Memahami Fenomena Generation Gap di Kantor dan Cara Menyikapinya

Diperbarui 09 Mar 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Bukan suatu rahasia lagi apabila kelompok umur tertentu memiliki cara berpikir yang berbeda dengan kelompok lainnya. Fenomena ini juga terjadi di dunia kerja, lho. Inilah yang memicu generation gap di dalam kantor.

    Dikutip dari Verywell Family, generation gap adalah berbagai miskomunikasi dan gagal paham yang dipicu oleh perbedaan generasi.

    Meski terkesan remeh, ternyata, kapan kamu lahir bisa membentuk pola pikir dan kebiasaan tertentu.

    Ini terjadi karena lingkungan dan keadaan yang berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, lingkungan seseorang tumbuh juga berbeda.

    Di dunia kerja sendiri, generation gap bisa memicu perbedaan persepsi, kebiasaan, ekspektasi, hingga berujung konflik.

    Lantas, bagaimana cara menyikapi hal ini? Glints sudah merangkum informasinya, hanya untukmu!

    Apa Itu Generation Gap di Kantor?

    Sebelum masuk dalam pembahasan spesifik dalam dunia kerja, ada baiknya kamu memahami dulu, apa fenomena yang memicu generation gap.

    Dikutip dari Rider University, saat ini, ada tiga generasi yang sedang mengisi dunia kerja. Tiga generasi itu adalah:

    • baby boomer, lahir 1946-1964
    • generasi X, lahir 1965-1980
    • milenial, lahir 1981-1996

    Sementara itu, sisanya merupakan minoritas dari silent generation (lahir 1928-1945) dan generasi Z (lahir 1997-2012).

    Dengan alasan lahir pada waktu yang sangat berbeda, tiap generasi ini memiliki karakteristik dan pola pikir yang berbeda-beda pula.

    Hal inilah yang memicu adanya generation gap di kantor.

    Mengutip Monster dan Better Team, karakteristik tiap-tiap generasi yang ada di antaranya:

    1. Silent generation

    silent generation generation gap di kantor

    © Freepik.com

    Generasi ini memiliki ekspektasi bahwa pekerja sebaiknya loyal pada timnya. 

    Pemberian penghargaan diberikan pada orang yang mampu bekerja sama, bukan orang yang memiliki cara pandang baru atas hal-hal yang dianggap normal atau mapan.

    2. Baby boomer

    baby boomer generation gap di kantor

    © Freepik.com

    Baby boomer merupakan kelompok yang kompetitif, ambisius, namun masih setia pada etika dan nilai-nilai yang spesifik.

    Mereka juga terkenal memiliki sifat workaholic dan menghargai hubungan personal antarpekerja.

    Baca Juga: Karakter Generasi Z Saat Masuk Dunia Kerja

    3. Generasi X

    generasi x generation gap di kantor

    © Freepik.com

    Generasi selanjutnya yang perlu kamu pahami saat membahas generation gap di kantor adalah generasi X.

    Kelompok ini pernah menghadapi berbagai krisis ekonomi dan PHK massal.

    Ini menjadikan mereka skeptis dan fokus pada diri sendiri. Mereka juga mulai memikirkan keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi.

    4. Generasi milenial

    generasi milenial

    © Freepik.com

    Kamu tentu sudah sering mendengar soal generasi ini. Generasi milenial terkenal dengan keinginan untuk berkontribusi pada lingkungan.

    Oleh karena itu, ekspektasi mereka di dunia kerja juga masih seputar isu ini. Tidak sekadar tempat mencari uang, tetapi mereka juga ingin memberi dampak lewat apa yang mereka kerjakan.

    Milenial juga tumbuh bersama teknologi dan banyak memanfaatkannya untuk pekerjaan.

    5. Generasi Z

    generasi z generation gap di kantor

    © Freepik.com

    Angkatan termuda dalam dunia kerja saat ini diwarnai oleh generasi Z. Meski baru mulai masuk, mereka juga turut andil dalam isu generation gap di kantor.

    Layaknya generasi milenial, kelompok ini lekat dengan gadget. Ini membuat keduanya memiliki ciri berpikiran terbuka.

    Akan tetapi, berbeda dengan milenial, generasi Z biasanya menyukai keamanan dan stabilitas.

    Baca Juga: Kenali Mitos dan Fakta Mengenai Generasi Milenial

    Perbedaan karakteristik dan ekspektasi inilah yang menciptakan jurang antargenerasi di kantor.

    Orang yang lebih tua biasanya menganggap generasi di bawahnya kurang serius dan lemah dalam bekerja.

    Hal ini terjadi karena generasi yang lebih muda menginginkan keseimbangan karier dan kehidupan pribadi.

    Sementara itu, mereka yang lebih tua menghargai kerja keras dan loyalitas.

    Cara Menyikapi Generation Gap di Kantor

    cara menyikapi

    © Freepik.com

    Dikutip dari Forbes, ada beberapa cara untuk menyikapi dan mengatasi perbedaan di antara berbagai generasi ini.

    Kunci dari ketidaksepahaman adalah komunikasi. Inilah hal pertama yang sebaiknya dilakukan.

    Perbedaan memang tidak bisa diabaikan. Akan tetapi, apabila masing-masing pihak tahu alasan di balik suatu sikap, tentu perbedaan ini lebih bisa dijembatani.

    Setelah memahami beda ekspektasi melalui komunikasi, pengertian dari dua sisi adalah hal yang juga wajib dilakukan.

    Sekadar tahu tapi tidak ingin memahami tentu tidak membantu apa pun.

    Melalui pengertian, prasangka buruk bisa dihindari, dan kerja sama antargenerasi pun bisa dilakukan dengan baik.

    Dalam menangani isu generation gap di kantor, kamu juga bisa meminta manajer untuk membantu mengatasi hal ini.

    Baca Juga: Alasan Generasi Milenial Sering Berpindah Tempat Kerja

    Setelah membaca informasi ini, masihkah kamu bingung dalam menghadapi gap tersebut?

    Jika ingin mendapatkan tips dan trik lain yang bisa kamu aplikasikan di kantor tentang perbedaan umur, kamu bisa baca kumpulan artikel yang telah Glints siapkan.

    Tentunya akan membantumu menambah wawasan. Caranya mudah kok, kamu cukup klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait