Memahami User Journey, Kunci Mengetahui Masalah Pengguna dalam Produk

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Katanya, perjalanan sebuah produk takkan pernah selesai. Selama ia masih digunakan, selalu ada celah untuk perbaikan. Lantas, dari mana desainer tahu kekurangan dari produknya? User journey adalah salah satu dokumen yang bisa ia gunakan.

    Apakah kamu masih bingung dengan istilah asing ini? Lantas, apa perbedaannya dengan customer journey?

    Semuanya ada di dalam artikel ini. Simak penjelasan lengkapnya, yuk!

    Apa Itu User Journey?

    pengertian

    © Unsplash.com

    Kita mulai pembahasan dari pengertian, yuk! Melansir UXmentor, user journey adalah adalah kumpulan dari langkah-langkah.

    Langkah ini menggambarkan berbagai skenario kemungkinan soal bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk yang kamu desain.

    Ia bisa menggambarkan dua hal. Pertama, soal bagaimana pengguna tengah berinteraksi dengan produkmu. Kedua, soal bagaimana pengguna bisa berinteraksi dengan produkmu.

    Ia mengungkapkan keadaan saat ini dan berbagai kemungkinan yang ada.

    Misalnya, produk yang kamu desain adalah aplikasi transportasi online. Urutan penggunaannya adalah:

    • pengguna membuka aplikasi
    • pengguna memesan transportasi
    • transportasi datang, ia naik dan pergi ke tempat tujuan
    • sesampainya di tujuan, pembuka kembali membuka aplikasi
    • pengguna menyelesaikan pesanan
    • aplikasi ditutup

    Ini merupakan satu dari banyak sekali skenario yang ada. 

    Bagaimana jika pengguna terburu-buru? Bagaimana jika pengguna memiliki pesanan favorit yang kerap ia lakukan? Lalu, bagaimana jika pengguna memesankan transportasi untuk orang lain, bukan dirinya sendiri?

    Semua itu digambarkan melalui user journey.

    Biasanya, user journey dibuat gambaran nyatanya menjadi user journey map. Contohnya adalah di bawah ini:

    apa itu user journey map

    © Nngroup.com

    Lantas, mengapa mengetahui langkah ini penting? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

    Mengapa User Journey Penting?

    Secara umum, user journey memiliki manfaat untuk dua pihak di perusahaan. Ia bisa digunakan baik untuk desainer sendiri, maupun sebagai sarana komunikasi dengan departemen lainnya.

    Nah, dirangkum dari Adobe Blog, manfaat dari user journey itu adalah:

    1. Bagi desainer

    manfaat user journey bagi desainer

    © Uxhires.com

    Kamu telah mengetahui user journey digunakan untuk menggambarkan interaksi saat ini dan peluang interaksi yang ada.

    Nah, lewatnya, desainer bisa melihat seberapa sulit atau mudah produk bisa digunakan. Ia juga bisa menilai, apakah ternyata peluang interaksi tadi bisa menjadi solusinya?

    Baca Juga: Meski Mirip, Ini Letak Perbedaan antara UX Designer dan Product Designer

    2. Bagi departemen lainnya

    manfaat user journey bagi departemen lainnya

    © Lawdonut.co.uk

    Menjelaskan kelebihan serta kekurangan produk pada nondesainer di perusahaan bisa menjadi tantangan tersendiri.

    Di sinilah user journey bisa digunakan. Ia bisa menggambarkan kelebihan dan kekurangan produk saat ini.

    Dokumen ini juga bisa menunjukkan mendesak atau tidaknya pembuatan suatu fitur dari kacamata pengguna.

    Oleh karena itu, ia bisa menjaga posisi user sebagai prioritas utama dalam proses desain produk.

    Tips Membuat User Journey

    Kamu telah mengetahui definisi dan berbagai alasan mengapa user journey penting. Lantas, bagaimana cara membuat user journey dengan baik?

    Kata Experience UX, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Di antaranya adalah:

    1. Ketahui pengguna produk

    ketahui pengguna produk

    © Freepik.com

    Dari namanya saja, kamu tentu sudah tahu bahwa pengguna adalah hal yang wajib dipertimbangkan saat membuat user journey.

    Pengguna tiap produk tentu berasal dari latar belakang yang berbeda. 

    Misalnya, aplikasi game biasa digunakan oleh milenial dan generasi Z. Sementara itu, aplikasi pengecekan saldo tabungan pensiun berasal dari kelompok yang lebih berusia.

    Nah, kamu bisa menggunakan user persona sebagai alat bantu. Lewatnya, kamu mengetahui kebiasaan dan ekspektasi pengguna atas produkmu.

    2. Buat journey paling mudah

    buat journey paling mudah

    © Freepik.com

    Selanjutnya, kamu harus membuat membuat skenario fiksi yang berisi interaksi pengguna dan produk.

    Nah, meski berupa cerita karangan, ingat, kamu telah mengetahui latar belakang pengguna. Ini akan menjaga user journey yang kamu buat tetap realistis.

    3. Modifikasi skenario yang ada

    modifikasi skenario yang ada user journey

    © Freepik.com

    Setelah punya skenario utama, saatnya menggunakan imajinasi untuk membuat skenario lainnya!

    Apa yang mungkin menjadi masalah pengguna? Saat menggunakan produkmu, fitur apa yang paling bisa membantunya?

    Ini akan membantumu menilai apa yang bisa diperbaiki dari produk. Ingat, salah satu manfaat user journey adalah memilih fitur atau hal baru yang bisa dilakukan atas produk.

    User Journey vs Customer Journey

    user journey vs customer journey

    © Freepik.com

    Nah, untukmu yang menggeluti bidang marketing, mungkin kamu pernah mendengar soal customer journey. Lantas, apakah ada perbedaan di antara user dan customer journey?

    Melansir NNgroup, sejatinya, keduanya memang mirip. Mereka sama-sama menggambarkan skenario interaksi antara produk dan orang yang menggunakannya.

    Akan tetapi, user sendiri berbeda dengan customer. Customer merujuk kepada orang yang membeli produkmu. Sementara itu, user merujuk kepada pengguna produkmu secara langsung.

    Seorang user belum tentu merupakan customer juga. Oleh karena itu, interaksi yang mereka gambarkan bisa jadi sama, meski memiliki kemungkinan berbeda pula.

    Misalnya, produk yang kamu buat adalah aplikasi belajar bernyanyi untuk anak balita. User dari produkmu merupakan anak balita itu sendiri. Sementara itu, customer-nya adalah orang tuanya.

    Selain itu, penekanan interaksi keduanya juga berbeda. 

    Customer journey memiliki tujuan utama marketing. Oleh karena itu, informasi soal interaksi di dalamnya 

    Sementara itu, fungsi dan tujuan dari user journey adalah untuk desain produk. Oleh karena itu, penekanan isi dan tujuan utamanya adalah soal user experience.

    Baca Juga: Ini Dia Perbedaan dan Persamaan antara User dan Buyer Persona

    Demikian informasi dari Glints soal user journey. Setelah membaca artikel ini, kamu tentu tak perlu bingung lagi, ya!

    User journey adalah satu dari banyak hal yang perlu kamu pahami di dunia produk dan desain. Tenang saja, kamu bisa mempelajari semuanya di Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass adalah seminar dengan pemateri ahli di bidangnya, termasuk dalam dunia desain produk. Jadi, kamu tak perlu khawatir soal kualitas kelas ini.

    Lantas, apa lagi yang kamu tunggu? Daftar kelasnya sekarang, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait