Availability Heuristic saat Buat Keputusan: Arti, Penyebab, Contoh

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Secara natural, setiap orang akan mempertimbangkan banyak hal saat mengambil keputusan. Availability heuristic adalah salah satu bias yang sering dirasakan seseorang.

    Hal tersebut terjadi karena saat kamu mengambil keputusan secara terburu-buru, kamu akan menggunakan informasi yang paling diingat.

    Namun, dalam beberapa situasi, informasi atau ingatan tersebut belum tentu 100% sesuai kebutuhan.

    Nah, untuk memahami apa itu availability heuristic dan bagaimana dampaknya jika terjadi di dunia kerja, Glints telah rangkum artikelnya untuk kamu.

    Arti Availability Heuristic

    Mengutip Better Up, availability heuristic adalah sebuah bias yang terjadi saat kamu ingin mengambil keputusan/menemukan solusi dengan cepat.

    Dalam pengambilan keputusan, availability heuristic akan membuat kamu mengambil informasi yang ada atau paling mudah kamu ingat untuk menentukan keputusan.

    Bentuk ketersediaan informasi ini dapat berupa:

    • informasi yang kamu ingat dengan mudah
    • informasi yang memiliki dampak paling besar
    • kejadian yang lebih sering terjadi dalam ingatanmu

    Very Well Mind secara lebih sederhana mengatakan availability heuristic adalah mental shortcut (jalan pintas) yang membantu kamu membuat keputusan secara cepat.

    Namun, hal yang perlu menjadi perhatian adalah keputusan yang dibuat saat kamu menggunakan availability heuristic tidak selalu benar.

    Baca Juga: 4 Cara Untuk Mengambil Keputusan Lebih Baik Lagi

    Penyebab Terjadinya Availability Heuristic

    Cara kerja availability heuristic adalah dengan mempermudah pengambilan keputusan yang mampu memuaskan rasa penasaran kamu saja.

    Melansir The Decision Lab, berikut adalah beberapa penyebab terjadinya availability heuristic dalam proses pengambilan keputusan:

    1. Otak menggunakan jalan pintas

    Otak akan menggunakan jalan pintas untuk menggambarkan informasi yang mudah kamu ingat.

    Misalnya, kamu baru saja membaca artikel tentang kemacetan Jakarta di jam masuk dan pulang kerja.

    Informasi tersebut dapat meninggalkan impresi yang dalam untuk kamu. Otak akan menyerap informasi bahwa kamu bisa mengalami hal serupa.

    Nah, ini jadi pemicu availability heuristic, misalnya kamu mempertimbangkan mau bawa kendaraan pribadi atau naik kendaraan umum ke kantor.

    Gara-gara bias ini, kamu jadi naik kendaraan umum untuk menghindari macet.

    Biasanya ingatan atau memori yang sering muncul pertama adalah informasi atau hal yang sering terjadi juga meninggalkan kesan mendalam untukmu.

    2. Sering melupakan detail suatu informasi

    Bias ini membuat kamu merasa tidak perlu untuk mencari informasi tambahan atau detail lainnya karena kamu merasa sudah tahu satu versi dari informasi.

    Contoh, ada 5 sanksi yang ditetapkan kantor untuk pegawai yang telat. Kamu hanya mengingat yang paling umum seperti dipotong gaji.

    Padahal ada empat sanksi penting lainnya yang dapat memengaruhimu juga. Namun, kamu hanya mengingat soal pemotongan gaji.

    Alhasil, ketika menerima sanksi lain karena terlambat, kamu jadi kaget dan mempertanyakan sanksi tersebut.

    Akibatnya, akan ada perubahan atau update informasi dampak dari availability heuristic.

    Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Decidophobia, Ketakutan Berlebih saat Mengambil Keputusan

    Contoh Availability Heuristic di Tempat Kerja

    1. Memilih kandidat promosi jabatan

    Misalnya, perusahaan memutuskan untuk memberi promosi jabatan pada satu orang saja.

    Setelah melalui proses seleksi dan performance review, terpilih dua orang yang menjadi kandidat.

    Keduanya memiliki kemampuan yang cenderung sama, dapat memimpin dengan baik sekaligus menunjukkan kinerja maksimal.

    Namun, keduanya juga pernah membuat kesalahan yang sama, yaitu terlambat mengumpulkan laporan project.

    Kamu sebagai manajer bertugas untuk menilai kedua kandidat tersebut.

    Ternyata keterlambatan laporan yang dikerjakan kandidat A lebih memengaruhi tugasmu dibandingkan kandidat B.

    Alhasil, kamu cenderung lebih mengingat kesalahan kandidat A, karena lebih berdampak padamu daripada kesalahan kandidat B.

    Sehingga saat mengambil keputusan akhir, kamu langsung memilih kandidat B untuk naik jabatan.

    Keputusan ini melibatkan availability heuristic karena kamu membuat keputusan berdasarkan informasi yang memiliki kesan lebih dalam.

    2. Keputusan resign

    Kamu mendengar desas-desus kalau akan dilakukan restruktur perusahaan dan merger dengan perusahaan lain.

    Dalam isu tersebut juga ada informasi tentang kemungkinan restrukturisasi dalam timmu dan kemungkinan kamu akan dipindahkan ke tim lain.

    Karena teman dekatmu pernah terdampak merger perusahaan, maka kamu otomatis mempercayai isu tersebut.

    Akhirnya kamu ambil keputusan cepat dengan resign karena tidak mau dipindahkan ke tim atau unit bisnis lain.

    Padahal, belum tentu hal tersebut terjadi dan kamu tidak menanyakan secara detail ke atasanmu terlebih dahulu.

    Availability heuristic yang terjadi karena ingatanmu terhadap cerita atau pengalaman dari temanmu.

    Meski tak langsung kamu yang alami, seperti yang Glints sebutkan, informasi yang memberikan kesan mendalam dapat memengaruhimu.

    Cara Menghindari Availability Heuristic

    Salah satu cara paling efektif untuk menghindari availability heuristic dalam pengambilan keputusan adalah memahami cognitive bias.

    Secara singkat, cognitive bias adalah cara seseorang untuk menafsirkan informasi dan kemudian membuat kesimpulan.

    Nah, selain itu, beberapa cara yang bisa kamu lakukan, yaitu:

    • Jangan membuat keputusan/penilaian yang impulsif: gunakan waktu lebih lama untuk berpikir dan melakukan riset agar kamu mengetahui dengan pasti tentang suatu fakta maupun informasi sebelum membuat keputusan.
    • Cek sudut pandang lain: untuk membuat keputusan yang sesuai dengan fakta dan informasi, kamu harus bisa menghindari bias dan menggunakan informasi dari sudut pandang lain walaupun tidak sesuai dengan apa yang kamu percaya.
    • Perhatikan tren dan pola: cobalah untuk mencari gambaran lebih umum dan luas tentang suatu informasi, kamu akan menemukan lebih banyak fakta sekaligus tren dan pola tertentu

    Baca Juga: 5 Gaya Pengambilan Keputusan dan Beragam Karakteristik Uniknya

    Itu dia serba-serbi tentang availability heuristic.

    Agar kamu tidak salah dalam mengambil keputusan, Glints sudah siapkan berbagai tips agar proses decision making kamu lebih efektif.

    Mau tahu apa saja? Yuk, cek artikelnya dengan klik tombol di bawah ini!

    CEK ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait