Analisis Value Chain: Arti, Konsep Utama, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Tayang 01 Mei 2022 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Di era modern ini, analisis value chain (value chain analysis) adalah sebuah kegiatan yang harus bisa dijalankan perusahaan secara rutin.

    Mengapa demikian? Pasalnya, hal tersebut dapat mengukur nilai produk yang ditawarkan perusahaan pada customer.

    Teknik analisis ini juga bisa melihat pain points dalam sales dan memberikan insight tambahan mengenai kualitas bisnis perusahaan.

    Jika perusahaan gagal untuk melakukan hal ini, mereka akan kesulitan untuk bertahan dalam pasar bisnis modern yang sangat kompetitif.

    Nah, memangnya apa yang dimaksud dengan analisis value chain? Seperti apa konsep utama beserta cara kerjanya?

    Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman singkat Glints di bawah ini!

    Baca Juga: 12 Metrik Penting untuk Mengukur Performa Bisnis Perusahaan

    Apa Itu Analisis Value Chain?

    analisis value chain

    © Pexels.com

    Melansir Visual Paradigm, analisis value chain (value chain analysis) adalah cara untuk menganalisis kegiatan bisnis perusahaan secara visual.

    Inisiatif tersebut umumnya dilakukan supaya perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitifnya sendiri.

    Namun, seiring berjalannya waktu, teknik analisis ini juga bisa membantu perusahaan memahami cara menambahkan nilai pada produk yang mereka jual.

    Tak hanya itu, ia pun mampu memberikan insight mengenai cara yang bisa diambil perusahaan untuk menjual produk lebih dari biaya penambahan nilai, sehingga menghasilkan margin laba.

    Dengan kata lain, jika dijalankan secara efisien, nilai yang diperoleh akan melebihi biaya menjalankan bisnis.

    Sebagai contoh, pelanggan loyal yang hendak bertransaksi secara bebas dan sukarela dengan produk bisnis.

    Competitive Advantage dalam Analisis Value Chain

    analisis value chain

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, salah satu manfaat yang bisa diraih dari analisis value chain adalah keunggulan kompetitif (competitive advantage).

    Bagi kamu yang belum tahu, competitive advantage adalah aspek-aspek yang membuat produk perusahaan menjadi lebih unggul.

    Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki produk dengan harga yang lebih rendah daripada pesaingnya, hal tersebut dapat dikatakan sebagai competitive advantage.

    Nah, saat melakukan analysis value chain, perusahaan harus bisa mendapatkan keunggulan kompetitif di dua bidang, cost dan differentiation advantage.

    Hal ini diperlukan supaya perusahaan mengetahui manfaat yang diberikan produk serta mengenai pesaing dan penawaran mereka. 

    Berikut adalah penjelasan singkat mengenai dua bidang competitive advantage dalam analisis value chain.

    1. Cost advantage

    Jenis competitive advantage pertama yang perlu ditemukan perusahaan setelah melakukan analisis value chain adalah cost advantage.

    Tujuan dari jenis keunggulan kompetitif ini adalah supaya perusahaan menjadi penyedia produk dengan biaya terendah di industri.

    Perusahaan yang memiliki cost advantage biasanya memiliki efisiensi operasional yang cukup mumpuni.

    Mereka juga biasanya menggunakan bahan dan sumber daya berbiaya rendah yang mampu mengurangi harga keseluruhan produk atau layanan mereka.

    2. Differentiation advantage 

    Differentiation advantage adalah jenis keunggulan kompetitif selanjutnya yang perlu didapatkan perusahaan setelah menjalankan value chain analysis.

    Menurut HBSO, perusahaan yang memiliki keunggulan ini akan memiliki produk yang dapat dengan mudah dibedakan dari milik pesaingnya.

    Jenis keunggulan ini dapat diraih dengan memberikan produk atau layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan.

    Selain itu, perusahaan juga bisa meluncurkan inovasi produk yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

    Jika perusahaan berhasil meraih keunggulan differentiation, mereka dapat menetapkan harga premium untuk produknya.

    Mengapa demikian? Sebab, pelanggan takkan bisa menemukan produk atau layanan tersebut di tempat lain.

    Konsep Utama Analisis Value Chain

    analisis value chain

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, konsep utama analisis value chain adalah meneliti kinerja aktivitas primer dan support dalam perusahaan.

    Aktivitas-aktivitas ini adalah proses dan sistem yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan penawaran produknya.

    Masing-masing kegiatan dalam aktivitas primer dan support sejatinya berbeda.

    Meskipun demikian, keseluruhan inisiatifnya saling berkaitan dan wajib dianalisis secara bersamaan.

    Nah, menurut laman Hubspot, berikut adalah penjelasan aktivitas primer dan support perusahaan beserta daftar kegiatannya.

    Baca Juga: Teknik Analisis Bisnis: Apa Itu, Mengapa Penting, dan 10 Jenisnya

    1. Aktivitas primer

    Aktivitas primer dalam analisis value chain mencakup semua tindakan yang masuk ke dalam penciptaan penawaran bisnis.

    Beberapa kegiatan yang termasuk dalam aktivitas primer bisnis adalah:

    2. Aktivitas support

    Di sisi lain, aktivitas support dalam value chain analysis membantu aktivitas primer dalam menciptakan keunggulan atas pesaing.

    Macam-macam kegiatan yang termasuk dalam aktivitas support di antara lain adalah:

    • pembenahan infrastruktur perusahaan (manajemen, finansial, legal, dan lain-lain)
    • human resources management
    • technology development
    • procurement

    Cara Kerja Analisis Value Chain

    © Freepik.com

    Sejatinya, langkah utama untuk menjalankan analisis value chain adalah meneliti masing-masing aktivitas primer dan support perusahaan.

    Meskipun demikian, bukan itu saja tahap kerja dalam value chain analysis.

    Prosesnya memerlukan penelitian dan waktu supaya bisa dikembangkan secara maksimal. 

    Berikut adalah langkah-langkah umum yang diperlukan untuk membuat analisis value chain.

    1. Analisis nilai dan biaya kegiatan bisnis

    Menurut Strategic Management Insight, tahap kerja pertama dalam analisis value chain adalah meneliti nilai dan biaya kegiatan bisnis.

    Tim yang ditugaskan untuk membuat value chain analysis harus menemukan nilai yang diberikan kegiatan bisnis kepada pelanggan.

    Di sini, mereka bisa membandingkan aktivitas tersebut dengan keunggulan kompetitif yang ingin dicapai.

    Mereka juga bisa melihat apakah aktivitas tersebut mendukung tujuan bisnis atau tidak.

    2. Teliti value chain pesaing

    Langkah kerja berikutnya dalam value chain analysis adalah meneliti value chain milik pesaing.

    Sejatinya, value chain analysis adalah sarana untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

    Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan melakukan penelitian mengenai keunggulan pesaingnya.

    Hal ini diperlukan supaya mereka bisa menciptakan produk atau nilai yang mampu kalahkan kompetitor dengan lebih mudah.

    3. Pahami persepsi pelanggan mengenai nilai

    Melansir Hubspot, memahami persepsi pelanggan mengenai nilai merupakan langkah penting dalam analisis value chain.

    Inisiatif tersebut perlu dilakukan agar perusahaan bisa menciptakan nilai yang selaras dengan kebutuhan pelanggan.

    Untuk memahami persepsi pelanggan terhadap nilai, perusahaan bisa luncurkan survei atau kuesioner pada basis pelanggan mereka.

    Manfaat Analisis Value Chain

    © Freepik.com

    Setelah melihat definisi beserta cara kerjanya, jelas bahwa analisis value chain merupakan hal yang menguntungkan bagi perusahaan.

    Sebab, melalui teknik penelitian ini, perusahaan dapat meraih keunggulan baru yang bisa tumbangkan pesaingnya.

    Nah, selain hal tersebut, inisiatif ini juga menawarkan sejumlah manfaat lain yang bisa memberikan untung bagi perusahaan.

    Penasaran apa saja? Berikut daftar dan penjelasannya, sesuai pemaparan Smart Sheet.

    • mengurangi biaya operasional bisnis
    • meningkatkan usaha penjualan perusahaan
    • menumbuhkan pendapatan perusahaan di masa mendatang
    • meningkatkan efisiensi kegiatan bisnis

    Baca Juga: Process Mapping: Apa Itu, Jenis-Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

    Itulah penjelasan singkat Glints mengenai analisis value chain, mulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Intinya, value chain analysis merupakan cara jitu bagi perusahaan untuk tumbangkan keunggulan pesaingnya.

    Berdasarkan hal tersebut, teknik analisis ini menjadi hal yang krusial bagi setiap departemen bisnis perusahaan.

    Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia bisnis, pastikan kamu memahami cara kerja value chain analysis secara mendalam, ya.

    Nah, selain pemaparan di atas, Glints masih punya banyak informasi seputar dunia bisnis yang bisa kamu simak.

    Penasaran apa saja? Segera kunjungi kanal Business Dev di Glints Blog. 

    Di sana, tersedia pembahasan seputar istilah, tips, dan tren bisnis yang sudah Glints ringkas hanya untukmu.

    Menarik bukan? Yuk, langsung simak kumpulan artikelnya sekarang juga. Semuanya tersedia secara gratis, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 12

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait