Apa Itu Advocacy Marketing? Pahami Pengertian dan Cara Membangunnya di Sini

Diperbarui 08 Feb 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Setiap perusahaan memiliki berbagai macam strategi untuk meningkatkan penjualan dari bisnisnya. Salah satu strategi yang sering dilakukan adalah advocacy marketing.

    Dalam melakukan promosi produk, perusahaan biasanya akan mengerahkan tim marketing ataupun sales untuk kegiatan tersebut.

    Kendati demikian, sebenarnya kegiatan promosi juga dapat dilakukan oleh konsumen apabila kamu mampu membangun advocacy marketing dengan baik.

    Lantas, apa sih pengertiannya? Jangan khawatir, berikut Glints akan menjelaskannya untukmu.

    Apa Itu Advocacy Marketing?

    advocacy marketing

    © Freepik.com

    Dilansir dari Hubspot, advocacy marketing adalah suatu strategi pemasaran yang melibatkan pelanggan supaya mereka merekomendasikan produkmu ke berbagai orang di sekitarnya.

    Dalam artian lain, untuk mewujudkan hal tersebut kamu harus menyediakan produk sebaik mungkin kepada pelanggan. 

    Hal tersebut meliputi tampilan, fungsi, hingga pelayananmu kepada para pelanggan.

    Strategi yang satu ini bisa dibilang sangat ampuh dalam meningkatkan penjualan bisnismu.

    Menurut laporan Nielsen tahun 2015 sebagaimana dikutip Big Commerce, ditemukan bahwa 83% konsumen percaya pada rekomendasi produk yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya, seperti keluarga, teman, dan sebagainya.

    Selanjutnya, 66% konsumen percaya terhadap ulasan online yang mereka temukan.

    Siapa pun tentu ingin produknya disebarluaskan oleh konsumennya sendiri secara tulus tanpa harus memberikan bayaran apapun kepada mereka.

    Setiap kali pelanggan merekomendasikan produkmu, saat itu juga brand-mu akan semakin luas didengar oleh banyak orang.

    Namun, perlu diperhatikan, dalam membangun advocacy marketing kamu harus mempertahankan customer loyalty dengan baik.

    Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan apa saja yang dinilai customer dari brand, seperti kualitas produk, pelayanan, serta harga yang bersaing.

    Baca Juga: Ketahui 5 Cara Membangun Hubungan Baik dengan Customer di Sini

    Pentingnya Advocacy Marketing dalam Bisnis

    advocacy marketing adalah

    © Freepik.com

    Nah, setelah mengetahui pengertian dari advocacy marketing, kini saatnya untuk membahas seberapa penting strategi tersebut untuk diterapkan oleh sebuah perusahaan.

    1. Meningkatkan penjualan

    Sudah dipastikan, saat banyak pelanggan merekomendasikan produkmu ke orang-orang sekitar, penjualanmu akan semakin meningkat.

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rata-rata orang tertarik untuk membeli produk yang direkomendasikan oleh orang-orang terdekatnya.

    2. Memperkuat brand

    Hal lainnya kenapa advocacy marketing penting dibangun dalam bisnis adalah dapat memperkuat brand-mu, bahkan dalam jangka waktu yang panjang.

    Jika brand-mu semakin kuat, kamu tinggal berfokus pada penjualan serta pengembangan produk agar dapat mempertahankan konsumen yang sudah berinteraksi denganmu.

    Baca Juga: Pilihan 6 Aplikasi untuk Mempermudah Customer Relationship Management

    Cara Membangun Advocacy Marketing

    advocacy marketing

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, untuk membangun advocacy marketing dengan baik, kamu harus memperhatikan customer loyalty terlebih dahulu.

    Kira-kira berapa persen pelangganmu yang setia dengan produk atau layananmu? Apakah persentase customer loyalty-nya menurun?

    Saat mendapatkan persentase customer loyalty yang cukup tinggi, kamu dapat dengan mudah menjadikannya sebagai advocacy marketing dengan beberapa cara berikut:

    1. Konsisten

    Setiap perusahaan harus tetap konsisten dalam melayani pelanggan, baik secara online maupun offline.

    Saat ada customer yang mengeluhkan masalahnya terkait produk, sebisa mungkin customer service harus memberikan solusi yang cepat agar tidak membuat mereka menunggu.

    Selain konsisten dalam hal pelayanan, kamu juga harus tetap konsisten dalam memberikan produk yang baik kepada pelanggan.

    Jika dilakukan dengan baik, lama-kelamaan pelanggan tidak akan segan menjadi advokat terhadap produkmu.

    2. Bangun narasi brand

    Dengan narasi brand yang menarik, customer tentu akan dengan mudah mengingat produk atau layanan yang kamu tawarkan.

    Sebagai contoh, dalam branding kamu menawarkan cerita-cerita seru yang berpotensi memiliki hubungan erat dengan customer.

    Hal tersebut secara tidak langsung akan membuat customer mengingatmu dengan baik serta meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand-mu.

    Dengan begini, lama-kelamaan, mereka juga akan masuk ke dalam strategi advocacy marketing-mu.

    3. Penuhi ekspektasi pelanggan

    Semua konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi dalam membeli sebuah produk.

    Sebagai contoh, mereka ingin membeli produk kaos yang tidak gampang luntur.

    Saat mereka sudah membeli kaos dari brand-mu, lalu tiba-tiba kaos tersebut gampang luntur, sudah dipastikan ekspektasi konsumen akan hancur.

    Dari situ, mereka tentu tidak akan loyal terhadap produkmu dan lebih memilih untuk membeli kaos dari brand lainnya.

    Baca Juga: Brand Loyalty vs. Customer Loyalty: Apa Perbedaannya?

    Demikian penjelasan singkat mengenai advocacy marketing beserta cara membangunnya dengan baik.

    Selain dari artikel ini, kamu juga bisa belajar langsung mengenai marketing serta menjaga hubungan baik dengan customer melalui Glints ExpertClass.

    Dalam Glints ExpertClass, terdapat beragam kelas dari banyak bidang, termasuk mengenai marketing.

    Nantinya, kelas tersebut akan langsung diajarkan oleh pakar dan kamu dapat bertanya langsung kepadanya.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, cari kelas favoritmu di Glints ExpertClass sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait