Foto Tak Boleh Dicantumkan di CV: Benarkah? Ini Penjelasannya
Ternyata, saat melamar kerja di Amerika Serikat, kamu tak disarankan mencantumkan foto di CV. Sebab, melansir Zety, perusahaan di Negeri Paman Sam ingin menghindari tuntutan diskriminasi ras.
Kalau curriculum vitae kandidat tak mengandung foto, rekruter tentu tak tahu ras mereka. Otomatis, tuntutan bias ras bisa dihindari.
Kira-kira, bagaimana dengan lamaran kerja di Indonesia? Haruskah kamu mencantumkan foto di curriculum vitae?
Glints punya jawabannya dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!
Isi Artikel
Pertimbangan sebelum Memasang Foto di CV
Seperti yang sudah Glints singgung, ada kelebihan dan kekurangan pemasangan foto di curriculum vitae. Beberapa kelebihan dan kekurangan itu yakni:
Kelebihan
1. Sesuai ekspektasi rekruter
Rekruter di negara selain Amerika Serikat sudah terbiasa melihat foto di curriculum vitae. Ini merupakan pernyataan Lisa Rangel, President di Chameleon Resumes, yang dikutip oleh HR Bartender.
Artinya, kalau ada foto di curriculum vitae-mu, kamu memenuhi ekspektasi rekruter. Seperti itulah CV melamar kerja pada umumnya.
2. Membangun brand-mu
Desain CV untuk industri kreatif biasanya lebih fleksibel. Dengan begitu, kamu bisa mendesain curriculum vitae agar terlihat menarik. Ini merupakan pernyataan dari Atkinson, penulis resume profesional, yang dikutip oleh VisualCV.
Bahkan, di industri kreatif, CV bisa menjadi sarana personal branding. Sebagai tambahan personal branding itu, kamu juga bisa mencantumkan foto di CV.
Apalagi, mengutip HubSpot, pencantuman foto bisa membuatmu terlihat lebih tepercaya.
Kekurangan
1. Peluang CV kurang terbaca ATS
ATS atau applicant tracking system adalah aplikasi yang dipakai rekruter untuk menyaring kandidat.
Saat ada banyak pelamar kerja di satu lowongan, ATS akan membaca CV-CV mereka. Setelah itu, software ini akan menampilkan CV yang paling memenuhi kualifikasi pekerjaan kepada rekruter.
Akan tetapi, seperti dituliskan Kickresume, foto bisa mengganggu proses pembacaan CV oleh ATS. Kalau CV-mu tak terbaca dengan maksimal, peluangmu diundang wawancara bisa mengecil.
2. Mengisi terlalu banyak ruang
Kamu tentu butuh ruang di CV untuk menempatkan foto. Sejatinya, ruang tersebut bisa dimanfaatkan untuk menulis pengalaman, data diri, atau informasi penting lainnya.
Ciri Foto CV yang Baik
Sudah menimbang kelebihan dan kekurangan pencantuman foto di CV? Memutuskan untuk tetap memasang foto?
Kalau iya, yuk, maksimalkan fotomu! Ikuti panduan ini, ya:
1. Pilih pose yang profesional
TopCV menuliskan, fotomu harus terlihat profesional. Hindari selfie dengan background ramai atau foto dengan pose santai.
Pakai foto dengan background polos atau tak mencolok, serta pose yang profesional. Pastikan cahayanya cukup, ya. Dengan begitu, wajahmu terlihat dengan jelas.
2. Pakai make up yang natural
Saat sedang foto untuk CV, kenakan make up yang natural.
Cukup pakai concealer, blush on tipis, serta produk bibir berwarna netral. Kalau perlu, gambar alismu secara natural.
3. Rapikan rambut
Selanjutnya, rapikanlah rambutmu. Standar rapi sendiri berbeda-beda untuk tiap perusahaan, industri, dan pekerjaan.
Kalau kamu laki-laki yang melamar ke perusahaan korporat, hindari rambut gondrong dan tata rambutmu dengan rapi. Kalau kamu perempuan, ikat rambut panjangmu, ya.
Sementara itu, kalau melamar di perusahaan industri kreatif, cukup rapikan rambutmu. Hindari gaya rambut yang terlalu mencolok agar rekruter tak terdistraksi.
4. Kenakan baju yang pas
Tak hanya rambut, bajumu juga harus sesuai dengan lowongan yang kamu lamar.
Pakai jas atau kemeja putih kalau kamu melamar ke perusahaan korporat. Untuk industri kreatif, cukup pakai baju yang polos agar tak terlalu mencolok.
5. Senyum
Meski foto CV-mu formal, tetaplah tersenyum. Mengutip Indeed, senyum bisa membuatmu terlihat ramah, namun tetap profesional.
6. Ukurannya pas
Seperti yang sudah Glints singgung, foto bisa mengisi terlalu banyak ruang di curriculum vitae. Akan tetapi, jangan perkecil fotomu secara berlebihan, ya. Rekruter bisa kesulitan melihatnya.
Itulah mengapa, kamu harus memasang foto yang besarnya pas. Menurut ResumeCoach, pilihlah ukuran sekitar 5×5 sentimeter.
7. Tak perlu full body
Karena foto untuk CV-mu hanya seukuran 5×5 sentimeter, coba pilih foto headshot. Hindari foto full body agar wajahmu benar-benar terlihat jelas.
8. Tempatkan di atas
Biasanya, foto ditempatkan di bagian atas CV. Letakkan fotomu di dekat informasi kontakmu, ya.
Contoh Pencantuman Foto di CV
Berikut contoh-contoh pencantuman foto di curriculum vitae:
Alternatif Pencantuman Foto di CV
Pencantuman foto di curriculum vitae punya beberapa kekurangan. Glints sudah membahas hal ini di atas.
Nah, sebagai alternatif pemasangan foto, kamu bisa melakukan hal-hal berikut, seperti dituliskan The Balance Careers:
- Cantumkan profil LinkedIn-mu di CV (terutama kalau ada foto profil di LinkedIn-mu).
- Kirimkan CV dengan business card berfoto dirimu.
- Cantumkan foto di CV networking saja.
Demikian penjelasan Glints soal foto di curriculum vitae. Ikuti panduan pencantumannya agar CV-mu makin baik, ya.
Setelah itu, jangan langsung kirim ke rekruter. Coba maksimalkan lagi CV-mu dengan tips-tips di bawah ini:
Terus semangat, ya. Semoga kamu segera mendapat pekerjaan impian.