Pahami Apa Itu Bull Market dan Tips untuk Memanfaatkan Momentumnya

Diperbarui 07 Des 2020 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Bull market adalah keadaan pasar saham yang selalu ditunggu-tunggu oleh investor. Namun, sebenarnya, apa itu bull market?

    Singkatnya, bull market adalah kondisi ketika harga saham terus mengalami kenaikan.

    Kondisi ini biasanya dimanfaatkan oleh investor untuk mengambil keuntungan.

    Lebih lengkapnya, Glints akan membahas apa itu bull market dan tips memanfaatkan momentumnya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

    Baca Juga: 3 Tipe Investor Berdasarkan Profil Risiko, Kamu yang Mana?

    Apa Itu Bull Market?

    apa itu bull market

    © Freepik.com

    Ada dua istilah kondisi pasar saham yang wajib dipahami oleh investor, yakni bull market dan bear market. Keduanya memiliki pengertian yang berlawanan. 

    Namun, dalam artikel ini, Glints hanya akan membahas tentang apa itu bull market.

    Dikutip dari Investopedia, bull market adalah kondisi pasar keuangan ketika harga naik atau diperkirakan akan naik. Di pasar modal, istilah ini sering juga disebut sebagai bullish.

    Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa kondisi ini disebut bull market? Bukankah bull berarti banteng?

    Ya, istilah ini memang diambil dari bahasa Inggris ‘bull’ yang berarti banteng. Ketika bertarung, banteng akan menyerudukkan atau menaikkan tanduknya untuk menyerang dan mempertahankan diri.

    Itulah mengapa kondisi naiknya harga saham disebut sebagai bull market.

    Istilah bull market lebih banyak digunakan pada pasar saham. Namun, sebenarnya istilah ini juga dapat dipakai pada jenis aset lainya, seperti obligasi, mata uang, komoditas, dan properti.

    Lantas, apa ukuran untuk menilai bahwa kondisi itu disebut sebagai bull market?

    Sebenarnya, tidak ada matriks khusus yang bisa menilai apakah kondisi pasar sedang bullish atau tidak.

    Namun, seperti dikutip dari The Balance, biasanya pasar dikatakan bullish apabila sudah mengalami kenaikan sebesar 20%.

    Hal ini bisa terjadi ketika harga saham terus naik dalam jangka waktu yang cukup lama. Kemudian, investor semakin percaya bahwa harga akan terus meroket.

    Pada akhirnya, harga saham akan semakin meningkat karena kepercayaan para investor. Mereka terus membeli dan memasang harga yang tinggi untuk sebuah saham.

    Baca Juga: Ingin Belajar Saham? Pelajari Panduannya untuk Pemula

    Karakteristik Bull Market

    saham gorengan adalah

    © Freepik.com

    Untuk lebih memahami apa itu bull market, kamu bisa memahami berbagai karakteristiknya. 

    Business Insider telah merangkum rangkaian karakteristik utamanya sebagai berikut.

    1. Investor membeli lebih banyak saham

    Hukum permintaan dan penawaran tidak hanya terjadi dalam pasar secara umum, melainkan juga pasar saham.

    Ketika harga saham terus meningkat, investor percaya bahwa harganya akan semakin melonjak dalam beberapa waktu ke depan.

    Oleh karena itu, investor membeli lebih banyak saham dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi lagi.

    Saat ada banyak permintaan pembelian dari investor, harga saham pun terus meningkat. Inilah yang disebut dengan apa itu bull market.

    2. Perusahaan fokus mengembangkan masa depannya

    Apabila ada banyak investor yang membeli saham suatu perusahaan, berarti mereka percaya pada perusahaan tersebut.

    Karena telah dipercayai oleh investor, maka perusahaan juga lebih fokus pada masa depan kinerjanya.

    Biasanya, perusahaan akan melakukan lebih banyak investasi, merekrut lebih banyak karyawan, hingga memberi upah yang lebih tinggi pada karyawannya.

    3. Tingkat pengangguran berkurang

    Sebagai buntut dari karakteristik sebelumnya, perusahaan akan merekrut lebih banyak karyawan.

    Dengan demikian, tingkat pengangguran pun akan berkurang meskipun belum tentu dapat dilihat secara drastis.

    4. Orang lebih mudah menggunakan uangnya

    Bagi investor, apa itu bull market jika tidak diikuti dengan keuntungan yang lebih tinggi?

    Mereka tentu saja mengharapkan keuntungan yang tinggi dari adanya bull market. Bahkan, keuntungan tersebut bisa mereka dapatkan dalam jangka waktu yang panjang.

    Oleh karena itu, mereka juga akan lebih mudah menggunakan uangnya untuk membeli berbagai hal.

    5. Berisiko terhadap inflasi yang berlebihan

    Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bull market juga bisa mengakibatkan inflasi yang berlebihan, lho. Bagaimana bisa?

    Apabila masyarakat belanja lebih banyak daripada sebelumnya, peredaran uang pun semakin tinggi.

    Hal ini akan berujung pada inflasi di suatu negara.

    Baca Juga: Yuk Kenali 6 Keuntungan Investasi Saham Berikut Ini!

    Tips Investasi saat Bull Market

    apa itu bull market

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui apa itu bull market, kini, apakah kamu siap memanfaatkan momentumnya?

    Jika iya, Glints punya tiga tips investasi saat bull market agar kamu mendapat keuntungan yang maksimal!

    1. Masuk dan keluar pasar secara bertahap

    Tidak ada yang tahu pasti kapan bull market mulai dan berhenti. Bahkan, sebenarnya suatu kondisi baru bisa disebut bull market ketika sedang atau sudah terjadi.

    Oleh sebab itu, bisa saja kamu ketinggalan harga terendah untuk membelinya. Sebaliknya, kamu bisa juga terlalu cepat menjual saham padahal harganya terus naik.

    Nah, untuk menghindari hal semacam itu, sebaiknya kamu mencicil atau masuk-keluar pasar secara bertahap.

    2. Tetap lakukan diversifikasi portofolio

    Jangan terlalu optimis pada kondisi satu saham. Kamu tidak tahu bagaimana kondisi saham perusahaan tersebut ke depannya.

    Maka, tetap lakukan diversifikasi portofolio saham.

    Menurut Benjamin Graham seperti dikutip Groww, sebaiknya seorang investor memiliki 10-30 emiten saham yang tersebar di berbagai sektor.

    3. Pertimbangkan saham di sektor consumer goods

    Dikutip dari Business Insider, saham di sektor consumer goods bisa jadi salah satu pilihan yang tepat untuk memanfaatkan bull market.

    Emiten-emiten di sektor ini memiliki keterkaitan yang besar pada masyarakat.

    Selama masyarakat masih mempercayai produk atau jasa mereka, maka nilai saham akan terus meningkat. 

    Baca Juga: 5 Tips yang Harus Kamu Ketahui dalam Diversifikasi Portofolio Investasi

    Sekarang, kamu sudah paham apa itu bull market, bukan? Jika sudah, ini saatnya kamu mulai berinvestasi sejak dini.

    Kamu bisa menemukan berbagai tips investasi di blog Glints, lho! Untuk mendapat update informasinya, kamu perlu berlangganan newsletter blog Glints. 

    Caranya mudah, kok. Kamu hanya perlu mendaftarkan emailmu sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait