Kenali Tanda-Tanda Decidophobia, Ketakutan Berlebih saat Mengambil Keputusan

Tayang 17 Okt 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dalam membuat sebuah keputusan ada beragam pertimbangan yang harus dipikirkan terlebih dahulu. Namun, apabila malah muncul ketakutan berlebihan pada pilihan-pilihan tersebut, bisa jadi seseorang mengalami decidophobia.

    Sesuai namanya, decidophobia merupakan salah satu bentuk ketakutan berlebihan yang kerap dialami orang-orang.

    Nah, cari tahu lebih jauh tentang decidophobia hingga cara mengatasinya di artikel Glints berikut ini.

    Apa Itu Decidophobia

    decidophobia

    © Pexels.com

    Decidophobia, menurut Psych Times, adalah rasa takut berlebihan saat akan mengambil atau membuat keputusan.

    Seseorang yang mengalaminya akan merasa sangat gelisah ketika membuat sebuah keputusan.

    Bahkan, akibat memikirkan kemungkinan buruk dan risiko yang akan dihadapi, seseorang akan mengalami serangan panik.

    Menurut All About Counseling, decidophobia memengaruhi banyak hal, dari dunia kerja, karier, hingga hubungan personal maupun profesional.

    Tak hanya itu, hal ini berisiko membuatmu kehilangan kontrol terhadap hidup. Makanya, sebelum terlambat, yuk, ketahui tanda-tandanya di bawah ini.

    Baca Juga: Perhatikan 5 Cara ini untuk Mengatasi Rasa Takut di Tempat Kerja

    Tanda-Tanda Decidophobia

    1. Menghindari membuat keputusan

    decidophobia

    © Pexels.com

    Menurut Bustle, salah satu tanda seseorang yang memiliki fobia ini adalah selalu menghindari diri dalam membuat keputusan.

    Seperti yang Glints jelaskan, hal ini disebabkan oleh rasa takut yang berlebihan sehingga ia tak bisa melakukan apa yang sebenarnya diinginkan.

    Pikiran-pikiran negatif dan risiko-risiko, yang sebenarnya belum tentu terjadi, membuatnya jadi ragu untuk memilih.

    Ketakutan ini bisa berpengaruh pada saat pengambilan keputusan di tempat kerja. Apalagi jika kamu adalah seorang manager atau pemimpin yang dituntut untuk membuat keputusan.

    2. Bergantung pada orang lain dalam membuat keputusan

    © Pexels.com

    Orang yang memiliki fobia ini cenderung bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan bagi dirinya.

    Hal ini tentu sangat berbahaya karena orang lain atau rekan kerjamu belum tentu mengetahui keadaan yang kamu hadapi ketika diminta membuat keputusan.

    Selain itu, ketergantungan pada orang lain ini pun dapat menghambat perkembanganmu secara personal dan profesional, contoh pikiran atau emosional serta karier.

    3. Bergantung pada pseudoscience

    © Pexels.com

    Selain bergantung pada orang lain, orang yang memiliki decidophobia pun cenderung menyerahkan keputusannya berdasarkan hal-hal pseudoscience.

    Mereka akan cenderung membuat keputusan berdasarkan astrologi, kartu tarot, atau praktik pseudoscience lainnya.

    Meskipun mempercayai hal-hal tersebut tidak salah, tapi jika keputusanmu terlalu bergantung pada praktik-praktik tersebut, maka akan menyusahkan kehidupanmu.

    Belum tentu apa yang kamu baca atau dapatkan dari pseudoscience adalah keputusan terbaik. Harusnya ada pertimbangan lain dari dalam diri yang ikut andil dalam sebuah keputusan.

    4. Membuat keputusan membuatmu merasa gelisah

    © Pexels.com

    Salah satu tanda lainnya adalah rasa gelisah yang berlebihan ketika harus membuat keputusan.

    Gejala fisik yang biasanya muncul dari seorang decidophobia, menurut UoPeople adalah sebagai berikut;

    • otot yang tegang
    • keringat berlebihan
    • pusing
    • jantung yang berdetak cepat
    • gemetaran

    Gejala-gejala ini biasanya muncul ketika dia harus mengambil keputusan. Terkadang, jika tingkatannya sudah parah bahkan orang tersebut dapat mengalami serangan panik.

    Baca Juga: Sering Tak Sadar, 4 Masalah Mental Ini Kerap Dialami Pekerja Kantoran

    Hal yang Bisa Dilakukan untuk Menghadapi Decidophobia

    1. Kurangi pilihan yang harus dibuat

    © Pexels.com

    Salah satu penyebab kamu takut dalam membuat keputusan bisa jadi karena terlalu banyak pilihan.

    Oleh karena itu, coba kurangi hal-hal yang bisa membuatmu sulit dalam menentukan pilihan seperti ketika memilih makanan atau pakaian.

    Kamu bisa mencoba dengan memakan makanan yang kamu punya dulu, atau memilih pakaian yang kasual saja.

    Yang terpenting adalah, tidak membuat hal-hal sehari-hari menjadi rumit karena kamu kesulitan membuat sebuah keputusan.

    2. Gunakan decision-making quadrant

    © Pexels.com

    Menurut Forbes, kamu bisa menggunakan decision-making quadrant apabila takut membuat sebuah keputusan.

    Caranya adalah dengan mencoba untuk membuat hubungan dari keputusan yang akan kamu buat dengan pertanyaan-pertanyaan berikut;

    • “Apa yang akan terjadi jika keputusan ini dibuat?”
    • “Apa yang tidak akan terjadi jika keputusan ini tidak dibuat?”
    • “Apa yang akan terjadi jika keputusan ini tidak dibuat?”
    • “Apa yang tidak akan terjadi jika keputusan ini tidak dibuat?”

    Dengan menjawab empat pertanyaan tersebut, kamu jadi bisa mengambil keputusan terbaik karena sudah mempertimbangkan berbagai risiko yang akan terjadi.

    3. Lihat sesuatu dari perspektif lain

    decidophobia

    © Pexels.com

    Apabila kamu kesulitan saat diminta untuk mengambil keputusan, coba posisikan diri sebagai seseorang yang jadi panutan, misalnya senior di kantor atau manager-mu.

    Tanyakan kepada dirimu, keputusan apa yang akan mereka ambil. Terkadang kamu hanya perlu melihat dari perspektif orang lain untuk memberikan keyakinan lebih untuk diri.

    4. Ketahui prioritasmu

    decidophobia

    © Pexels.com

    Jika kamu memiliki decidophobia, ada baiknya coba membuat skala prioritas ketika diminta membuat keputusan.

    Ketika membuat prioritas, sebaiknya kamu jangan membuatnya lebih dari tiga poin. Hal ini agar kamu tidak kesulitan ketika nanti harus menentukan pilihan.

    Selain itu, buatlah tujuan dan rencana supaya prioritasmu memiliki progress.

    Jika pilihan tidak sejalan dengan skala prioritas dan rencana yang sudah kamu buat, maka jawabannya adalah “tidak dulu” atau “tidak untuk saat ini”.

    5. Pikirkan risiko sebagai dua sisi koin

    © Pexels.com

    Ketika membuat keputusan berdasarkan rasa takut, kamu cenderung melihat akibat terburuk dari hal yang akan dilakukan.

    Perlu kamu ketahui bahwa risiko adalah dua sisi koin yang berbeda. Bisa saja risiko yang kamu pikirkan tidaklah seburuk kenyataannya.

    Sebagai contoh, mungkin kamu akan ketakutan saat harus memberitahu atasan tentang sebuah kabar buruk.

    “Sisi koin” satunya adalah atasanmu akan marah, sementara sisi risiko satunya adalah atasan memaklumi dan membantumu cari solusi.

    Nah, hal tersebut yang harusnya bisa kamu tanamkan dalam diri, bersiap untuk kemungkinan terburuk, tapi sudah tahu cara menghadapinya.

    Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Rasa Takut Berbuat Salah di Kantor agar Kerja Lebih Tenang

    Itulah serba-serbi decidophobia yang perlu kamu ketahui. Perlu diingat rasa takut itu adalah hal yang normal.

    Namun, apabila rasa takut membuatmu tidak bisa melakukan apapun, tentunya itu menjadi masalah serius.

    Nah, cari tahu lebih jauh tentang tips-tips seputar dunia kerja lainnya yang ada di Glints Blog.

    Yuk, klik di sini untuk temukan ragam artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait