Memahami Strategi Canvassing dalam Penjualan Beserta Plus-minusnya
Canvassing adalah metode yang cukup efektif meningkatkan penjualan. Menurut Vox, metode ini dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan.
Memang, dalam penelitian tersebut, canvassing dilakukan untuk mengajak memilih pada pemilu di Amerika Serikat.
Walaupun begitu, penelitian tersebut juga dapat menjadi acuan dalam peningkatan penjualan.
Sebenarnya, apa metode canvassing itu?
Pada artikel ini, Glints akan memberikan informasi lengkapnya untuk kamu.
Baca Juga: Hard Selling dan Soft Selling: Apa Sih, Perbedaannya?
Isi Artikel
Pengertian Canvassing
Bersumber dari Marketing91, canvassing adalah salah satu aktivitas penjualan untuk melakukan kontak langsung atau komunikasi dengan pelanggan atau calon pelanggan, tanpa mengatur janji terlebih dahulu.
Canvassing merupakan aktivitas terencana yang dilakukan oleh seseorang untuk menawarkan, mendistribusikan, mencari pesanan penjualan atas produk dan jasa.
Hal ini juga termasuk menyampaikan dan mengumpulkan informasi tertentu dari para pengecer atau konsumen.
Kontak bisa dilakukan melalui telepon, email ataupun melakukan kunjungan ke tempat pelanggan.
Orang yang melakukan kegiatan canvassing ini disebut juga canvasser.
Alasan Digunakannya Metode Canvassing
1. Mempercepat penetrasi produk ke pasar
Dengan melakukan penjualan langsung, tidak ada waktu yang terbuang akibat proses pemindahan barang dan administrasi dari gudang produsen ke gudang distributor.
Canvassing adalah metode yang cocok diterapkan oleh perusahaan berskala kecil dan sedang, di mana bisnisnya hanya beroperasi di satu kota saja atau di dalam satu provinsi/wilayah tertentu saja.
Selain itu, produsen juga menempatkan tenaga canvasser di tempat distributor untuk mendistribusikan produk yang telah dibeli oleh distributor ke seluruh area, khususnya yang tidak terjangkau oleh tim penjualan distributor.
2. Pemerataan distribusi produk
Metode canvassing dapat berguna untuk meratakan penyebaran suatu produk. Terkadang, distributor merasa cukup jika sudah mendapatkan keuntungan tertentu meskipun berasal dari sedikit pembeli saja.
Oleh karenanya, dengan metode canvassing, tim canvasser akan mendistribusikan produk ke seluruh wilayah secara merata berdasarkan rute (journey plan) yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, produk akan lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
3. Umpan balik dari pasar (market feedback) yang lebih akurat
Salah satu tugas penting dari seorang canvasser adalah melakukan pendataan di suatu wilayah. Data tersebut dapat berupa ukuran toko, alamat lengkap, dan data konsumen lainnya.
Bahkan, konsumen dapat memberikan masukan terhadap produk atau layanan yang digunakannya.
Pendataan yang dilakukan oleh canvasser dan disampaikan langsung ke produsen, akan jauh lebih akurat dibanding mengandalkan data atau informasi dari distributor.
4. Kemungkinan datangnya prospect yang lebih tinggi
Jika kamu menemukan seseorang yang dirasa tepat untuk menjadi konsumen produkmu, metode yang paling tepat untuk digunakan adalah canvassing.
Pasalnya, kamu dapat berkomunikasi langsung dengan calon konsumen potensial tersebut.
Melalui komunikasi tersebut, kamu dapat mengarahkan lebih jauh agar calon konsumen membeli produkmu.
Baca Juga: Sales Representative: Pengertian hingga Tangung Jawab
Kekurangan Canvassing
1. Biaya operasional menjadi tinggi
Hal yang harus dipertimbangkan dari menggunakan metode ini adalah biaya operasional. Kamu perlu mempertimbangkan mengenai gaji, upah lembur, hingga insentif canvasser.
Setiap canvasser pastilah memiliki team leader serta supervisor untuk bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya.
Oleh karenanya, hal tersebut dapat memperbesar biaya operasional perusahaan.
2. Proses yang melelahkan
Metode canvassing adalah sebuah metode yang memiliki proses cukup panjang dan terbilang melelahkan dalam menjalankannya.
Tak jarang, perusahaan perlu terus menerus melakukan proses rekrutmen untuk menutup kebutuhan SDM dalam metode canvassing ini.
3. Kurang disukai konsumen
Selain melelahkan, metode ini juga mulai kurang disukai konsumen. Pasalnya, dengan persaingan bisnis yang semakin meningkat dan padat, konsumen dapat menerima telepon marketing yang cukup banyak.
Hal ini tentu akan membuat konsumen jenuh sehingga tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
4. Success rate yang rendah
Hal lain yang menjadi kekurangan dari metode canvassing adalah rendahnya tingkat kesuksesan yang dihasilkan.
Seorang canvasser dapat menghubungi atau mengunjungi hingga puluhan calon pelanggan untuk mendapatkan hasil penjualan.
Meski dengan usaha maksimal semacam itu, belum tentu semua calon pelanggan akan tergoda.
Baca Juga: Memahami Sales Funnel dan Penerapannya dalam Bisnismu
Metode canvassing adalah salah satu metode dari penjualan yang perlu kamu ketahui.
Di luar itu, ada beragam langkah lain dalam dunia sales yang perlu kamu ketahui. Kamu bisa mendapatkan informasi tersebut dengan berlangganan newsletter Glints.
Dengan mendaftarkan emailmu, kamu akan mendapatkan informasi menarik lainnya langsung di inbox-mu.
Tunggu apa lagi, yuk daftarkan emailmu sekarang!