3 Tips Membuat CV UX Writer plus Contoh dan Template Gratis

Diperbarui 23 Des 2023 - Dibaca 12 mnt

Langkah pertama agar bisa mendapatkan pekerjaan sebagai UX writer adalah dengan menyiapkan CV yang menarik.

Sayangnya, masih banyak kandidat yang tidak terlalu mempedulikan CV yang dikirimkannya. Mereka hanya bergantung pada portofolio karena dianggap langsung menunjukkan hasil kerjanya.

Memang benar jika rekruter akan memeriksa portofolio untuk mengetahui hasil karyamu sebagai seorang UX writer.

Namun, CV tetap penting karena berisikan informasi yang lengkap mulai dari pengalaman kerja hingga skill-mu.

Karena itu, jangan sepelekan lagi pentingnya CV jika ingin mendapatkan perhatian rekruter.

Nah, ketahui dulu apa saja hal-hal penting yang harus dicantumkan dalam CV UX writer berikut ini.

Struktur CV UX Writer yang Baik

Apabila CV yang kamu kirimkan menarik, tentu semakin besar kesempatan untuk dapatkan kesempatan interview.

Lalu, seperti apa struktur CV UX writer yang baik? Berikut ini penjelasannya.

1. Informasi kontak

Hal terpenting yang harus ada di dalam CV adalah informasi kontak. Tanpa hal yang satu ini tentu rekruter tidak akan mengetahui siapa kamu dan bagaimana cara menghubungimu.

Itulah mengapa, saat membuat CV pastikan informasi kontak ditulis dengan jelas. Ada beberapa hal yang perlu dicantumkan, yaitu:

  • nama lengkap
  • nomor telepon
  • email
  • kota tempat tinggal
  • situs portofolio
  • akun LinkedIn (opsional)

Informasi kontak juga akan menjadi bagian pertama yang akan dibaca oleh rekruter karena letaknya yang ada di bagian atas.

Jadi, tulislah dengan jelas agar mereka tidak bingung saat akan menghubungimu.

2. Summary diri

Baik pada CV ATS atau CV lain pada umumnya, ringkasan atau summary juga masih sangat penting untuk dicantumkan.

Pada bagian ini kamu bisa menggambarkan pengalaman kerja atau pencapaian yang pernah didapatkan.

Saat menuliskan ringkasan, pastikan tidak terlalu banyak memberikan informasi yang tidak perlu.

Cukup tuliskan pencapaian atau hal-hal positif tentang dirimu yang bisa meyakinkan rekruter.

Gunakan dua sampai tiga kalimat pendek untuk menulis bagian ringkasan ini.

3. Pengalaman kerja

Bagian terpenting kedua yang harus dicantumkan di dalam CV adalah pengalaman kerja. Jangan lupa tuliskan pengalaman kerja secara kronologis dari yang paling baru ke pengalaman terlama.

Dalam penulisan pengalaman kerja, pastikan kamu mencantumkan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang sedang dilamar.

Misalnya, kamu saat ini sedang melamar pekerjaan sebagai UX writer. Jadi, sebaiknya tuliskan pengalaman kerja yang masih berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

Baca Juga :  CV Guru: Isi, Tips Membuat dan Template Gratisnya

Contohnya, kamu pernah bekerja sebagai copywriter dan talent acquisition. Tentu pekerjaan yang lebih relevan untuk dicantumkan dalam CV adalah copywriter.

Selain itu, jelaskan secara singkat apa saja tugas yang kamu lakukan saat bekerja.

Menurut Squibler, akan lebih menarik, jika kamu bisa menjelaskan hasilnya dengan didukung data kuantitatif (angka).

Baca Juga: 7 Skill Wajib UX Writer, Yuk, Pelajari dan Lejitkan Kariermu Sekarang!

4. Pendidikan

Pendidikan juga tak boleh dilewatkan saat sedang menulis CV. Meskipun kamu sudah bekerja di banyak perusahaan, tapi rekruter tetap ingin tahu latar belakang pendidikanmu.

Pada bagian ini tuliskan secara jelas universitas tempatmu belajar, lalu jurusan yang kamu ambil. Selain itu, tuliskan pula berapa IPK serta durasi lama berkuliah.

Apabila kamu juga pernah mengikuti suatu bootcamp dan mendapatkan sertifikasi, jangan lupa juga untuk mencantumkannya, ya.

Sertifikasi tersebut pasti akan membuatmu lebih menonjol karena kemampuanmu sudah terbukti.

5. Skill

Tunjukkan bahwa kamu adalah kandidat UX writer terbaik dengan mencantumkan skill yang relevan di CV. Tak hanya hard skill, kamu juga bisa menuliskan soft skill yang sudah dikuasai.

Lalu dalam penulisan skill, kamu juga membaginya menjadi beberapa bagian.

Misalnya, kemampuanmu dari sisi penulisan, desain, atau saat penelitian. Lalu, tulis juga tools yang sudah kamu kuasai.

Biar tidak bingung, seperti ini contohnya:

Writing

SEO content writing, copywriting, editing, content strategy, UI text, storytelling, empati

Design

Prototypes, wireframes, interaction design, user flows

Research

Competitive analysis, interview, survey, komunikasi aktif

Tools

Figma, InDesign, InVision, Balsamiq, Adobe CS, Illustrator, Keynote, WordPress, userTesting

Baca Juga: Hobi Menulis? Yuk Pahami Perbedaan Antara UX Writer dan Copywriter

Tips Menulis CV UX Writer

wanita sedang fokus melihat laptop dan tangannya sedang mengetik

© Pexels.com

Sudah tahu apa saja komponen yang perlu ada di dalam CV seorang UX writer, kan?

Nah, sekarang cari tahu juga bagaimana menulis CV yang baik dan bisa menarik rekruter. Berikut ini tips-tipsnya:

Pastikan menggunakan tata bahasa yang benar

Salah satu hal yang bisa membuat CV terlihat kurang profesional adalah jika terdapat kesalahan tata bahasa.

Terlebih kalau ada banyak penulisan atau ejaan yang salah atau typo.

Supaya lebih mudah menemukan kesalahan pada penulisan, kamu juga bisa meminta bantuan kepada orang lain untuk memeriksa CV.

Biasanya kesalahan tata bahasa atau penulisan akan lebih mudah ditemukan oleh orang lain daripada saat kita mencarinya sendiri.

Baca Juga :  15 Pertanyaan Interview Tersulit, Bagaimana Cara Jawabnya, ya?

Baca Juga: Sebelum Menulis untuk UX, Pahami Dulu 7 Prinsipnya di Sini!

Buat CV yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar

Hal yang satu ini juga sangat penting untuk diperhatikan. Apalagi jika kamu akan mengirimkan CV ke banyak perusahaan sekaligus.

Menurut Technical Writer, pastikan untuk membaca deskripsi dari pekerjaan yang dilamar. Lalu, sesuaikan pada CV yang dibuat.

Apalagi jika perusahaan tersebut diketahui menggunakan mesin ATS untuk menyaring CV.

Kamu harus memasukkan keyword seperti yang dicantumkan dalam deskripsi pekerjaan di CV-mu.

Berikan informasi yang jelas dan singkat

Salah satu cara memikat rekruter memang dari menyebutkan pencapaian atau skill yang kamu miliki. Namun, jika semua itu ditulis di CV, tentu akan membuatnya terlalu panjang.

Padahal, rekruter biasanya hanya membaca sekilas CV dan nanti jika masih butuh informasi lanjutan akan ditanyakan saat interview.

Sebaiknya kamu tak perlu menuliskan semua informasi mengenai dirimu dalam CV dan buktikan lewat portofolio serta saat interview.

Namun, bagaimana saat terpaksa membuat CV dengan dua halaman karena banyak informasi yang tidak bisa dihilangkan? 

Nah, jika kamu bingung mengenai ketentuan CV menggunakan dua halaman, sebaiknya baca dulu informasi di bawah ini, ya.

BACA DI SINI

Contoh CV UX Writer

Biar kamu lebih paham, coba lihat dulu contoh CV UX writer di bawah ini. Format contoh CV di bawah ini sudah sesuai standar ATS, lho.

Contoh CV UX Writer Bahasa Indonesia

Contoh CV UX Writer Bahasa Inggris

Nah, jika kamu ingin membuat CV UX Writer yang sederhana dan bisa lolos mesin ATS, Glints sudah menyiapkan template-nya untukmu, lho!

Jadi kamu tak perlu membuatnya dari awal.

Yuk, klik tombol di bawah ini untuk download template-nya secara gratis!

DOWNLOAD TEMPLATE

Berikut cara dapat dan edit template CV UX writer gratis dari Glints:

  1. Setelah tombol di atas diklik, file .rar akan otomatis ter-download.
  2. Kemudian, cek folder Downloads di laptop/komputermu, lalu klik kanan pada file-nya dan klik Extract to Template-CV-UX-Writer.
  3. Pilih dan buka salah satu template dengan Microsoft Word.
  4. Isi template berdasarkan arahan dan modifikasi juga sesuai kebutuhanmu.

Demikianlah penjelasan mengenai struktur yang harus dimasukkan dalam CV UX writer serta tips saat membuatnya.

Semoga informasi di atas memudahkanmu yang saat ini sedang berjuang melamar pekerjaan, ya.

Nah, jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan informasi ini kepada rekan atau kenalanmu yang sedang membutuhkan, ya. Selamat berjuang!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait