Brand Guideline: Pedoman Penting agar Citra Brand Mudah Diingat

Diperbarui 28 Jan 2021 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Ingin memiliki citra brand yang konsisten sehingga mudah diingat oleh publik? Jika ya, brand guideline adalah hal yang harus diperhatikan.

    Brand guideline atau yang sering disebut dengan brand style guide adalah elemen penting bagi brand. Hal ini terutama jika ingin membentuk suatu identitas atau brand identity.

    Setiap brand seharusnya memiliki pedoman yang jelas agar proses branding bisa dilakukan secara konsisten. Hal itu bisa dilakukan dengan mudah jika sudah memiliki suatu brand guideline.

    Jadi, apa sebenarnya brand guideline itu? Apa saja manfaatnya bagi brand dan bagaimana cara membuatnya?

    Jika kamu penasaran dengan hal yang satu ini, simak dahulu penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Baca Juga: Ingin Bisnis Dikenal Banyak Orang? Jangan Lupakan Brand Building yang Kuat

    Apa Itu Brand Guideline?

    brand guideline adalah

    © Freepik.com

    Brand guideline adalah suatu pedoman untuk mengatur komposisi, desain, dan tampilan umum dari suatu brand, dilansir dari HubSpot.

    Jadi, saat suatu brand memiliki brand guideline, ia bisa dengan mudah menentukan seperti apa konten blog, konten media sosial, atau tampilan dari logo, dan iklan.

    Brand guideline juga akan membantu para desainer grafis, marketer, web developer, hingga content team berpegang pada pedoman yang sama.

    Hal itu sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Ruby Porter.  

    Menurutnya, brand guideline adalah suatu komponen yang bisa digunakan sebagai pedoman oleh seluruh tim saat merepresentasikan brand.

    Sederhananya, brand style guide adalah sebuah kumpulan aturan yang menjelaskan seperti apa brand saat menampilkan dirinya ke publik.

    Aturan tersebut meliputi banyak hal. Misalnya dari pemilihan palet warna untuk segala macam hasil desain, pemilihan font, foto, diksi, dan masih banyak lagi.

    Dengan kata lain, brand guideline adalah suatu referensi yang digunakan untuk menjaga tampilan brand tetap konsisten di mata publik.

    Misalnya, ada brand yang memiliki aturan untuk menggunakan warna pastel sebagai warna dasar untuk setiap hasil desainnya.

    Setiap tim yang bertugas membuat konten di Instagram, di blog, atau di website wajib mencantumkan warna pastel.

    Pasalnya, hal itu telah menjadi aturan yang sudah dimasukkan ke dalam brand style guide. Jadi, setiap tim harus menerapkannya agar bisa selalu konsisten dan tidak berbeda di setiap platform.

    Saat brand bisa selalu terlihat konsisten baik itu dari konten atau cara pemasaran, tentunya ia akan lebih mudah diingat oleh publik.

    Manfaat Brand Guideline

    brand style guide adalah

    © Rawpixel.com

    Setelah mengetahui pengertian dari brand guideline, lihat dahulu apa saja manfaatnya bagi perusahaan seperti berikut ini.

    1. Menetapkan standar

    Manfaat pertama dari brand guideline adalah untuk menetapkan suatu standar bagi brand.

    Seperti yang dijelaskan di atas, standar ini dibuat agar karyawan di perusahaan bisa menghasilkan karya yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

    Hal itu mulai dari standar membuat postingan di Instagram, Twitter, atau blog. Selain itu, penetapan standar ini juga bisa diterapkan saat membuat iklan.

    Hal yang satu ini sangatlah penting karena iklan bertujuan untuk sarana branding dan mengajak pelanggan menggunakan produk.

    Maka, iklan tersebut harus dibuat sesuai dengan aturan dalam brand guideline mulai dari warna, font, atau bahkan tone of voice-nya.

    2. Brand lebih mudah diingat

    Meningkatkan brand awareness bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari dengan membuat logo yang menarik atau tagline yang unik.  

    Strategi untuk meningkatkan brand awareness di atas akan lebih efektif jika dibuat sesuai dengan brand guideline yang dimiliki oleh brand.

    Misalnya dalam pembuatan logo, seorang desainer grafis harus memperhatikan aturan yang tertera dalam brand guideline.

    Selain itu, dalam proses pembuatan tagline yang unik juga perlu sesuai dengan tone of voice dari brand.

    Jadi, di sini brand style guide adalah sebagai pedoman yang mengatur tampilan dari brand supaya bisa lebih mudah diingat oleh masyarakat.

    Baca Juga: 4 Rekomendasi Buku Tentang Branding yang Wajib Kamu Baca

    Cara Membuat Brand Guideline

    © Rawpixel.com

    Dilansir dari 99designs, langkah-langkah untuk membuat brand guideline di antaranya adalah:

    1. Kumpulkan inspirasi

    Cara pertama untuk membuat brand guideline adalah dengan mengumpulkan inspirasi terlebih dahulu.

    Coba diskusikan dengan tim apakah logo, font, atau diksi dari brand sudah sesuai dengan target pasar atau belum.

    Bandingkan juga dengan apa yang dimiliki oleh pesaing. Cari tahu apakah logo mereka lebih unik serta cara penyampaian pesan mereka kepada pelanggan lebih menarik.

    Setelah mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari desain dan tone of voice dari brand, tentu akan memunculkan suatu inspirasi yang baru.

    2. Tentukan elemen penting dari brand guideline

    Dalam membuat brand guideline rupanya ada enam elemen penting yang harus diikutsertakan.

    Keenam elemen tersebut adalah brand story, pedoman logo, palet warna, pedoman typography dan font, pedoman gambar, dan brand voice.

    Kamu bisa berdiskusi dengan tim untuk membahas setiap elemen tersebut secara detail. Jadi, akan diketahui seperti apa pedoman yang paling tepat untuk digunakan oleh brand.

    Misalnya, dalam merumuskan pedoman untuk logo, kamu bisa berdiskusi langsung dengan para desainer.

    Kemudian, untuk brand voice kamu bisa berdiskusi dengan tim content untuk menemukan tone of voice yang tepat bagi brand.

    3. Buat pedoman untuk setiap produk dari brand

    Cara selanjutnya dalam membuat brand style guide adalah dengan membuat pedoman untuk setiap produk yang dimiliki oleh brand.

    Misalnya brand-mu hanya memiliki produk digital. Tentunya perlu dibuatkan pedoman untuk mengatur tata letak gambar atau pemilihan tampilan di website.

    Selain itu, jika memiliki produk fisik, jangan lupa untuk membuat pedoman untuk desain packaging dari produk.

    Setiap produk harus dibuatkan pedoman masing-masing sehingga bisa tetap konsisten dari waktu ke waktu.

    4. Buat outline dari brand guideline

    Setelah melakukan diskusi membahas setiap elemen brand guideline dan menentukan pedoman bagi tiap produk, langkah selanjutnya adalah membuat outline-nya.

    Misalnya untuk elemen brand story, kamu bisa membuat outline dengan menuliskan apa saja visi, misi, dan nilai dari brand.

    Kemudian, untuk elemen logo, catatkan bagaimana filosofi di balik pemilihan logo tersebut. Lalu, bagaimana cara yang tepat menggunakan logo serta apa saja hal yang dilarang untuk membuat logo.

    Jangan lupa untuk membuat outline dari setiap elemen brand guideline agar setiap karyawan bisa mengerti.

    Ibaratnya ini adalah sebuah SOP (standard operating procedure) yang akan selalu diperlukan setiap karyawan untuk mengerjakan tugasnya masing-masing.  

    Jadi, harus dibuat sejelas mungkin agar tidak membingungkan karyawan lain yang membacanya.

    Setelah membuat outline, sebaiknya segera putuskan apakah pedoman tersebut dibuat file digital seperti PDF atau dicetak.

    Ingatlah bahwa brand guideline adalah dokumen kerja yang penting sehingga perlu dibuat sebaik mungkin.

    Baca Juga: Tahapan dan Contoh Strategi Branding yang Berhasil Dilakukan

    Demikianlah penjelasan mengenai brand guideline mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara membuatnya.

    Konsistensi adalah kunci agar brand bisa mudah diingat oleh publik. Oleh karena itu, jangan remehkan pentingnya pembuatan brand guideline, ya!

    Selain informasi seperti di atas, Glints juga menyediakan beragam info dan tips menarik lainnya seputar pengembangan brand.

    Kamu bisa berlangganan newsletter blog Glints agar tidak ketinggalan dengan info terbaru seputar dunia marketing lainnya.

    Jadi, tunggu apa lagi? Segera sign up sekarang juga dan dapatkan info paling update dari Glints langsung ke inbox-mu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait