Ghost Job: Definisi, Alasan, dan Cara Menghindarinya
Isi Artikel
Sudah lamar kerja, tapi 2 bulan lebih lowongan tetap terbuka dan kamu belum dapat panggilan. Hal tersebut adalah contoh fenomenao ghost job.
Jika sebelumnya ada fenomena ghosting employee, di mana karyawan mundur dari proses rekrutmen tanpa memberi kabar rekruter, kini muncul istilah ghost job.
Rekruter atau perusahaan membuka sebuah lowongan pekerjaan, namun tidak ada intensi untuk merekrut karyawan baru.
Nah, yuk, pahami lebih jauh soal ghost job hingga cara menghindarinya di bawah ini!
Definisi Ghost Job
Forbes menyebutkan bahwa ghost job adalah lowongan pekerjaan yang di-posting perusahaan dalam ragam job portal atau situs cari kerja, tapi perusahaan tidak merekrut kandidat yang melamar.
Fenomena ini juga sering disebut phantom job listing, dan menurut Entrepreneur lowongan pekerjaan tersebut hanya untuk kandidat yang sudah dipersiapkan atau lowongan tersebut tidak benar-benar ada.
Sederhananya, ghost job adalah lowongan kerja yang sebenarnya tidak ada.
Dikutip Forbes, adanya efek pasca pandemi, hiring freeze, serta ketidakpastian ekonomi saat ini membuat daftar ghost job meningkat dalam job market.
Ciri utama dari ghost job bisa dilihat dari waktu lowongan pekerjaan tersebut dibuat.
Jika lowongan sudah lebih dari 30 hari, maka besar kemungkinan itu adalah ghost job.
Mengapa Perusahaan Melakukan Ghost Job
Mengutip Insider, ada banyak alasan mengapa perusahaan melakukan ghost job dan tidak benar-benar melakukan rekrutmen.
Beberapa alasan perusahaan melakukan ghost job adalah sebagai berikut:
1. Memberikan impresi bahwa perusahaan masih berkembang
Di tengah ketidakpastian, terutama selama pandemi ataupun setelahnya, mengembangkan bisnis bukan hal yang mudah.
Itulah mengapa perusahaan membuat ghost job untuk memberikan impresi bahwa perusahaannya masih berkembang dengan baik.
Hal ini dilakukan tentunya untuk meningkatkan citra juga nilai perusahaan di mata publik maupun investor.
2. Evergreen requisitions
Evergreen requisitions adalah saat perusahaan sebenarnya membuka lowongan pekerjaan yang benar-benar mereka butuhkan, namun tidak memiliki anggarannya untuk saat ini.
Jadi, lowongan tersebut hanya menjadi percobaan dan akan diproses saat perusahaan telah siap.
3. Menambah database kandidat
Clarify Capital melalui Entrepreneur menemukan, 50% dari hiring manager mengatakan bahwa mereka membuka lowongan untuk mempersiapkan kemungkinan penambahan karyawan di masa depan.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, mungkin perusahaan sedang dalam kondisi pendanaan yang menipis.
Nah, ghost job dibuat untuk mengumpulkan database kandidat potensial.
Lowongan dan lamaran akan diproses saat budget perusahaan sudah cukup atau ada kebutuhan dadakan.
Contohnya agar tidak kesulitan mencari karyawan baru jika ada yang keluar atau resign.
Cara Menghindari Ghost Job
Untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang benar-benar aktif merekrut kandidat, berikut adalah beberapa cara menghindari ghost job:
1. Perhatikan lama waktu lowongan pekerjaan dibuka
Seperti yang sudah dijelaskan, cara yang paling mudah untuk mengenali ghost job adalah dengan melihat jangka waktu lowongan pekerjaan tersebut sudah dibuka.
Parameter yang bisa kamu gunakan adalah tidak lebih dari 30 hari.
Jika ada lowongan pekerjaan sudah lebih dari 30 hari, kamu patut waspada dan melakukan riset lebih lanjut untuk memastikan lowongan tersebut nyata.
2. Perhatikan apakah ada koneksimu yang kerja di perusahaan tersebut
Selanjutnya, kamu bisa memanfaatkan LinkedIn dan koneksi yang kamu miliki untuk melacak kebenaran lowongan pekerjaan.
Misalnya, perusahaan A membuka lowongan pekerjaan dan tepat di-posting 30 hari yang lalu.
Kamu ingin mencoba untuk lamar posisi tersebut, namun ragu akan kebenarannya.
Kamu bisa mengeceknya dengan membuka LinkedIn dan lihat apakah ada koneksimu yang bekerja di sana atau orang-orang yang terdaftar bekerja di sana.
Lalu, kamu bisa dengan sopan mengirim pesan kepada koneksi tersebut untuk menanyakan apakah benar perusahaan mereka sedang melakukan active hiring untuk posisi yang ingin kamu lamar.
3. Gunakan filter pencarian dalam job portal
Jika kamu mencari pekerjaan melalui job portal, maka kamu bisa mempermudah pencarian lowongan pekerjaan yang nyata dengan menggunakan filter pencarian.
Mulai dari filter lokasi, jenis pekerjaan, posisi, hingga lowongan pekerjaan terbaru.
Dengan menggunakan filter ini, kamu akan lebih mudah mengenali ghost job dan menghindarinya.
4. Cek kembali lowongan pekerjaan di situs resmi perusahaan
Cara lainnya untuk mengetahui lowongan pekerjaan dari job portal adalah ghost job atau bukan yaitu memastikan kembali pada situs resmi perusahaan.
Lakukan pencarian di Google untuk menemukan situs resmi perusahaan incaran,
Kemudian, cek halaman karier atau career perusahaan tersebut.
Jika pekerjaan tersebut masih ada di situs resmi mereka, maka besar kemungkinan lowongan pekerjaan itu bukan ghost job.
5. Lakukan riset mendalam
Jika kamu masih merasa tidak yakin dengan suatu lowongan pekerjaan, kamu bisa melakukan riset lebih lanjut.
Biasanya akan ada job portal maupun artikel yang memberikan informasi daftar perusahaan yang sedang aktif melakukan perekrutan.
Perhatikan dengan baik apakah pekerjaan dan perusahaan incaranmu ada dalam daftar yang sedang aktif melakukan perekrutan.
Itu dia serba-serbi ghost job yang perlu kamu ketahui.
Ingat bahwa sebelum melamar pekerjaan, kamu harus lebih teliti lagi agar tidak mengeluarkan usaha yang sia-sia.
Untuk memulainya, kamu bisa membaca tips-tips dan cara mempertimbangkan sebuah lowongan sebelum melamarnya.
Apa saja? Klik tombol di bawah ini untuk baca selengkapnya!