Internet of Things (IoT): Definisi, Unsur, Cara Kerja, Sejarah, dan Manfaat

Diperbarui 10 Feb 2022 - Dibaca 17 mnt

Isi Artikel

    Kata Wired, 20 juta benda di sekitar kita sudah saling terkoneksi. Internet of things (IoT) adalah teknologi yang bertanggung jawab atas hal ini.

    Lantas, sudahkah kamu memahami soalnya? Selain itu, lewat perkembangannya yang besar, apakah ada peluang karier di bidang ini?

    Jawabannya ada di dalam artikel ini. Simak semuanya, yuk!

    Apa Itu IoT?

    iot adalah

    © Roomlighting.netlify.app

    Internet tentu sudah jadi bagian hidupmu. Lewatnya, kamu bisa mencari berbagai informasi baru.

    Belum lagi, koneksi ini juga memungkinkan kamu mengirimkan informasi. Tak usah jauh-jauh, misalnya, saat sedang chatting dengan teman.

    Bagaimana jika internet tidak hanya terhubung melalui HP atau laptop? Contohnya, kamu menyambungkan internet ke mesin pembuat kopi?

    Kata Forbes, IoT atau internet of things, adalah konsep untuk melakukan hal ini. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini kerap disebut internet untuk segala.

    Tak sekadar mesin pembuat kopi, lho. Internet juga bisa dipasang untuk mesin cuci, lampu, hingga benda apa saja yang bisa kamu pikirkan.

    Lantas, mengapa semua benda harus terhubung? Nah, layaknya internet di HP-mu, semua ini akan memudahkan pertukaran pesan.

    Misalnya, kamu memasang alarm di jam. Jam itu sudah terkoneksi dengan internet. Kebetulan, mesin pembuat kopimu juga terkoneksi dengannya.

    Jammu bisa mengirim pesan pada mesin pembuat kopi, pukul berapa kamu bangun. 

    Di jam itu juga, mesin harus menyala dan meracik kopimu. Kamu tak perlu menyalakan mesin kopi sendiri. 

    Semua itu berjalan secara otomatis. Dengan begitu, hidupmu bisa menjadi lebih mudah. 

    Penggunaannya sendiri tak hanya untuk peralatan rumah, lho. Kata Edureka, internet of things bisa dimanfaatkan di:

    • gadget, misalnya smartwatch
    • kesehatan, untuk mengumpulkan informasi lengkap pasien
    • kota pintar, misalnya untuk manajemen sampah
    • pertanian, misalnya rumah kaca pintar
    • industri, misalnya manajemen gudang

    Baca Juga: 6 Industri Masa Depan yang Mengubah Hidup Manusia

    Industri yang Menggunakan IoT

    Menurut riset Statista, IoT adalah teknologi yang memiliki potensi signifikan pada seluruh sektor industri.

    Tak hanya itu, setidaknya 22 miliar perangkat IoT diperkirakan akan mulai terpasang pada tahun 2018 dan sekitar 50 miliar perangkat IoT yang terhubung pada 2030.

    Hal ini berlaku karena IoT mampu mempermudah alur komunikasi pengguna dan memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai tindakan dengan baik.

    Setiap perangkat di jaringan IoT pun sudah terhubung ke sensor yang mampu mengirim dan menerima data dari perangkat di sekitarnya.

    Hasilnya, perangkat penunjang kerja dapat diintegrasikan dan dimanfaatkan dengan lebih detail.

    Nah, agar lebih jelas, berikut adalah beberapa sektor industri yang dapat menggunakan teknologi IoT, menurut Imaginovation.

    • Agrikultur
    • Medis dan kesehatan
    • Finansial
    • Manufaktur
    • Keamanan
    • Ritel
    • Hospitality

    Sejarah Singkat IoT

    sejarah iot

    © Glints

    Layaknya semua hal yang ada di dunia, internet untuk segala tidak muncul begitu saja. Melansir Wired, ia punya sejarah yang cukup panjang.

    Banyak teknologi di dunia ini yang muncul dari sains fiksi. IoT adalah salah satunya. Ide untuk meng-”hidup”-kan rumah dimulai dari sana.

    Pertama-tama, muncul perabot dapur dengan fungsi otomatis. Misalnya, pemanggang roti yang mati sendiri saat roti telah matang.

    Ini tentu berbeda dengan mesin yang harus dimatikan sendiri. Akan tetapi, tetap saja, belum ada proses komunikasi lewat internet di sana.

    Hal itu baru terjadi pada 1990. Saat itu, John Romkey menghubungkan pemanggang roti ke komputernya.

    Ini adalah awal mula munculnya internet of things. Akan tetapi, istilahnya baru dikenalkan oleh Kevin Ashton pada 1999.

    Hingga kini, internet menyentuh semakin banyak barang. Per 2020, ada 20 juta benda yang terhubung ke sana.

    Belum lagi, internet of things bisa digabung dengan teknologi lainnya. 

    Misalnya, machine learning, kecerdasan buatan, dan lain-lain.  Kombinasinya akan melahirkan benda yang semakin canggih.

    Jembatan antarbarang ini tentu memudahkan hidupmu. Sayangnya, hal ini tak selamanya positif. 

    Lewat internet of things, kamu membagikan banyak sekali informasi. Kata Key Info, besarnya data ini bisa menyulitkan penjagaan kerahasiaannya.

    Bisa saja, ada orang tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan informasi pribadimu. Tentu saja, seiring berjalannya waktu, isu ini selalu ditangani dan coba diselesaikan.

    Cara Kerja IoT

    cara kerja internet of things

    © Freepik.com

    Sejatinya, internet of things bekerja dengan cukup rumit. Akan tetapi, kamu bisa lebih mudah memahaminya ketika cara kerjanya dibongkar satu per satu.

    Kata BitDegree, berikut adalah cara kerja internet of things.

    1. Sensor

    Salah satu komponen utama IoT adalah sensor. Tugasnya adalah mengumpulkan data dari lingkungan benda.

    Biasanya, informasi yang ia cari tak rumit. Di antaranya adalah, lokasi, suhu, hingga tanggal. Contohnya ada di mesin pembuat kopi tadi.

    Ia mengumpulkan data berupa waktu, pukul berapa kamu bangun, sehingga ia harus menyala sendiri.

    Kadang kala, informasi kompleks juga dikumpulkan oleh sensor. Misalnya, keadaan pasien di rumah sakit.

    2. Koneksi

    Sensor telah mendapat informasi. Lantas, apa yang harus ia lakukan atas data tersebut?

    Jawabannya adalah, mengirimkannya. Biasanya, mereka memanfaatkan Wi-Fi, Bluetooth, atau koneksi lainnya.

    Informasi ini akan pergi menuju mesin pengolahan big data.

    3, Pengolahan data

    Tahap kerja IoT selanjutnya adalah pengolahan data. Pada langkah ini, informasimu akan diolah menjadi hasil.

    Misalnya, kamu pulang ke rumah jam 18.00. Lampu otomatis bertugas memantau waktu serta mengirimkannya ke mesin pengolahan.

    Setelah itu, data akan dinilai, apakah jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.

    Jika tidak, lampu takkan menyala. Jika ya, hal sebaliknya akan terjadi pada lampu.

    4. User interface (UI)

    Kamu pasti pernah mendapat notifikasi di HP. Bentuk user interface ini merupakan langkah terakhir dalam internet of things.

    Misalnya, rumahmu dimasuki pencuri. Ternyata, sistem keamanan mendeteksi hal ini. Mesin itu akan mengirimkan notifikasi kepadamu.

    Baca Juga: Agar Tak Diretas, Ini 7 Cara Jaga Keamanan Data Pekerjaan saat WFH

    Unsur Pembentuk IoT

    internet of things adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan sebelumnya, aplikasi internet of things mencakup berbagai tahapan kerja, mulai dari penyaringan informasi hingga pengolahan data.

    Namun, semua sistem IoT yang lengkap sejatinya serupa. Sebab, mereka mewakili empat komponen atau unsur berbeda yang sudah diintegrasikan.

    Masing-masing unsur pun sifatnya saling melengkapi. Dalam arti, aplikasi internet of things dapat berjalan karena unsur-unsur tersebut bekerja dalam satu lingkungan yang sama.

    Nah, berikut ini adalah unsur-unsur pembentuk aplikasi IoT, dikutip dari Leverege.

    1. AI (Artificial Intelligence)

    Unsur pertama yang menjadi pembentuk aplikasi IoT adalah AI atau artificial intelligence.

    Bagi kamu yang belum tahu, AI merupakan sistem kecerdasan yang diimplementasikan dalam sebuah mesin agar ia mampu beraktivitas layaknya manusia.

    Teknologi ini hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah machine learning.

    Nah, dalam IoT, AI memiliki peran yang cukup penting. Ia umumnya berfungsi sebagai penyaring data, perancang dan pengembang algoritma, serta penyedia jaringan internet.

    2. Sensor

    Unsur berikutnya yang merupakan pembentuk sistem IoT adalah sensor.

    Komponen satu ini sejatinya diperlukan sebagai unsur yang membedakan aplikasi IoT dengan mesin canggih lainnya.

    Sensor sendiri diperlukan agar mesin mampu menentukan instrumen yang dapat mengubah aplikasi IoT dari yang bersifat pasif menjadi alat yang aktif dan terintegrasi.

    Tak hanya itu, sensor juga terkadang mengambil peran AI dan bertugas untuk mengumpulkan data dari lingkungan mesin.

    3. Konektivitas

    Terakhir, unsur yang diperlukan dalam mesin IoT adalah konektivitas.

    Konektivitas di sini mengacu pada jaringan atau koneksi internet yang umumnya dicari atau diciptakan oleh mesin IoT.

    Umumnya, komponen satu ini diperlukan agar IoT dapat menyimpan data ke dalam cloud dan menyaring informasi dengan lebih cepat.

    Contoh Penerapan IoT

    © Freepik.com

    Meskipun terkesan sangat modern, IoT sejatinya sudah mulai diterapkan pada berbagai aspek dari kehidupan manusia.

    Hal ini berlaku karena kinerjanya dianggap mumpuni dan dapat meringankan beban kerja manusia secara menyeluruh.

    Hasilnya, ia pun sekarang sudah diintegrasikan dalam berbagai mesin yang membantu aktivitas kita sehari-seharinya.

    Nah, berikut ini adalah beberapa contoh penerapan IoT dalam kehidupan manusia yang perlu kamu ketahui.

    1. Transportasi

    Contoh penerapan IoT yang pertama adalah pada sektor transportasi.

    Teknologi ini ternyata dapat membantu manusia untuk mengintegrasikan, mengontrol, dan memproses informasi pada sistem transportasi.

    Penerapannya pada alat-alat transportasi kini tengah berkembang dengan pesat. Ia bahkandapat diimplementasikan pada mesin kendaraan atau fungsi kemudi kendaraan.

    Salah satu contohnya adalah autopilot atau moda transportasi yang mampu parkir dan berjalan secara otomatis sesuai perintah pengemudi.

    2. Keamanan

    Melansir laman Builtin, contoh penerapan selanjutnya dari IoT atau internet of things, adalah pada aspek-aspek keamanan manusia.

    Umumnya, mereka disediakan secara khusus untuk berbagai alat keamanan rumah, seperti smart home security system dan CCTV yang mampu melacak identitas orang.

    Akan tetapi, ia juga mulai diterapkan pada perusahaan dan institusi lainnya dalam bentuk biometric scanner.

    3. Kesehatan

    Sektor kesehatan juga menjadi aspek lainnya di mana aplikasi IoT mulai diterapkan.

    Dalam industri ini, internet of things sedang dikembangkan secara signifikan. Teknologi ini digunakan agar hasil pemeriksaan dapat langsung diterima dan diproses oleh para tenaga medis.

    Data-data yang dikirimkan biasanya seperti tekanan darah, riwayat penyakit, masalah yang dialami pasien, dan lain-lain.

    4. Lingkungan

    Contoh terakhir dari penerapan IoT adalah pada lingkungan hidup manusia.

    Di sini, para tenaga ahli umumnya memanfaatkan aplikasi dan perangkat IoT yang menggunakan sensor.

    Contoh dari alat ini adalah perangkat internet of things yang mampu memantau kualitas udara, pelacak satwa liar dalam penangkaran, pengelola serta pemeriksa kondisi air, dan lain-lain.

    Mesin internet of things kini juga bisa digunakan untuk sistem peringatan sebelum bencana terjadi.

    Manfaat IoT

    © accreditedschoolsonline.org

    Sejatinya, IoT adalah sebuah sistem yang diciptakan secara eksklusif untuk meringankan beban kerja manusia.

    Maka dari itu, ia bisa ditempatkan pada berbagai sektor dan dimanfaatkan untuk berbagai jenis aktivitas sehari-hari kita.

    Namun, selain hal tersebut, teknologi ini juga menawarkan sejumlah manfaat lain yang dapat menguntungkan masyarakat.

    Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi dari internet of things, menurut pemaparan Robu.

    • meningkatkan produktivitas staf dan pengurangan tenaga kerja manusia
    • manajemen operasional dan data yang lebih efisien
    • penggunaan sumber daya dan aset yang lebih baik
    • biaya operasional yang lebih hemat
    • meningkatkan keselamatan kerja pengguna
    • manajemen waktu yang lebih baik bagi pengguna

    Pilihan Karier di Bidang IoT

    pilihan karier iot adalah

    © Freepik.com

    Kamu telah memahami bahwa IoT adalah bidang yang tengah berkembang pesat. Dengan alasan ini, karier di dalamnya juga cukup menjanjikan.

    Melansir Institute of Electrical and Electronic Engineers, pilihan pekerjaan itu di antaranya.

    1. Machine learning engineer

    Alternatif pertama adalah menjadi machine learning engineer. Kata Study, pekerjaan ini mirip dengan tugas seorang programmer.

    Akan tetapi, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Machine learning engineer bertugas membuat program yang bisa berjalan tanpa perintah.

    Misalnya, pada mobil tanpa pengemudi. Alih-alih diatur pengendara, mesin ini berjalan dengan mempelajari lingkungan dan bergerak sendiri.

    2. Big data engineer

    Internet of things juga berkaitan dengan big data alias mahadata. Secara otomatis, pekerjaan big data engineer pun lahir.

    Kamu akan mengatur mahadata milik perusahaan, terutama bagian infrastrukturnya. Hal ini disampaikan oleh Toptal.

    3. Data scientist

    Big data engineer bertanggung jawab atas infrastruktur data. Bagaimana dengan analisisnya?

    Di sinilah data scientist berperan. Kata Toptal, tugas utamanya adalah mengolah dan memahami data.

    4. Security engineer

    Mesin sudah dibuat, data sudah disiapkan dan diolah sedemikian rupa. Masih ada celah di dalam sistem ini.

    Era IoT adalah era yang rawan penyalahgunaan data. Glints sudah menyampaikan hal ini di atas. Lubang inilah yang menjadi tugas security engineer.

    Career Explorer menyampaikan, mereka mencegah kebocoran data. Dengan begitu, informasi pribadi banyak orang menjadi lebih aman.

    Baca Juga: Ingin Jadi Developer? Ketahui Pentingnya Python!

    Demikian informasi dari Glints soal internet of things, mulai dari definisi, sejarah, cara kerja, hingga manfaatnya untuk masyarakat.

    Lewat penjelasan tadi, semoga kamu tak bingung lagi soal IoT. Sebab, mau tak mau, dengan adanya tuntutan revolusi industri 4.0 kamu harus memahami teknologi tersebut.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi serupa yang tak kalah penting pada kanal IT Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar istilah dan cara kerja teknologi penunjang kerja modern yang sudah Glints rangkum untukmu.

    Menarik bukan? Oleh karena itu, jangan sampai ketinggalan informasi. Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait