Apa itu Impostor Syndrome dan Bagaimana Menyikapinya

Diperbarui 31 Jan 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Jika kamu telah mencapai kesuksesan yang besar namun tidak pernah merasa cukup, bisa jadi kamu memiliki impostor syndrome.

    Lalu, apa itu impostor syndrome dan bagaimana menghadapinya? Di artikel ini Glints sudah merangkumnya untuk kamu. Yuk, simak artikelnya.

    Apa itu Impostor syndrome?

    impostor syndrome

    © Freepik.com

    Menurut Very Well Mindimpostor syndrome adalah rasa tidak puas terhadap prestasi atau pencapaian yang diraih, selalu merasa kurang, dan merasa dirimu sebagai seorang penipu.

    Kondisi seperti ini nyata dan dapat terjadi pada setiap orang, tak terkecuali orang-orang hebat ataupun pengusaha besar.

    Selalu merasa tidak percaya diri dan tidak layak terhadap berbagai prestasi yang telah diraih adalah salah satu ciri-cirinya.

    Selain itu, merasa kurang setelah mendapatkan kesuksesan yang telah diraih setelah berjuang dari awal dan secara susah payah pun menjadi ciri lainnya.

    Hal inilah yang sering disebut sebagai impostor syndrome. Tentunya, hal ini sulit dianggap sebagai sesuatu yang wajar, bukan?

    Ketika kamu merasa prestasi yang kamu miliki belum cukup, maka waktunya untuk mencoba berhenti berpikir seperti ini.

    Karena, prestasi yang telah kamu capai adalah suatu kebanggaan yang menjadikan diri kamu layak dan pantas.

    Baca Juga: Membentuk Mental yang Sehat di Kantor

    Bagaimana Menghadapi Impostor syndrome?

    1. Melawan apa yang ditakuti

    impostor syndrome

    © Freepik.com

    Salah satu cara untuk mengatasi impostor syndrome adalah menghadapi apa yang menjadi ketakutannya.

    Apa yang ditakuti akan menjadi masalah ketika kita memikirkan hal-hal negatif darinya.

    Putuskan mulai saat ini untuk menghindari pikiran atau perasaan tidak percaya akan kemampuan yang dimiliki. Mulailah untuk memikirkan kemungkinan positif yang dapat terjadi.

    Dengan berani melawan, kamu memulai menghilangkan rasa takut tersebut. Otak kamu pun akan mulai berhenti memikirkan kemungkinan terburuk.

    Kamu harus percaya bahwa kamu siap menghadapi dan mendapatkan hal yang lebih besar karena kamu telah memiliki prestasi sebelumnya.

    2. Berbicara dengan orang yang paham

    impostor syndrome

    © Pexels.com

    Menurut Time, salah satu cara untuk menghadapi impostor syndrome adalah dengan berbicara ke orang-orang terdekat atau yang paham di bidangnya.

    Dengan menceritakan apa yang kamu rasakan dan pikirkan kepada orang- orang yang paham dan mengerti impostor syndrome, kamu akan terbantu untuk mengubah pemikiranmu.

    Apa yang kamu sampaikan kepada mereka akan memberikan efek positif terhadap rasa percaya diri akan kemampuan kamu.

    Terlebih lagi jika kamu telah mencapai prestasi yang luar biasa.

    Baca Juga: Dukungan Untuk Rekan Kerjamu Yang Memiliki Gangguan Mental

    3. Belajar mempercayai diri sendiri

    mempercayai diri sendiri

    © Freepik.com

    Prestasi dan pencapaian yang telah kamu lakukan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan banyak orang.

    Ingat dan pikirkan kembali apa yang disampaikan oleh banyak orang di luar sana akan kinerja dan kredibilitas yang kamu miliki.

    Cobalah untuk mengingat pujian orang lain terhadap pencapaian kamu. Hal ini penting kamu lakukan dan sadari sebagai sebuah masukan positif.

    Perlu kamu ingat, tidak semua orang bisa menjadi kamu dan meraih prestasi yang telah kamu capai.

    Mulai mempercayai diri sendiri dengan apa yang kamu lakukan, adalah salah satu cara memerangi impostor syndrome.

    4. Buatlah daftar tujuan karier kamu

    impostor syndrome

    © Pexels.com

    Untuk mengatasi impostor syndrome, kamu bisa mencoba membuat sejumlah daftar mengenai pencapaian karier yang kamu inginkan.

    Setelahnya kamu bisa melihat apa saja pencapaian karier yang telah kamu raih. Lalu, pastikan kamu menulis bagaimana kamu dapat meraih pencapaian tersebut.

    Dengan terbiasa melakukan hal ini, kamu akan menyadari bahwa kamu mampu melakukan pencapaian dalam setiap keinginan tersebut.

    Lihat dan bacalah kembali daftar pencapaian kamu dalam berkarier ketika kamu merasa bahwa impostor syndrome muncul.

    Ini akan membantu kamu menyadari bahwa kamu mampu dan layak.

    Baca Juga: 8 Hal Fundamental Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja

    5. Belajar menerima diri sendiri

    menerima diri sendiri

    © Freepik.com

    Salah satu hal yang sulit dilakukan oleh penderita impostor syndrome adalah menyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya mampu.

    Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menerima diri sendiri apa adanya.

    Menerima diri sendiri maksudnya mempercayai bahwa kamu mampu, dan menyadari bahwa kamu tidak sempurna.

    Hal ini akan membantu kamu mengatasi rasa takut akan penolakan atau kegagalan.

    6. Belajar untuk rendah hati

    impostor syndrome

    © Pexels.com

    Begitu banyak prestasi dan kesuksesan yang kamu capai bukanlah sesuatu yang harus kamu sombongkan.

    Setiap kesuksesan yang kamu raih tentunya harus membuat kamu semakin rendah hati.

    Seimbangkan pemikiran antara kesombongan, kemampuan kamu dalam suatu hal dan kerja keras kamu.

    Hal ini agar kamu bisa membiasakan diri kamu melihat sesuatu tidak dari satu sudut pandang saja.

    Baca Juga: Bercita-cita jadi CEO muda? Persiapkan Dulu Mentalmu

    Nah, itulah apa yang dimaksud dengan impostor syndrome dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

    Jika kamu mencoba menyamakan ciri-ciri impostor syndrome dengan diri kamu sendiri, apakah kamu salah satu dari penderita sindrom tersebut atau bukan?

    Atau mungkin salah satu dari orang yang kamu kenal menderita impostor syndrome?

    Selain informasi seperti di atas, kamu bisa menemukan lowongan pekerjaan di Glints. Yuk sign up di Glints siapa tahu ada lowongan kerja yang cocok denganmu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait