melarang mereka berbuat salah dan hanya meminta kesuksesan, itu hanyalah omong kosong belaka.
Jika memang ingin memiliki karyawan yang selalu tumbuh, maka kompetisi tidak sehat di antara karyawan harus dihapuskan.
Selain itu, kolaborasi karyawan juga harus selalu didukung agar mereka bisa mengembangkan diri dengan lebih mudah.
Cara Melatih Growth Mindset
Berikut ini adalah beberapa cara untuk melatih growth mindset sebagaimana dilansir dari Psychology Today:
1. Perhatikan pikiran dan ucapanmu
Langkah pertama dalam melatih growth mindset adalah berhati-hati dengan pikiran dan ucapanmu.
Keduanya adalah hal yang sangat berpengaruh untukmu. Jika ucapan dan pikiranmu negatif, maka hasilnya pun bisa negatif.
Gantilah pikiran dan ucapan negatif menjadi sugesti positif untuk melatih growth mindset.
2. Jadilah realistis
Terkadang, kita menentukan standar yang tidak realistis untuk diri sendiri. Standar seperti ini bisa mempersulitmu untuk berkembang, termasuk menerapkan growth mindset.
Coba turunkan standarmu dan lebih realistis bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan dan membutuhkan waktu yang berbeda untuk mencapai sesuatu.
3. Hadapi tantangan yang datang
Untuk bisa mempraktikkan growth mindset secara langsung, kamu harus siap menghadapi tantangan apapun yang datang kepadamu dengan penuh keberanian.
Jika kamu mulai merasa takut, segera berusaha alihkan pikiranmu menjadi lebih positif. Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa mengendalikan pikiranmu dan memutuskan apa yang harus dilakukan.
4. Berhenti cari validasi
Validasi eksternal juga bisa menghalangimu untuk berkembang, lho. Yang kamu butuhkan hanyalah approval dari diri sendiri.
Growth mindset adalah hal yang berkaitan erat dengan pikiran. Self-acceptance bisa bantu kamu untuk selalu berpikir positif dan percaya bahwa kamu bisa menjadi lebih baik.
5. Isi mindset assessment
Nah, jika kamu memerlukan cara yang practical, kamu bisa temukan berbagai mindset assessment tools untuk bantu kamu mengevaluasi pengembangan dirimu.
Salah satunya bisa kamu dapatkan di Mindset Kit. Dengan adanya panduan tersebut, semoga kamu lebih mudah untuk melatih growth mindset, ya.
Contoh Penerapan Growth Mindset
Develop Good Habits memberikan beberapa contoh yang bisa kita lakukan untuk menerapkan growth mindset, berikut adalah penjelasannya.
1. Tidak ada kata terlambat untuk belajar
Pemilik growth mindset tidak akan takut untuk belajar hal baru. Meskipun, mereka tidak lagi muda tapi keinginan untuk belajar tidak akan pudar.
Tidak ada kata terlalu tua untuk mulai belajar sesuatu. Meskipun kemampuan otak sudah tidak lagi sama seperti saat masih muda, tapi keinginan belajar masih sangat tinggi.
Jadi, buat kamu yang saat ini masih muda, jangan pernah takut untuk belajar hal baru yang bisa membantumu meningkatkan pengembangan diri demi karier yang cemerlang.
2. Tidak apa mengalami kegagalan
Kegagalan memang akan membuat kita merasakan banyak emosi negatif mulai dari sedih, marah, dan kecewa.
Akan tetapi, bagi pemilik growth mindset hal itu bukanlah akhir dunia. Pasalnya, setelah gagal pasti akan ada hal baru yang dapat dijadikan pelajaran.
Jadi saat kamu mengalami kegagalan, jangan putus semangat dan jadikan hal itu sebagai pembelajaran yang akan membantumu menjadi lebih dekat dengan kesuksesan.
3. Saya selalu menghargai kritik
Tidak semua orang mampu menerima kritikan. Mereka yang merasa bahwa kritik adalah ucapan untuk menyerang dirinya merupakan orang dengan fixed mindset.
Kritik yang membangun sangatlah penting untuk membantu kita menjadi lebih baik.
Jadi, saat hasil kerjamu mendapatkan kritikan yang membangun, cobalah terima dengan lapang dada.
Kemudian, dari kritikan tersebut carilah hal yang bisa membuatmu menjadi lebih baik. Jangan selalu berpikir bahwa kritik adalah hal yang buruk bagimu.
4. Saya bisa semakin mahir dalam suatu hal jika mencobanya
Seseorang yang memiliki growth mindset percaya bahwa ia bisa semakin mahir melakukan sesuatu jika terus mencobanya.
Sehingga, jika kamu merasa belum mahir melakukan suatu hal jangan menyerah terlebih dahulu.
Percayalah bahwa kamu akan semakin baik melakukan suatu hal jika terus berusaha mencobanya.
5. Saya belajar dari orang lain yang telah sukses
Salah satu contoh dari penerapan growth mindset adalah belajar dari orang lain yang telah sukses.
Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan skills atau pengetahuan baru yang mungkin belum dimiliki sebelumnya.
Sehingga, kamu bisa berkembang menjadi lebih baik lagi sebagai seorang manusia.
Hal tersebut tentu lebih baik ketimbang merasa iri terhadap pencapaian orang lain yang telah sukses.
6. Tantangan ini menjadi kesempatan baik bagi saya untuk belajar
Tantangan adalah hal yang akan terus kita temukan dalam hidup. Namun terkadang, ada rasa takut yang menghantui ketika harus menghadapinya.
Tetapi, seseorang yang memiliki growth mindset tidak akan mendengarkan rasa takutnya. Justru, ia akan langsung menghadapinya.
Hal ini karena ia percaya bahwa tantangan merupakan kesempatan yang baik untuk belajar.
7. Saya percaya pada diri sendiri
Memiliki rasa percaya diri adalah salah satu contoh dari penerapan growth mindset.
Sehingga, ia tidak akan merasa minder ketika dihadapkan oleh beragam masalah atau tantangan dalam hidupnya.
Hal ini karena seseorang dengan growth mindset percaya bahwa dirinya bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah atau tantangannya.
Growth mindset adalah pola pikir yang sebaiknya dimiliki oleh siapa pun. Pasalnya, dengan pola pikir ini kita akan mau selalu berusaha untuk bekerja keras dan menjadi lebih baik.
Selain artikel ini, di Glints Blog, kamu bisa temukan banyak sekali pembahasan lain tentang skill penting di dunia kerja.
Mulai dari hard skill hingga soft skill penting di kantor, semuanya ada di sini!
Yuk, jangan ketinggalan tips dan insights terkini dengan baca artikel terbaru di sini!