Membayar DP Rumah, Lebih Baik Tinggi atau Rendah?

Diperbarui 21 Jun 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Membayar uang muka atau down payment (DP) adalah langkah pertama dalam mendapatkan rumah impian. 

    Sebelumnya, Glints akan menjelaskan secara singkat mengenai apa itu DP terlebih dahulu.

    Dilansir dari Bankrate, down payment (DP) adalah sejumlah uang tunai yang dibayarkan di awal pembelian sebuah aset atau properti.

    Biasanya, DP ini berkisar antara 10-20% dari harga rumah yang ingin dibeli.

    Pertanyaannya adalah, haruskah kamu membayar DP dalam jumlah yang besar atau lebih baik membayar DP rendah secepatnya?

    Tidak perlu bingung, karena Glints sudah menyiapkan pertimbangan kedua pilihan tersebut untukmu.

    Baca Juga: Kenali Apa Itu Tapera, Solusi Pembiayaan Rumah untuk Para Pekerja

    Pertimbangan Membayar DP Tinggi

    1. Cicilan tidak terlalu besar

    Ketika membayar DP rumah dengan jumlah yang besar yaitu sekitar 20% atau lebih, cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya tentu akan lebih kecil.

    Katakanlah harga rumahnya adalah 800 juta rupiah. Dengan membayar DP 20% dari harga tersebut (160 juta rupiah), sisa cicilan yang harus dibayarkan adalah 640 juta rupiah.

    Intinya, semakin besar DP yang dibayarkan, cicilannya juga tidak akan terlalu berat.

    Nah, walaupun begitu, jika kamu ingin membayar DP yang lebih besar, tentu kamu harus menabung terlebih dahulu untuk mencapainya.

    Mungkin kamu memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa mengumpulkan dana tersebut.

    2. Bunga lebih rendah

    Keuntungan lain membayar DP tinggi adalah bunga yang harus dibayarkan nantinya lebih rendah.

    Dikarenakan kamu sudah membayar DP rumah tinggi, pihak pemberi kredit akan memberi keringanan bunga pinjaman yang tidak tinggi.

    Meskipun begitu, bunga rendah juga dipengaruhi oleh jangka waktu pinjaman yang kamu ajukan.

    Jika masih menggunakan contoh yang sama seperti di atas, kamu harus membayarkan sisa uang 640 juta rupiah.

    Ketika mengajukan KPR, kamu memilih program kredit untuk 15 tahun dan sudah ada bunga yang harus dibayarkan setiap bulannya.

    Nilai bunga yang akan diberikan jika kamu ingin melunasi sisa pembayaran tersebut dalam kurun waktu 15 tahun tentu akan beda dengan 20 tahun.

    Ketika pinjaman berlangsung lama, nilai bunga meningkat karena kamu diberi waktu tambahan oleh kreditur untuk membayarkan sisa tagihan rumah yang sudah dibeli.

    3. Pengajuan KPR akan mudah disetujui

    Keuntungan lain dari DP yang lebih tinggi adalah mudah untuk diproses dan disetujui oleh pihak bank.

    Pasalnya, pihak bank hanya akan mengeluarkan pinjaman yang lebih kecil, sehingga risikonya juga lebih rendah.

    Contoh Perhitungan Membayar DP Tinggi

    Agar kamu bisa lebih mengerti soal pembayaran KPR rumah dengan DP tinggi. Glints akan berikan ilustrasinya.

    Misalnya, Angga ingin membeli rumah seharga Rp900 juta. Ia akan membayar DP sebesar 30% dengan tenor atau rentang waktu 15 tahun (180 bulan). Bunga yang diberikan bank adalah 10% per tahun.

    Dengan begitu, Angga harus membayar DP rumah sebesar:

    • 900.000.000 x 30% atau Rp270.000.000

    Untuk total biaya cicilan KPR sendiri adalah sebesar:

    • 900.000.000 – 270.000.000 = Rp630.000.000

    Nah, jadi setiap bulannya Angga akan membayar cicilan sebesar:

    • Cicilan pokok = 630.000.000 / 180 bulan = Rp3.500.000
    • Bunga cicilan = (630.000.000 x 10%) / 180 bulan= Rp350.000
    • Cicilan tiap bulan = 3.500.000 + 350.000 = Rp3.850.000
    Baca Juga: Millenials dan Cicilan KPR: Mungkin Nggak, ya?

    Pertimbangan Membayar DP Rumah Rendah

    1. Lebih cepat membeli rumah

    Membayar DP rendah saat membeli rumah memungkinkan kamu untuk lebih cepat mendapatkannya.

    Dari contoh yang sebelumnya saja, jika membayar 20%, DP yang harus dibayarkan adalah 160 juta rupiah.

    Bayangkan saja, kira-kira butuh berapa lama untuk menabung uang tersebut?

    Maka dari itu, keuntungan membayar DP dengan persentase rendah adalah kamu bisa lebih cepat memiliki rumah dan tinggal memikirkan cicilannya saja.

    Namun perlu diingat, membayar DP rendah berarti cicilan dan bunga yang harus dibayarkan biasanya menjadi lebih tinggi jika dijumlahkan.

    2. Dana darurat aman

    Mungkin saja, kamu sudah memiliki uang tunai yang cukup untuk membayar DP rumah dalam jumlah besar.

    Meskipun begitu, salah satu keuntungan membayar DP rendah adalah kamu bisa mengalokasikan uang tersebut menjadi dana darurat.

    Jadi, kalau terjadi apa-apa seperti dipecat dari kantor, pasangan jatuh sakit, dan lain-lain, kamu sudah memiliki dana untuk membayarnya.

    3. Punya uang tunai lebih

    Dilansir dari The Balance, dengan membayarkan DP rendah ketika membeli rumah, kamu akan memiliki uang tunai lebih.

    Nah, uang tunai tersebut dapat digunakan untuk membeli banyak hal. Mulai dari furnitur, cat, dan hal lain yang bisa digunakan untuk mempercantik rumah.

    Tak lupa, kamu juga bisa menggunakannya untuk hal-hal lain di luar cicilan KPR rumah yang tak terduga dan harus dibayarkan.

    Lalu, kamu juga bisa menggunakan uang tunai tersebut untuk keperluan pribadi lainnya seperti menyiapkan dana pensiun dan lain-lain.

    4. Pelunasan cicilan lebih lama

    Walaupun kamu bisa mendapatkan keuntungan seperti di atas dengan DP yang rendah, ada juga kekurangannya seperti pelunasan yang lebih lama.

    Saat memilih DP rendah, bank akan memberikan rentang waktu membayar cicilan yang cukup lama untuk meringankan bebannya.

    Dengan begitu, pelunasan cicilan tersebut harus dilakukan dalam waktu yang lebih lama.

    Harus diingat juga bahwa semakin lama waktu membayar cicilan, semakin besar pula kamu harus membayar bunga pinjaman ke bank.

    5. Proses pengajuan KPR bisa relatif lebih lama

    Bertolak belakang dari pengajuan KPR dengan DP tinggi, pengajuan KPR-mu bisa memakan waktu yang relatif lebih lama.

    Pasalnya, saat diajukan, pihak bank harus melakukan pemeriksaan yang panjang dan memperhitungkan risiko-risiko yang dapat terjadi karena uang yang dipinjamkan lebih besar.

    Contoh Perhitungan Membayar DP Rendah

    Glints juga akan berikan ilustrasi sebagai contoh perhitungan pembayaran DP rendah. Berikut penjelasannya:

    Rina ingin membeli rumah seharga Rp800 juta. Ia akan membayar DP sebesar 10% dengan tenor atau rentang waktu 15 tahun (180 bulan). Bunga yang diberikan bank adalah 10% per tahun.

    Dengan begitu, Rina harus membayar DP rumah sebesar:

    • 800.000.000 x 10% atau Rp80.000.000.

    Untuk total biaya cicilan KPR-nya adalah sebesar:

    • 800.000.000 – 70.000.000 = Rp730.000.000

    Nah, jadi setiap bulannya Rina akan membayar cicilan kira-kira sebesar:

    • Cicilan pokok = 730.000.000 / 180 bulan = Rp4.055.556
    • Bunga cicilan = (730.000.000 x 10%)  / 180 bulan = Rp405.556
    • Cicilan tiap bulan = 4.055.556 + 405.556 = Rp4.461.112
    Baca Juga: Begini Simulasi Perhitungan Gaji setelah Dipotong Tapera

    Itu dia beragam hal yang bisa kamu jadikan pertimbangan jika bingung ingin membayar DP rumah dalam jumlah besar atau kecil.

    Dapat disimpulkan bahwa membayar DP dalam jumlah besar memungkinkan kamu untuk membayar cicilan yang tidak terlalu besar.

    Bunga yang harus dibayar pun tidak begitu tinggi.

    Walaupun memang harus memiliki uang tunai yang terbilang cukup banyak.

    Meskipun begitu, membayar DP dalam jumlah kecil memungkinkan kamu untuk membeli rumah sesegera mungkin.

    Kamu tidak perlu menabung lama-lama, tetapi memang cicilan dan nilai bunga akan lebih besar.

    Nah, kamu bisa mendapatkan lebih banyak informasi, tips, dan trik membeli rumah dengan baca kumpulan artikel dari Glints.

    Yuk, dapatkan informasi dan baca artikelnya dengan klik link ini sekarang secara gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait