Dividen: Definisi, Jenis, Tanggal Penting, dan Perhitungannya

Diperbarui 07 Jul 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dividen adalah istilah yang penting dalam dunia investasi.

    Istilah ini populer digunakan pada jenis investasi saham. Namun, sebenarnya ada juga dividen properti, dividen janji utang, dan lainnya.

    Pembagian dividen menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para investor.

    Penasaran apa itu dividen dan bagaimana perhitungannya? Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: Ingin Belajar Saham? Pelajari Panduannya untuk Pemula

    Apa Itu Dividen?

    Umumnya, seseorang yang berinvestasi saham akan senang ketika perusahaan yang dia investasikan mengumumkan jadwal pembagian dividen.

    Sebenarnya, apa itu dividen dan mengapa kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh para pemegang saham?

    Dikutip dari Investopedia, dividen adalah pendistribusian sebagian pendapatan perusahaan yang diputuskan dan dikelola oleh direksi perusahaan kepada para pemegang saham.

    Dengan kata lain, dividen dapat dianggap sebagai bentuk terima kasih perusahaan pada pemegang saham yang telah memercayakan sebagian dananya untuk operasional bisnis mereka.

    Mayoritas dividen dibagikan dalam bentuk uang (dividen tunai). Namun, ada juga perusahaan yang membayar dividen dalam bentuk lembar saham tambahan (dividen saham).

    Meski demikian, tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya.

    Biasanya ada beberapa faktor yang menentukan apakah sebuah perusahaan akan membagikan dividen atau tidak, antara lain laba bersih perusahaan, dividen payout ratio (DPR), dan jumlah saham beredar.

    Berdasarkan perhitungan tiga hal di atas dan berbagai pertimbangan lainnya, para pemegang saham dan direksi perusahaan akan membahas dan menyepakatinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Bisa saja perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan dividen karena sedang ingin fokus pada beberapa pembenahan atau perkembangan bisnis mereka.

    Lalu, siapa saja yang berhak menerima dividen?

    Setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan berhak untuk menerima dividen.

    Untuk dapat tercatat dalam daftar tersebut, investor harus memegang saham hingga periode cum date berakhir, seperti ditulis Kontan.

    Cum date dalam pembagian dividen adalah tanggal terakhir perdagangan saham di bursa yang masih memberikan hak pada investor untuk menerima dividen.

    Jika membeli saham di atas cum date yang telah ditentukan, kamu tidak dapat menerima dividen dari perusahaan pada periode tersebut.

    Baca Juga: Ingin Terjun ke Dunia Saham? Pahami 5 Risiko Menabung Saham Ini

    Jenis-Jenis Dividen

    Dividen dapat dibagi-bagi berdasarkan jenis pembayaran yang diberikan kepada investor. Beberapa di antaranya adalah:

    1. Dividen tunai

    Sesuai dengan namanya, dividen tunai adalah pembagian keuntungan yang diberikan secara tunai.

    Menurut Fortune, dividen tunai adalah jenis pembagian yang paling sering dilakukan perusahaan.

    Secara umum, pembagian ini dapat dilakukan sebanyak 2-4 kali dalam 1 tahun.

    Namun, ada juga yang melakukannya secara bulanan, setiap setengah tahun, sekali dalam setahun.

    2. Dividen saham

    Ketimbang membayar secara cash atau tunai, dividen saham dapat diberikan dalam bentuk saham.

    Jadi, investor akan mendapatkan tambahan jumlah saham dari dari saham yang mereka miliki saat ini.

    Walaupun begitu, tidak akan ada perubahan pada kapitalisasi pasar karena pembagian saham ini mirip dengan sistem stock split.

    3. Dividen properti

    Selanjut, terdapat dividen yang bernama dividen properti. Jika dilihat dari namanya, mungkin kamu mengartikannya sebagai pembagian hasil berupa properti.

    Namun pada kenyataannya, dividen properti dapat diberikan dalam bentuk aset-aset lain selain kas perusahaan.

    Secara umum, banyak perusahaan dan pemilik saham yang tidak menyukai pembagian ini karena prosesnya yang sangat rumit.

    4. Dividen likuidasi

    Dividen likuidasi adalah pembagian hasil yang berupa pengembalian modal kepada pemilik saham.

    Perusahaan yang memutuskan untuk memberikan dividen likuidasi umumnya sudah memutuskan untuk menghentikan perusahaan seperti melakukan joint venture atau bangkrut.

    Jenis dividen satu ini memiliki tujuan untuk tidak memiliki utang dan konflik dengan investor.

    5. Dividen janji utang (skrip)

    Ketika sebuah perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk memberikan dividen di waktu dekat, ia akan memberikan dividen berupa janji utang atau dividen skrip.

    Nantinya, setiap pemilik saham akan mendapatkan surat pernyataan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen dalam waktu yang sudah ditentukan.

    Dividen ini juga bisa memiliki bunga yang harus dibayarkan juga kepada pemilik saham beserta utang yang dibuat.

    Tanggal Penting dalam Pembagian Dividen

    Sebagai investor, ada beberapa tanggal yang harus kamu perhatikan. Lima tanggal penting dalam pembagian dividen adalah sebagai berikut.

    1. Tanggal pengumuman

    Pada tanggal ini, perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan membagikan dividen.

    Selain itu, mereka juga menyebutkan nilai dividen yang akan diterima investor per lembar saham yang dimilikinya.

    2. Cum date/cum dividend

    Dikutip dari Bisnis, cum date atau cum dividend adalah tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan.

    Dengan kata lain, investor yang berhak menerima dividen adalah mereka yang telah membeli saham hingga paling lambat pada cum date.

    Maka, kamu perlu memperhatikan tanggal cum date agar bisa mendapatkan dividen yang telah ditetapkan perusahaan.

    3. Ex date/ex dividend

    Satu hari setelah cum date disebut sebagai ex date atau ex dividend.

    Ex date adalah hari pertama penjualan saham yang tidak terikat dengan pembagian dividen.

    Jadi, investor yang baru membeli saham pada ex date tidak berhak menerima saham dari perusahaan.

    4. Recording date

    Recording date atau tanggal pencatatan adalah hari ketika perusahaan mencatat siapa saja investor yang berhak menerima dividen.

    Investor yang telah membeli saham hingga cum date akan masuk dalam Daftar Pemegang Saham perseroan dan akan menerima dividen yang telah ditentukan.

    5. Payment date

    Tanggal yang paling ditunggu-tunggu oleh pemegang saham tentu saja payment date atau tanggal pembayaran.

    Pada tanggal ini, perusahaan membagikan dividen sesuai porsi saham yang dimiliki oleh investor. Umumnya payment date adalah 10 hari setelah ex cum dividen.

    Dividen dapat dibagikan dalam dua bentuk, yaitu uang tunai dan penambahan kepemilikan lembar saham.

    Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen dalam bentuk uang, investor akan menerima dividen langsung di rekening dananya setelah dipotong pajak penghasilan (PPh) sebesar 10%.

    Baca Juga: Tertarik Investasi Saham? Pelajari Analisis Fundamental dan Teknikal!

    Perhitungan Dividen

    menghitung dividen pribadi

    © thebalance.com

    Dalam dunia investasi saham, ada beberapa cara perhitungan dividen. Tiga cara perhitungan dividen adalah sebagai berikut.

    1. Dividend payout ratio (DPR)

    Dividend payout ratio (DPR) adalah perhitungan rasio yang didasarkan pada seberapa banyak laba perusahaan yang dibagi menjadi dividen bagi para pemegang saham, seperti dilansir dari Merdeka.

    Sebagai contoh, perusahaan X mendapatkan laba bersih sebesar Rp1 miliar. Kemudian, perusahaan menetapkan akan membagikan dividen sebesar 50% dari total laba bersih.

    Berarti, total dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan X berdasarkan DPR adalah Rp500 juta.

    2. Dividend per share (DPS)

    Perhitungan dividen selanjutnya adalah dividend per share (DPS) atau dividen perlembar saham.

    Pada perhitungan ini, perusahaan menghitung nilai dividen berdasarkan total jumlah saham yang beredar.

    Misalnya, perusahaan X memutuskan untuk membagikan dividen dengan total Rp500 juta.

    Sementara itu, jumlah saham perusahaan yang beredar adalah 2 juta lembar.

    Maka, DPS yang diterima pemegang saham adalah Rp500 juta/2 juta = Rp250/lembar.

    3. Dividend yield

    Dividend yield adalah perhitungan saham yang didasarkan pada harga saham yang beredar.

    Sebagai contoh, perusahaan X membagikan saham dengan nilai Rp 250/lembar.

    Harga saham perusahaan X pada tanggal penutupan adalah Rp5.000.

    Perhitungan dividend yield-nya adalah 250/5.000×100%=5%.

    Maka, dividend yield perusahaan X adalah 5%.

    Baca Juga: Baru Lulus Kuliah? Intip Investasi yang Cocok Untukmu!

    Demikian penjelasan lengkap dari Glints tentang dividen.

    Kesimpulannya, dividen adalah suatu keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemilik saham.

    Bagi kamu yang sudah mulai berinvestasi saham, catat tanggal-tanggal penting pembagian dividen, ya agar bisa mendapat keuntungan lebih banyak dari investasi ini.

    Jika ingin mengetahui informasi seperti jenis-jenis investasi bisa temukan semuanya di Glints Blog.

    Glints harap dengan informasi tersebut, kamu bisa memilih jenis investasi yang paling cocok dengan kebutuah dan profil risikomu.

    Yuk, langsung temukan informasi secara gratis dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 27

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait