Yuk, Rencanakan Stok Bisnismu Secara Akurat dengan Demand Planning

Tayang 13 Jun 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Sebuah perusahaan yang menyediakan barang untuk dibeli pelanggan harus selalu tahu berapa jumlah produk yang ideal untuk dijual. Untuk melakukannya, demand planning adalah proses yang biasa digunakan.

    Tanpa demand planning, sebuah bisnis bisa jadi sangat kacau.

    Oleh karena itu, penting untuk memahaminya agar usaha bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

    Nah, Glints akan menjelaskan selengkapnya soal demand planning dalam artikel ini.

    Jadi, simak baik-baik poin-poin pentingnya, ya!

    Apa Itu Demand Planning?

    demand planning adalah

    © Freepik.com

    Anaplan menjelaskan bahwa demand planning adalah proses dalam supply chain management atau manajemen rantai pasok yang meliputi forecasting demand.

    Jadi, demand planning memperkirakan permintaan dari sebuah produk agar persediaannya dapat dipenuhi sehingga konsumen bisa selalu terpuaskan.

    Tak hanya itu, persediaan barang juga tidak boleh terlalu banyak, karena hal ini akan menyebabkan surplus atau kelebihan stok yang justru merugikan perusahaan.

    Dalam demand planning, ada begitu banyak aspek yang berpengaruh, mulai dari ketersediaan sumber daya, kondisi cuaca dan medan distribusi, maupun pengaruh lainnya seperti berita atau kejadian tertentu.

    Oleh karena itu, kalau tertarik bekerja di bidang ini, kamu harus selalu sigap dalam mengumpulkan informasi dan data untuk memastikan kelancaran prosesnya.

    Baca Juga: Demand Generation, Strategi Marketing untuk Tingkatkan Minat Beli Pelanggan

    Pentingnya Demand Planning

    Demand planning adalah proses yang sangat penting.

    Pasalnya, tanpa mengetahui berapa jumlah ideal sebuah produk harus disediakan untuk konsumen, perusahaan akan mengalami kerugian.

    Kerugian tentunya bisa terjadi akibat barang yang tersedia terlalu banyak atau terlalu sedikit.

    Karena hal ini juga, Michigan State University berkata bahwa kamu bisa kalah dari kompetitor.

    Perbedaan Demand Planning dan Forecasting

    demand planning adalah

    © Freepik.com

    Demand planning dan forecasting mungkin terdengar seperti dua proses yang sama.

    Menurut Unioncrate, demand planning adalah proses yang dilakukan untuk merencanakan rantai pasok dengan menggunakan forecasting.

    Jadi, forecasting merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses demand planning.

    Forecasting sendiri adalah memprediksi jumlah penjualan agar penyediaan barang bisa tepat dan sesuai kebutuhan pasar.

    Tanpa forecasting, demand planning yang efektif tidak dapat dilakukan.

    Akan tetapi, forecasting bukan keseluruhan proses dari demand planning.

    Nantinya, demand planner akan melakukan perencanaan dan penyesuaian biaya berdasarkan hasil forecasting yang dilakukan.

    Baca Juga: Rekomendasi 9 Sales Planning Tools Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Penjualan

    Proses Demand Planning

    demand planning adalah

    © Freepik.com

    1. Pilih software yang tepat

    Demand planning adalah proses yang cukup rumit, oleh karena itu dibutuhkan software untuk mempermudah kerjamu.

    Biasanya, digunakan enterprise resource planning system seperti SAP, NetSuite, Sage, dan sejenisnya.

    2. Kumpulkan data

    Data merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk proses demand planning.

    Jadi, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mengumpulkan data relevan untuk diproses.

    Dalam tahap ini, data mining dan agile process modelling umumnya dibutuhkan.

    3. Buat model proses

    Tanpa mengetahui rencana proses yang jelas, demand planning tidak bisa dilakukan secara efektif dan efisien.

    Susunlah apa saja yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, misalnya:

    • persiapan data
    • forecasting pertama
    • pengumpulan market intelligence
    • pengolahan data sales
    • forecast final

    4. Implementasi dan monitoring

    Setelah memulai proses demand planning, monitoring adalah hal yang tidak boleh dilupakan.

    Analisis dan evaluasi perlu dilakukan secara real-time untuk bisa segera melakukan perbaikan atau membuat penyesuaian berdasarkan hasil yang diperoleh.

    Baca Juga: Mendalami Profesi Demand Planner yang Berperan Penting bagi Sales

    Nah, itulah sekilas tentang demand planning. 

    Karena sangat penting, bisnis kecil maupun besar harus mengimplementasikan hal ini.

    Agar memahami lebih lanjut tentang proses-proses penting dalam bisnis, yuk, ikut webinar di Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass punya segudang kelas-kelas seru yang dibawakan oleh pakar profesional di bidang business development untuk kamu ikuti.

    Jangan sampai ketinggalan kelasnya, karena di sana kamu bisa langsung bertanya dan mendapatkan jawaban dari ahlinya, lho.

    Klik di sini untuk cek kelas yang ada dan segera beli tiketnya, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.8 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait