Temukan Ide dan Rancangan Desain yang Tepat dengan Proses Conceptual Design

Diperbarui 27 Jul 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Ingin mendalami dunia product development? Bila ya, conceptual design atau desain konseptual adalah suatu istilah yang wajib kamu pelajari.

    Pasalnya, pada setiap inisiatif pengembangan, tahap desain ini tak bisa dilewati perusahaan.

    Di sini, desainer dan tim produk membangun ide-ide serta konsep inti untuk desain produk brand.

    Jika tidak dilaksanakan, rancangan yang mereka buat takkan bisa menggaet loyalitas ataupun minat pelanggan.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan conceptual design? Seperti apa tahap kerja dan manfaatnya untuk perusahaan?

    Tenang saja, Glints sudah rangkum penjelasannya untukmu, kok. Simak selengkapnya di bawah ini.

    Baca Juga: Tawarkan Kemudahan dan Fleksibilitas, Kenali Apa Itu Fluid Web Design

    Apa Itu Conceptual Design?

    desain konseptual adalah

    © Pexels.com

    Melansir laman PTC, conceptual design atau desain konseptual, adalah sebuah framework yang sering digunakan dalam dunia produk.

    Istilah ini berkaitan dengan “concept art“, yang merupakan seni ilustrasi dan sering digunakan dalam tahap praproduksi film atau video gim.

    Ia dapat dimanfaatkan desainer untuk membangun ide-ide dan konsep utama desain.

    Tak hanya itu, kerangka kerja ini juga bisa mereka gunakan sebagai langkah perencanaan visualisasi konsep yang sudah disepakati.

    Serupa dengan concept art, desain konseptual berlaku di awal proses desain.

    Proses ini umumnya dilakukan sebelum pemilihan detail desain seperti pilihan warna yang tepat atau gaya ilustrasi. 

    Alat yang dibutuhkan untuk framework ini pun tak banyak. Desainer hanya memerlukan pena dan kertas.

    Intinya, konsep merupakan rencana besar desainer dan eksekusi adalah tindak lanjut berikutnya apabila ide-ide yang diraih sudah cukup memuaskan.

    Tahap Kerja Conceptual Design

    conceptual design

    © Freepik.com

    Setelah membaca definisinya, jelas bahwa conceptual design adalah salah satu proses kerja yang tak bisa dilewatkan desainer.

    Meskipun demikian, kamu tak bisa menjalankannya secara sembarangan. 

    Bila ingin meraih hasil yang baik, ada empat tahap kerja yang harus kamu laksanakan sesuai urutan yang tepat.

    Nah, berikut Glints paparkan mengenai keempat tahap kerja tersebut. 

    1. Menentukan tujuan projek

    Tahap kerja pertama dari conceptual design adalah untuk menentukan tujuan utama projek.

    Di sini, desainer dan tim produk harus mengetahui alasan dibentuknya proyek. 

    Meskipun terlihat sepele, proses satu ini tidak untuk diselesaikan. Banyak desainer yang merasa kesulitan saat harus menemukan tujuan proyek.

    Sebagai saran, kamu bisa cari tahu alasan user harus menggunakan produk akhir dari proyek.

    Kamu juga bisa lakukan riset terkait masalah utama yang dirasakan oleh para user produk perusahaan.

    Baca Juga: Kenali Content Design, Teknik Pembuatan Konten yang Utamakan Kebutuhan User

    2. Riset desain

    Menurut 99Designs, tahap kerja berikutnya dalam proses desain konseptual adalah untuk melakukan riset.

    Nah, jika pada tahap pertama kamu harus melakukan riset user, kali ini riset yang diluncurkan berkaitan dengan desain.

    Mengapa hal ini penting? Sebab, desainer tak bisa menggunakan desain secara sembarangan. 

    Rancangan akhir dari desain produk harus memiliki unsur karakter brand dan tentunya tidak sulit digunakan.

    Maka dari itu, kamu bisa lihat terlebih dahulu brand personality yang dimiliki perusahaan.

    Kemudian, temukan konsep desain yang sedang dalam tren dan digemari audiens.

    3. Verbal ideation

    Verbal ideation adalah tahap kerja selanjutnya dalam proses conceptual design.

    Dalam tahap ini, desainer dan tim produk harus mengungkapkan berbagai insight yang mereka temukan terkait desain dan konsep yang ingin mereka gunakan.

    Dalam kata lain, verbal ideation merupakan tahap brainstorming dalam proses desain konseptual.

    Agar bisa berjalan lancar, kamu bisa gunakan berbagai tool project management sehingga semua ide dan saran tersaring dengan baik.

    4. Visual ideation

    Menurut 4D Products, tahap kerja terakhir dalam proses conceptual design adalah visual ideation.

    Di sini, semua konsep dan ide yang ditemukan harus segera dituang menjadi rancangan desain.

    Tahap kerja ini cukup penting. Pasalnya, tak semua konsep yang diraih memiliki kualitas yang mumpuni.

    Visual ideation bisa menjadi cara untuk menentukan apakah ide-ide yang ditemukan bisa diterapkan dalam produk.

    Maka dari itu, jangan ragu untuk bentuk visualisasi dari setiap konsep yang kamu dapatkan dalam tahap ini.

    Siapa tahu, ide dan rancangan desainmu ternyata cocok dengan keperluan bisnis perusahaan.

    Manfaat Conceptual Design

    desain konseptual adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, conceptual design atau desain konseptual, adalah tahap utama dalam proyek product development.

    Proses kerja ini dibutuhkan desainer supaya mereka bisa menciptakan rancangan desain yang paling optimal.

    Meskipun demikian, bukan hanya itu yang menjadi manfaat conceptual design.

    Berikut adalah kelebihan lainnya yang dapat kamu raih dengan desain konseptual, sesuai disebutkan oleh Career Ride.

    • membangun logika dasar dalam desain
    • mendorong desainer untuk merancang brand language yang baik
    • desain yang diciptakan dijamin orisinal
    • membantu menciptakan UI yang mudah untuk dipahami dan ditafsirkan
    • memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan penggunaan produk

    Baca Juga: 4 Mindset Sederhana yang Wajib Dimiliki Para UX Designer

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai conceptual design yang perlu kamu ketahui.

    Intinya, conceptual design atau desain konseptual, adalah tahap kerja yang perlu dilakukan pada setiap proyek product development.

    Tanpanya, dijamin desainer takkan bisa menciptakan rancangan desain yang dibutuhkan user produk perusahaan.

    Nah, selain desain konseptual, ada beberapa hal lainnya yang perlu kamu kuasai sebelum terjun ke dunia produk.

    Penasaran apa saja? Bila ya, segera kunjungi laman Glints ExpertClass.

    Di sana, para pakar dan praktis ternama siap memberikan ilmu dan pengalaman mereka untukmu di kelas kategori product.

    Menarik bukan? Yuk, cek kelasnya dan daftar sekarang juga. Jangan sampai ketinggalan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait