9 Cara Mengelola Beban Kerja yang Berat

Tayang 08 Agu 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Meskipun sekilas mengemban beban kerja yang berat terkesan keren, hal tersebut dapat membuatmu merasakan stres hingga burnout.

    Tentunya, workload berat akan berdampak pada buruknya performa kerja hingga work-life balance yang terganggu.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberikanmu beberapa cara untuk mengelola workload yang berat. Simak selengkapnya berikut ini.

    Cara Mengelola Beban Kerja yang Berat

    1. Tentukan prioritas

    Kamu bisa menentukan prioritas, baik itu dalam hal pekerjaan maupun kehidupan pribadi, sebagai cara mengelola workload yang berat.

    Dengan menentukan prioritas, kamu bisa membagi tanggung jawabmu dalam beberapa hal kecil yang bisa dikelola.

    Untuk melakukannya, bandingkan tugas apa yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu berdasarkan deadline hingga manfaat yang bisa didapatkan ketika menyelesaikannya.

    2. Hilangkan distraksi

    Cara lain untuk mengelola beban kerja yang berat adalah dengan menghilangkan distraksi.

    Menurut Lifehack, kamu akan sulit untuk kembali fokus selama 25 menit ketika merasa terdistraksi. Hal tersebut belum termasuk waktu yang dihabiskan saat terdistraksi.

    Jika dihitung kembali, berarti banyak waktu yang terbuang, bukan?

    Sehingga, kamu bisa mencoba untuk menghilangkan beberapa sumber distraksi seperti tidak membuka media sosial hingga mematikan notifikasi e-commerce di smartphone.

    3. Ketahui batasan diri

    Mengetahui batasan diri juga bisa menjadi cara yang ampuh untuk mengelola beban kerja berat.

    Cobalah untuk mempraktikkan self-awareness saat bekerja untuk mengetahui batasan diri.

    Dengan begitu, kamu bisa turut mengevaluasi workload-mu saat ini dan bagaimana hal tersebut memengaruhimu.

    Baca Juga: 5 Latihan Manajemen Waktu Bantu yang Tingkatkan Produktivitas

    4. Pastikan segala hal tertata rapi

    Kata Indeed, mengorganisir dan memastikan segala hal sudah rapi adalah salah satu cara untuk mengelola workload berat.

    Kegiatan seperti merapikan dokumen dan file digital membuatmu dapat mengaksesnya dengan lebih cepat.

    Hal tersebut tentu meningkatkan efektivitas kerjamu.

    Tidak hanya itu, kamu juga bisa menggunakan aplikasi planner untuk mengetahui beban kerja yang dimiliki.

    Dengan begitu, kamu bisa mengaturnya berdasarkan prioritas seperti yang Glints sebutkan sebelumnya.

    seorang wanita yang sedang mengatur prioritasnya saat memiliki beban kerja yang berat

    © Pexels.com

    5. Jangan lupa untuk beristirahat

    Cara lain untuk mengelola beban kerja yang berat adalah dengan beristirahat. Hal tersebut memastikan produktivitasmu dan kesehatan fisik serta mental terjaga.

    Tentunya, beristirahat membuatmu memiliki kondisi fisik dan mental yang lebih segar. Sehingga, kamu bisa mengerjakan pekerjaan dengan lebih efektif.

    Hal ini tentu lebih baik ketimbang memaksakan diri untuk bekerja dengan perasaan terbebani atau burnout.

    Karena itu, pertimbangkan hal-hal apa saja yang dapat membantumu merasa rileks secara fisik, mental, dan pikiran ketika sedang cuti atau libur.

    Lalu, prioritaskan hal-hal tersebut untuk dilakukan terlebih dahulu.

    6. Berkolaborasi dan berkomunikasi dengan rekan kerja

    Meminta bantuan dari rekan kerja adalah hal yang normal.

    Sehingga, cobalah untuk berkomunikasi dengan rekan kerja ketika merasa alami workload yang berat.

    Berbicara ke rekan kerja memungkinkanmu untuk berkolaborasi dalam menghadapi beban kerja tersebut.

    Tidak hanya itu, workload yang berat juga bisa jadi disebabkan karena adanya miskomunikasi.

    Siapa tahu, atasanmu tidak tahu kalau kamu memang sedang banyak prioritas saat ini sehingga ia memberimu beban kerja besar.

    Apabila hal itu terjadi, kamu bisa berbicara ke atasan secara baik-baik ketika merasa kesulitan mengemban workload tersebut.

    Baca Juga: 10 Tips Kerja Hybrid yang Bantu Kamu Jaga Produktivitas

    7. Jangan multitasking

    Cara lain untuk mengelola beban kerja yang berat adalah dengan fokus pada tugas satu per-satu. Sehingga, bisa menghindari multitasking ketika memiliki workload berat.

    Menyadur NaturalTalent, tidak melakukan multitasking membuatmu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik.

    Hal ini karena multitasking membuatmu fokus berganti mengerjakan dari satu tugas ke tugas lainnya ketimbang harus menyelesaikannya secara bersamaan.

    Sehingga, hal itu akan mengganggu progres pekerjaanmu secara keseluruhan.

    seorang pria yang sedang fokus menyelesaikan pekerjaannya satu per-satu

    © Pexels.com

    8. Buat jadwal untuk diri sendiri

    Kamu bisa mengelola beban kerja yang berat dengan membuat jadwal untuk menyelesaikan setiap tugas.

    Mengetahui perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas membantumu dalam membuat jadwal kerja.

    Dengan begitu, kamu akan menjadi lebih produktif serta menikmati pekerjaanmu.

    9. Lakukan evaluasi diri

    Melalui evaluasi diri, terutama dalam segi rutinitas dan bagaimana kamu menggunakan waktu, dapat membantu kelola workload yang berat.

    Hal tersebut dapat memberimu insight apakah kamu terlalu lama dalam mengerjakan suatu proyek atau tidak.

    Tidak hanya itu, aktivitas ini juga dapat membantumu meningkatkan skill manajemen waktu.

    Baca Juga: 8 Cara Profesional Minta Maaf ke Konsumen dan Klien

    Nah, itu adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola beban kerja yang berat.

    Beberapa cara ini bisa kamu lakukan jika dirasa workload yang diemban terasa terlalu berat.

    Dengan begitu, kamu akan terhindar dari burnout karena stres pekerjaan.

    Selain informasi di atas, masih ada beragam tips dan trik kerja yang bisa kamu aplikasikan supaya jadi lebih produktif, lho. Apa saja itu?

    Cari tahu selengkapnya dengan membaca artikel di Glints Blog. Cukup klik di sini untuk temukan dan baca artikelnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait