Menjawab Tantangan Desain Produk dalam Perusahaan Startup

Diperbarui 04 Agu 2021 - Dibaca 15 mnt

Isi Artikel

    Desain produk dan perusahaan startup adalah dua bagian yang sulit dipisahkan. 

    Hal itu disebabkan desain produk memegang peranan penting dalam peningkatan bisnis pada suatu perusahaan startup.

    Lewat artikel ini saya akan berbagi soal apa saja tantangan yang biasanya dihadapi oleh seorang product designer di sebuah perusahaan startup

    Jika teman-teman penasaran, simak penjelasan yang sudah saya siapkan di bawah ini.

    Apa Sebenarnya Desain Produk Itu?

    desain produk perusahaan startup

    © Unsplash.com

    Sebelum masuk ke pembahasan mengenai tantangan desain produk pada perusahaan startup, saya akan menjelaskan definisinya terlebih dahulu. 

    Menurut yang saya pahami dan lebih terkait dengan profesi saya, desain produk itu lebih mengacu pada suatu catchphrase yang menggambarkan profesi-profesi keterampilan desain terkait perancangan suatu produk. 

    Jadi di dalam desain produk ini ada beberapa spesialisasi khusus. Misalnya UX research, UX strategist, interaction designer, visual designer, UI designer, copywriter, dan masih banyak lagi. 

    Namun, ada satu hal yang perlu kamu catat, yaitu produk yang kita bicarakan di sini adalah digital product dan bukanlah produk konvensional.

    Jadi, kalau lebih spesifik, istilah dari profesi saya ini adalah digital product designer

    Baca Juga: Apa Itu Design Thinking? Pahami Prinsip, Langkah, dan Penerapannya di Sini!

    Pentingkah Peran Desain Produk di Perusahaan Startup?

    © Unsplash.com

    Berdasarkan laporan McKinsey dengan judul “The Business Value of Design” di akhir 2018, diketahui bahwa perusahaan dengan kualitas desain yang bagus akan memiliki profit hingga 200% lebih tinggi dibanding benchmark industri. 

    Laporan semacam ini membuat startupstartup baru, khususnya di Indonesia mulai berpikir bahwa desain yang baik bisa dijadikan unique selling value mereka.

    Mengapa? Karena persaingan antar produk startup yang cenderung terbuka, mengakibatkan kemudahan user dalam memilih mana sebenarnya produk yang paling membuat mereka merasa nyaman saat digunakan. 

    Akan sangat sulit menciptakan growth, kalau produknya tidak disukai user.

    Nah, di sinilah peranan produk desain akan dimulai dengan diterapkannya prinsip user centered design di suatu organisasi. Jadi, produknya akan lebih fokus pada kebutuhan user

    Hal itu secara langsung akan berpengaruh terhadap produk dan market fitness-nya. Dalam artian seberapa baik produk itu bisa diterima oleh market-nya. 

    Namun, untuk bisa apply desain produk di perusahaan startup ada tantangannya tersendiri. 

    Beda startup tentunya akan memiliki perbedaan environment, pemahaman, prioritas, dan masih banyak hal lainnya. 

    Jadi, harus diperhatikan juga seperti apa kondisi dari startup itu sendiri. Pasalnya, approach untuk penerapan product design itu tidak bisa sembarangan. 

    Pemahaman mengenai budaya perusahaan harus ditingkatkan lebih dulu, sehingga nantinya seorang product designer akan tahu harus mulai bekerja dari mana untuk menciptakan impact

    Namun, di luar semua tantangan tersebut, saya yakin dan bisa menyimpulkan bahwa product design sangat penting untuk kesuksesan suatu produk. 

    Tantangan yang Harus Dihadapi Product Designer di Perusahaan Startup

    © Unsplash.com

    Berikut ini beberapa tantangan penerapan desain produk di perusahaan startup yang perlu kamu tahu, antara lain:

    1. Mendapatkan buy-in dari stakeholder

    Ujung dari sebagian besar masalah product designer adalah dalam mendapatkan buy-in dari stakeholder

    Tidak peduli seberapa sophisticated atau bagusnya ide untuk desain sebuah produk, tetap tidak akan menjamin bos kita di perusahaan startup akan langsung setuju. 

    Pasalnya mereka pasti akan mempertanyakan bagaimana ide kita bisa menghasilkan profit bagi perusahaan. 

    Jika dilihat idenya tidak membawa dampak besar bagi bisnis, pasti stakeholder enggan menerima proposal kita dan lebih memilih mengalokasikan dana untuk hal yang lain. 

    Oleh karena itu, seorang product designer harus selalu paham bagaimana kondisi perusahaannya dan bagaimana caranya ia mempresentasikan ide yang dimiliki.  

    Misalnya, jika si bos sangat business minded, maka tunjukkan bagaimana idemu bisa memberikan pengaruh pada profit perusahaan. 

    Dalam menghadapi tantangan ini, hal bisa dilakukan seorang product designer adalah  mencari mentor yang sudah berpengalaman di bidang itu. 

    Atau jika tidak mungkin, banyak membaca dan bergabung dengan komunitas profesi juga sangat membantu. Cari tahu bagaimana cara orang lain saat menghadapi permasalahan itu. 

    Adapun dari pengalaman berkarier saya, hal mendasar yang sangat membantu untuk mengatasi tantangan ini adalah kemampuan sosial.

    Karena bagaimanapun bos kita adalah manusia jadi kita bisa dekati dari sisi emosionalnya.

    Saat sudah mendapatkan kepercayaan dari bos pasti kita akan lebih didengar sehingga ide jadi lebih mudah diterima.

    2. Berinovasi untuk produk baru

    Kamu harus paham bahwa modal dalam membuat suatu produk unggulan itu sebenarnya tersebar di banyak cluster seperti stakeholder atau peers

    Kewajiban kita sebagai product designer adalah menjadi fasilitator untuk menyatukan semua ide yang ada untuk direfleksikan menjadi suatu actionable product idea.

    Maka dari itu, menjalin komunikasi yang baik dengan semua kolega sangat perlu dilakukan.

    Dari product idea tersebut akan terlihat seperti apa dampaknya untuk perusahaan. Improvement apa saja yang akan didapatkan, sekaligus proyeksi perbaikan performa produknya juga akan bisa diketahui. 

    Maka, seorang product designer akan selalu butuh bantuan dari rekan kerjanya agar bisa terus maju dan mendapatkan ide-ide baru untuk berinovasi.

    Selain itu juga, mereka harus bisa melibatkan banyak perspektif sehingga potensi untuk menemukan ide yang mind blowing semakin tinggi.

    Selain kolaborasi ide, kita juga wajib melakukan riset mengenai apa yang sudah ada di luar sana untuk mencari tambahan perspektif ide produk. 

    Jika terdapat hambatan dalam kolaborasi, cobalah melakukan prosesnya secara bertahap. 

    Misalnya saat terpikirkan mengenai suatu ide, coba presentasikan dahulu ke para stakeholders dan rekan kerja, tentunya dengan menyertakan hasil riset agar bisa lebih meyakinkan. 

    Baca Juga: Daftar 7 Pekerjaan dalam Dunia Desain Produk, Mana yang Tepat Untukmu?

    Prinsip yang Harus Diingat oleh Product Designer

    desain prduk perusahaan startup

    © Unsplash.com

    Dalam membuat desain produk di sebuah perusahaan startup, ada beberapa prinsip yang harus selalu diingat oleh seorang product designer, antara lain:

    1. Kedepankan pemahaman tentang user

    Prinsip pertama, yaitu selalu mengedepankan pemahaman mengenai user dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. 

    Jadi saat perusahaan akan membuat suatu produk atau aplikasi, bisa membantu dalam menyesuaikan kebutuhan dari para user.

    2. Banyak kolaborasi

    Prinsip kedua adalah dengan banyak berkolaborasi. Jika sebelumnya kamu adalah seorang single warrior, maka untuk menjadi seorang product designer yang berkualitas, mulailah belajar untuk menjadi group facilitator

    3. Intensifkan komunikasi

    Seringnya berkomunikasi juga menjadi prinsip yang harus selalu diingat oleh setiap product designer

    Rencanakan komunikasi berkala dengan stakeholder dan rekan yang terlibat agar mereka tahu apa yang sedang kita kerjakan sudah sejauh mana dan bagaimana mereka bisa terlibat.

    Jadi, mereka akan memiliki ketertarikan dan keterikatan pada proses kerja kita. 

    Apakah Perusahaan Startup Tempat yang Tepat Bagi Product Designer Berkarier?

    © Unsplash.com

    Pembahasan yang satu ini cukup menarik dan saya akan menjawab “iya” tapi ada “tapi-nya”.

    Bisa saya bilang sebesar 75% lahan kerja product designer memang ada di startup

    Hal itu disebabkan kebanyakan startup cukup mudah beradaptasi dengan cara kerja product designer dan memiliki budaya kerja yang sanggup memfasilitasi proses kerja yang dijalankan oleh profesi ini.

    Misalnya, keleluasaan dalam melontarkan ide, berkolaborasi, dan melakukan eksperimen. 

    Hal ini berbeda dengan cara kerja di perusahaan korporat dengan birokrasi yang cukup rumit sehingga proses persetujuan riset saja bisa memakan waktu yang sangat lama.

    Belum lagi kalau ingin meminta kesediaan rekan kerja dari divisi lain untuk terlibat dalam proyek yang sedang dikerjakan. 

    Terkait “tapi” nya, ya itu tadi, untuk startup yang masih belum terlalu paham mengenai potensi dari keberadaan product designers di perusahaan mereka.

    Maka, perlu ada usaha untuk didengarkan dulu, dan ini seringkali menjadi tantangan bagi mereka yang baru memulai karir di bidang product design ini. 

    Namun, bisa disimpulkan bahwa kesempatan berkarier seorang product designer di startup jauh lebih baik.

    Baca Juga: Daftar 8 Buku tentang Desain Produk yang Wajib Kamu Baca

    Demikian penjelasan saya mengenai tantangan product design dalam sebuah perusahaan startup. Saya juga pernah berbagi soal topik ini di Glints ExpertClass berjudul “Values of Your Product Design” pada Kamis, 13 Agustus 2020 lalu.

    Ingin belajar topik-topik lainnya seputar desain produk? Ikuti saja kelas online Glints ExpertClass.

    Kelas-kelas itu diisi oleh para praktisi yang berpengalaman. Kamu pun bisa belajar banyak dari mereka.

    Jadi, tunggu apa lagi? Pahami seluk-beluk product design dengan klik link ini. Jangan ditunda, ya, karena kuotanya terbatas.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait