Capital Loss: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Diperbarui 13 Jul 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Hampir semua jenis investasi memiliki risiko, baik rendah maupun tinggi. Salah satu risiko yang kerap dihadapi para investor adalah capital loss atau kerugian modal.

    Secara garis besar, istilah ini dapat disebut sebagai penurunan nilai investasi. 

    Biasanya, investasi yang dimaksud ini adalah saham. Namun, tidak menutup kemungkinan kerugian modal dapat terjadi di aset investasi lainnya.

    Sebenarnya, apa itu capital loss dan apa saja jenisnya? Lalu, bagaimana cara menghitungnya?

    Simak penjelasan Glints berikut ini untuk tahu jawabannya!

    Apa Itu Capital Loss?

    capital loss adalah

    © Freepik.com

    Dikutip dari Investopedia, capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika aset investasi berkurang nilainya.

    Dengan kata lain, kamu menjual instrumen investasimu dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.

    Kerugian ini baru terjadi apabila kamu sudah menjual aset investasimu. Jika belum terjual atau baru prediksi, hal tersebut belum bisa disebut sebagai kerugian modal.

    Baca Juga: Ingin Terjun ke Dunia Saham? Pahami 5 Risiko Menabung Saham Ini

    Contoh capital loss

    Sebagai contoh, kamu membeli saham dengan total harga Rp10 juta. Enam bulan kemudian, kamu menjual semua saham tersebut karena nilainya terus menurun.

    Saat itu, kamu berhasil menjual saham itu dengan harga Rp8 juta.

    Maka, dapat dikatakan bahwa kamu mengalami kerugian modal sebesar Rp2 juta. Lantas, instrumen investasi apa saja yang berpotensi mengalami kerugian modal?

    Pada dasarnya, hampir semua aset investasi bisa mengalami kerugian ini. Beberapa di antaranya adalah saham, reksa dana, properti, dan obligasi.

    Namun, capital loss memang paling sering terjadi pada investasi saham.

    Meskipun terkesan buruk, sebenarnya capital loss adalah kejadian yang sering dialami investor. Jadi, kamu tidak perlu putus asa jika sewaktu-waktu mengalaminya.

    Mengenal capital gain dan dividen

    Jangan sampai takut rugi ini justru membuatmu kehilangan kesempatan dapat keuntungan saat investasi.

    Ketika berinvestasi saham, ada dua sumber keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Kedua sumber tersebut adalah capital gain dan dividen.

    Capital gain adalah keuntungan yang didapat dari hasil penjualan aset investasi. Aset tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli.

    Sementara itu, dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan, seperti ditulis NerdWallet. Biasanya, dividen dibagikan secara rutin oleh perusahaan, seperti setahun sekali atau dua kali.

    Baca Juga: IHSG Anjlok, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

    Jenis Capital Loss

    capital loss

    © Freepik.com

    Capital loss terbagi atas dua jenis, yakni jangka panjang dan jangka pendek. 

    Secara garis besar, semua instrumen investasi berpotensi mengalami keduanya. Namun, dua jenis ini memiliki perbedaan dari segi durasi kerugian.

    Jadi, semua tergantung pada waktu kamu menjual aset investasi tersebut.

    Berikut penjelasan selengkapnya tentang jenis kerugian modal.

    1. Jangka panjang

    Sesuai namanya, capital loss jangka panjang adalah kerugian yang terjadi dalam durasi yang panjang. Durasi ini dihitung dari waktu kamu membeli aset investasi hingga menjualnya.

    Menurut Angel Broking, umumnya kerugian ini terjadi setelah berinvestasi lebih dari setahun.

    Misalnya, kamu memiliki investasi properti seharga Rp850 juta. Dua tahun kemudian, kamu terpaksa menjualnya dengan harga yang lebih rendah daripada harga beli.

    Nah, pada saat itulah kamu mendapat kerugian modal jangka panjang.

    2. Jangka pendek

    Capital loss jangka pendek adalah kerugian yang terjadi dalam durasi yang singkat.

    Biasanya, durasi yang dimaksud adalah kurang dari satu tahun. Bahkan, kerugian ini bisa juga dialami dalam hitungan hari, lho.

    Sebagai contoh, kamu memiliki investasi saham senilai Rp15 juta. Tiga bulan kemudian, kamu memutuskan untuk menjual saham tersebut karena nilainya terus anjlok.

    Maka, kamu terpaksa mengalami capital loss jangka pendek.

    Baca Juga: Cara Investasi Saat Nilai Tukar Rupiah Anjlok

    Cara Menghitung dan Rumus Capital Loss

    value added adalah

    © Freepik.com

    Cara menghitung capital loss sebenarnya tidak sulit. Kamu hanya perlu mengetahui harga beli dan harga jual instrumen investasimu.

    Begini rumus capital loss:

    capital loss = harga jual-harga beli

    Kamu bisa coba mempraktikkan rumus di atas dengan contoh soal berikut ini.

    Bu Tasya membeli 10 lot saham perusahaan X dengan total harga Rp15 juta.

    Setelah enam bulan, ia merasa nilai investasinya tidak berkembang. Sebaliknya, nilai investasi sahamnya justru terus merosot.

    Oleh karena itu, Bu Tasya akhirnya memutuskan untuk menjual saham tersebut. Ia berhasil menjualnya dengan nilai Rp12 juta.

    Maka, penghitungan kerugian Bu Tasya adalah:

    capital loss = 12 juta-15 juta = -3 juta

    Jadi, Bu Tasya mengalami kerugian modal sebesar Rp3 juta dari investasi sahamnya.

    Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

    Capital loss adalah fenomena yang wajar di dunia investasi. Jadi, kamu tidak perlu panik jika suatu saat mengalaminya.

    Kamu tetap bisa mendapat keuntungan jika menerapkan strategi investasi yang tepat.

    Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar investasi dengan membaca ragam artikel yang telah Glints persiapkan.

    Ada beragam tips, trik, dan informasi seputar investasi yang bisa kamu pelajari.

    Sehingga, kamu bisa berinvestasi dengan pengetahuan yang cukup supaya bisa mencapai tujuan finansialmu.

    Menarik bukan? Yuk, klik di sini sekarang untuk dapatkan dan baca ragam artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait