Mengenal Sistem Edge Computing yang Dapat Percepat Sistem Komputermu

Diperbarui 10 Jan 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Edge computing adalah sistem komputasi yang banyak berkenaan dengan internet of things (IoT). Namun, istilah ini mungkin terdengar asing di telingamu.

    Singkatnya, sistem ini memungkinkan pemrosesan data dilakukan di tepi, sesuai namanya. Jadi, proses data sebagian besar dilakukan secara lokal.

    Hal ini dapat mengurangi rute pengolahan data dari lokal ke sistem cloud.

    Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang edge computing, yuk, simak artikel ini hingga akhir!

    Baca Juga: Kenali Beragam Lowongan Kerja IT untuk Fresh Graduate

    Pengertian Edge Computing

    beda pemelajaran mesin dan pemelajaran dalam

    © Pexels.com

    Dalam beberapa tahun terakhir, kamu pasti sudah familier dengan sistem penyimpanan cloud, seperti Google Drive, Apple iCloud, dan Amazon EC2.

    Berbagai pilihan cloud service tersebut mengandalkan internet sebagai pusat server. Kamu bisa memproses dan menyimpan data di sistem cloud tersebut.

    Namun, bagaimana jika kamu perlu memproses data tetapi tidak ada jaringan internet yang memadai?

    Nah, edge computing hadir untuk menjawab permasalahan tersebut.

    Menurut The Verge, edge computing adalah sistem komputasi yang dilakukan pada atau di dekat sumber data. 

    Jadi, kamu tidak perlu mengandalkan cloud untuk melakukan semua pekerjaan sekaligus. Alasannya, sumber data sudah berada lebih dekat dengan pusat data.

    Data yang dihasilkan oleh perangkat internet of things (IoT) akan diproses lebih dekat ke tepi jaringan. Proses analisis data pun akan berlangsung lebih cepat.

    Pasalnya, kehadiran edge computing didasari oleh semakin banyaknya perangkat IoT. Perangkat tersebut menuntut adanya proses pengolahan data yang lebih cepat.

    Oleh karena itu, edge computing dirancang untuk mempercepat dukungan terhadap aplikasi secara real time, seperti pemrosesan video, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), robotik, dan sebagainya. Hal ini ditulis oleh Network World.

    Saat ini, penggunaan edge computing terbilang ideal di berbagai situasi. Salah satunya yakni ketika koneksi internet pada perangkat IoT-mu buruk.

    Selain itu, keunggulan lainnya dari edge computing adalah dapat mengurangi latensi dan penggunaan bandwith yang tidak diperlukan.

    Baca Juga: Benarkah Cloud Engineer Adalah Profesi Masa Depan?

    Kelebihan

    perbedaan machine learning dan deep learning

    © Pexels.com

    Perkembangan perangkat internet of things (IoT) sangatlah cepat.

    Menurut Statista, akan ada 75,44 miliar perangkat IoT pada 2025. Jumlah ini naik lima kali lipat dalam 10 tahun.

    Oleh karena itu, diperlukan sistem teknologi yang mampu mendukung perangkat-perangkat tersebut secara lebih efektif.

    Nah, banyak pakar menyebut bahwa edge computing adalah sistem yang tepat untuk menopang kinerja IoT.

    Dengan edge computing, sebagian besar proses komputasi akan dipindahkan ke tepi. Penggunaan bandwith dan sumber daya server pun akan menjadi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

    Tak hanya itu, kelebihan edge computing lainnya adalah mengurangi latensi.

    Sebagai contoh, kamu ingin mengirim pesan kepada seseorang di gedung yang sama denganmu.

    Biasanya, pesan tersebut akan diarahkan ke luar gedung, disampaikan kepada server di suatu tempat, dan dibawa kembali ke gedungmu hingga diterima orang tersebut.

    Prosesnya cukup panjang. Penerimaan pesan pun sempat mengalami penundaan.

    Namun, dengan edge computing, pesan tersebut bisa diterima lebih cepat oleh orang lain.

    Baca Juga: Information Technology Infrastructure Library, Sistem Manajemen IT Pilihan Perusahaan

    Kekurangan

    tipe tes kotak hitam

    © Pexels.com

    Meskipun terkesan canggih dan sederhana, nyatanya edge computing tetap memiliki beberapa kekurangan.

    Salah satu kelemahan edge computing adalah dapat meningkatkan kemungkinan serangan terhadap perangkat internet of things (IoT).

    Sejatinya, kamu memerlukan lebih banyak perangkat IoT dalam proses edge computing, seperti server edge dan perangkat dengan sistem komputer yang kuat.

    Oleh karena itu, ada peluang-peluang baru bagi pelaku kejahatan untuk menyusupi perangkat tersebut, seperti ditulis Cloudflare.

    Selain itu, seperti yang telah Glints sebutkan, kamu juga membutuhkan lebih banyak hardware lokal.

    Sebagai contoh, kamera CCTV memerlukan komputer dengan daya pemrosesan yang lebih besar. Dengan begitu, sistem dapat menjalankan algoritma pendeteksi gerakan sendiri.

    Baca Juga: SaaS: Perangkat Lunak Tanpa Instalasi yang Semakin Digemari

    Demikian penjelasan Glints mengenai edge computing. Kesimpulannya, edge computing adalah sistem komputasi yang dilakukan pada atau di dekat sumber data. 

    Sistem ini akan mempercepat proses pengolahan dan pengiriman data dari perangkat internet of things (IoT).

    Selain edge computing, ada banyak istilah dan informasi lainnya terkait teknologi yang bisa kamu baca di Glints Blog, lho.

    Kamu hanya perlu berlangganan newsletter blog Glints untuk mendapat update informasi setiap minggu. Glints akan mengirimnya langsung ke inbox emailmu.

    Mudah, bukan? Yuk, daftarkan emailmu sekarang juga dan mulai berlangganan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.9 / 5. Jumlah vote: 9

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait