Asal Mau Belajar, Influencer Marketing Bisa Efektif, lho!
Isi Artikel
Banyak yang mengira, pemasaran influencer itu mahal dan tak efektif. Padahal, kenyataannya tidak begitu, lho. Selama kamu mau belajar, influencer marketing bisa mendatangkan banyak keuntungan.
Lalu, bagaimana cara melaksanakan strategi pemasaran influencer dengan benar?
Dalam artikel ini, Glints sudah menuliskan panduan mempelajari influencer marketing. Dengan begitu, strategimu bisa maksimal.
Akan tetapi, sebelumnya, Glints akan membahas berbagai kelebihan dari influencer marketing. Langsung saja, ini dia informasinya.
Kenapa Harus Belajar Influencer Marketing?
1. Memperkuat brand awareness
Ingin memperkuat brand awareness? Seperti dituliskan Social Media Today, kamu bisa menggunakan jalur pemasaran influencer.
Dengan kerja sama influencer, kamu bisa tampil di depan audiens baru. Mereka pun akhirnya kenal dengan brand-mu.
2. Efektif
Survei yang diadakan Mediakix membuktikan, 80% pemasar merasa influencer marketing sangat efektif. Itulah mengapa, kamu harus belajar influencer marketing.
Kata HubSpot, strategi pemasaran ini bekerja layaknya word-of-mouth. Audiens percaya pada teman, keluarga, atau malah seorang influencer.
Ketika influencer mempromosikan produk A, followers-nya pun jadi tertarik. Strategi pemasaranmu jadi maksimal.
3. Meningkatnya jumlah micro–influencer
Micro–influencer punya followers kurang dari 100.000. Akan tetapi, engagement rate mereka cukup tinggi. Biasanya, biaya kerja sama dengan mereka juga lebih murah.
Nah, di berbagai platform, jumlah micro–influencer sedang meningkat. Itulah mengapa, kamu harus mempelajari pemasaran influencer. Jangan sampai kesempatan ini terlewat.
Sejatinya, kerja sama dengan influencer besar juga bisa efektif. Micro–influencer merupakan alternatif baru yang juga bisa kamu pilih.
Panduan Belajar Influencer Marketing
Dalam strategi influencer marketing, apa saja yang harus kamu ketahui? Ini dia penjelasannya.
1. Pahami niche market-mu
Sebelumnya, kamu wajib mengetahui niche market-mu. Pahami serba-serbi brand, pasar, dan siapa saja audiensmu.
Kira-kira, mengapa ini penting?
Pasar dari brand tentu berbeda-beda. Misalnya, perusahaan X menjual sampo antiketombe. Sementara itu, perusahaan Y menjual sampo organik dan vegetarian.
Keduanya sama-sama menjual sampo. Akan tetapi, segmentasi pasar X dan Y sangatlah berbeda.
Nah, segmentasi pasar inilah yang jadi panduanmu memilih influencer.
Sebagai contoh, kamu menjual kipas laptop. Tentu kurang pas jika kamu bekerja sama dengan influencer di dunia otomotif.
Jadi, pahami dulu pasarmu, ya.
Nah, selain pasar, ada banyak pertimbangan lainnya saat memilih influencer. Kira-kira, apa sajakah itu?
Ketahui jawabannya di Glints ExpertClass. Di kelas online ini, kamu bisa belajar semua tentang influencer marketing. Mulai dari tips memilih hingga strategi-strateginya, semua ada di sana.
Jadi, tunggu apa lagi? Sukseskan strategimu dengan menambah ilmu, klik tombol di bawah ini:
2. Ketahui perbedaan tiap platform
Influencer biasanya memakai platform tertentu, seperti:
- YouTube
- Blog
- dan lain-lain
Nah, tiap platform punya ciri khas yang berbeda-beda. Blog biasanya diakses oleh orang yang lebih dewasa. Akan tetapi, YouTube dan Instagram punya banyak pengguna muda.
Karakteristik konten di tiap platform juga berbeda-beda. Mengutip Sprout Social, perbedaan itu di antaranya:
- Instagram, cocok untuk konten gambar, video, text graphic, dan lain-lain.
- Twitter, cocok untuk pesan teks, link preview, GIF, meme, dan konten trending.
- Facebook, cocok untuk berbagai macam konten, namun video dan link biasanya menonjol di sana.
Nah, coba tentukan platform yang pas untuk jenis konten yang kamu mau. Setelah itu, pilih influencer yang tepat di media tersebut.
Demikian manfaat dan tips belajar influencer marketing dari Glints. Kamu bisa mendapat lebih banyak trik dan strategi di Glints ExpertClass.